Advertorial

Dukung Pengembangan Komunitas Difabel, Pertamina Resmikan Cue Cafe dan Gallery Kaleb

Kompas.com - 21/12/2022, 10:59 WIB

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memberikan pelatihan keterampilan mengolah makanan, meracik kopi ala kafe, serta penyajiannya kepada Cue Cafe dan Gallery yang dikelola oleh Komunitas Tuli Peduli Bitung (Kaleb). Dukungan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perseroan terhadap pengembangan komunitas difabel.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto hadir meresmikan Cue Café dan Gallery Kaleb di Bitung, Sulawesi Utara, Senin (19/12/2022).

Ia mengatakan bahwa program TJSL Pertamina tersebut dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan perspektif negatif serta diskriminasi terhadap teman penyandang disabilitas (difabel).

“Mereka tidak butuh dikasihani dan dispesialkan. Namun, mereka butuh diberikan kesamaan kesempatan dalam segala aspek penyelenggaraan negara atau dapat kita mulai dalam lingkup terkecil dulu, yakni kesempatan dalam hidup mandiri dan sejahtera,” ujar Erwin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

Erwin menjelaskan bahwa program pembinaan terhadap kelompok rentan kaum difabel merupakan wujud dukungan perseroan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta tujuan 10, yakni Mengurangi Ketimpangan.

Erwin pun mengajak seluruh tamu yang hadir dalam acara peresmian tersebut untuk menghargai hasil karya difabel dan membangkitkan semangat mereka, salah satunya melalui Cue Cafe dan Gallery tersebut.

Pendiri Kaleb Donna Charista berterima kasih kepada Pertamina atas dukungan yang diberikan, baik materi dan nonmateri.

“Teman-teman Kaleb merasa senang sekali diberi wadah untuk berkarya dan menjadi mandiri. Mereka merasa mampu seperti orang lain yang tidak memiliki keterbatasan. Mereka bisa bekerja dengan gigih dan memperjuangkan hidup,” tutur Donna.

Donna menjelaskan, selain kafe, terdapat pula galeri yang menjual produk kreatif, seperti kaus, goodie bag, gantungan kunci, serta dompet dari batok kelapa. Semua produk ini merupakan hasil dari tangan kreatif komunitas difabel Kaleb.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto memesan makanan dan minuman dengan bahasa isyarat di Cue Cafe dan Gallery KalebDok. Pertamina Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Erwin Dwiyanto memesan makanan dan minuman dengan bahasa isyarat di Cue Cafe dan Gallery Kaleb

Pada acara peresmian, salah satu barista Cue Cafe dan Gallery, Elton, terlihat cekatan membuat dan menyajikannya kopi gula aren kekinian yang dipesan oleh pengunjung menggunakan bahasa isyarat.

Perjalanan komunitas difabel Kaleb

Komunitas difabel Kaleb dibentuk pada 2018 dan mulai dibina oleh Pertamina pada 2019. Sebelum dibina, komunitas Kaleb yang terdiri dari teman difabel tunarungu dan tunawicara hanya menjadi tempat berkumpul.

Donna membentuk komunitas tersebut dengan harapan bahwa teman difabel memiliki tempat untuk berkumpul dan bercerita sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, menggunakan obat-obatan terlarang, serta ancaman sosial lain.

Kemudian, Pertamina Integrated Terminal (IT) Bitung yang berlokasi tidak jauh dari tempat kumpul komunitas Kaleb melihat peluang pemberdayaan kelompok rentan.

Pertamina pun mulai melakukan pendekatan pendampingan, seperti memberikan pelatihan dan edukasi bahasa isyarat, pengadaan alat bantu dengar, pengadaan mesin jahit dan mesin print, serta pengadaan alat dan bahan pengelolaan sampah organik dan anorganik.

Seiring waktu berjalan, anggota komunitas difabel Kaleb semakin bertambah. Pada 2020, Pertamina IT Bitung juga memberikan pelatihan dan alat sablon serta membuatkan kafe literasi.

Saat Covid-19 masuk ke Indonesia, Pertamina dengan sigap memberi pelatihan menjahit dengan tetap menerapkan protokol Covid-19 sehingga komunitas ini bisa tetap eksis memproduksi masker kain dan hand sanitizer yang sangat diperlukan masyarakat.

Selanjutnya, pada 2021, bentuk pendampingan Pertamina mulai merambah ke usaha kuliner, yakni pelatihan menjadi barista. Kemudian, Pertamina juga memberikan pelatihan membuat kerajinan kriya dari batok kelapa.

Setelah hasil produksi teman-teman di komunitas Kaleb, seperti kaus sablon dan kerajinan kriya, mulai terlihat serta piawai meracik kopi dan membuat makanan, Pertamina menghadirkan Cue Cafe dan Gallery Kaleb.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau