Advertorial

Jelang Libur Nataru, Pertamina Patra Niaga Terapkan Sistem Pemesanan BBM Otomatis untuk Jamin Stok di SPBU

Kompas.com - 22/12/2022, 17:50 WIB

KOMPAS.com – Mendekati masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Subholding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga, terus memastikan seluruh layanan masyarakat dapat beroperasi maksimal. Salah satunya adalah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga Arya Suprihadi mengatakan, stok bahan bakar minyak (BBM) di SPBU akan selalu dicek agar dalam kondisi aman. Pasalnya, kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) masyarakat di masa libur Nataru akan meningkat jika dibandingkan hari biasa.

Adapun untuk memastikan keamanan stok BBM, Pertamina Patra Niaga sedang mengimplementasikan sistem Auto Replenishment. Sistem tersebut berfungsi untuk memantau stok dan melakukan pemesanan BBM secara otomatis dari SPBU ke titik suplai terdekat.

“Ada automasi pada sistem Auto Replenishment, mulai dari monitoring stok yang terintegrasi dengan pemesanan hingga pembayaran BBM oleh SPBU. Tujuannya satu, penyederhanaan sistem pemesanan BBM oleh SPBU yang akan menunjang keamanan stok untuk melayani masyarakat,” ujar Arya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (22/12/2022).

Melalui Auto Replenishment, lanjut Arya, perkiraan kebutuhan BBM dapat terus di-monitoring secara berkala. Perkiraan kebutuhan BBM didapat melalui tiga metode.

Pertama, stok dan data penjualan SPBU akan menjadi informasi utama dalam memproyeksikan kebutuhan BBM yang harus dipenuhi.

Kedua, jika stok sudah di level minimum, sistem secara otomatis akan membuat data pemesanan BBM sesuai volume yang dibutuhkan untuk selanjutnya dilakukan pembayaran oleh SPBU.

Ketiga, jika sudah diproses, sistem akan mengirimkan notifikasi ke titik suplai atau fuel terminal terdekat untuk dijadwalkan pengiriman produk BBM yang dibutuhkan.

“Secara umum, tidak ada perubahan skema. Namun, ada integrasi yang mempercepat waktu proses pemesanan BBM. Di dalam sistem sudah diatur sehingga tidak ada lagi SPBU terlambat memesan BBM. Harapannya, jika pengiriman BBM dapat dilakukan tepat waktu sebelum stok minimum, layanan SPBU juga akan makin maksimal,” paparnya.

Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga Arya Suprihadi sebut sistem Auto Replenishment sudah diatur agar tidak ada lagi SPBU terlambat memesan BBM.Dok. Pertamina Direktur Keuangan Pertamina Patra Niaga Arya Suprihadi sebut sistem Auto Replenishment sudah diatur agar tidak ada lagi SPBU terlambat memesan BBM.

Arya menambahkan, saat ini, setidaknya terdapat 2.632 SPBU yang telah didaftarkan ke sistem Auto Replenishment.

SPBU tersebut tersebar di sejumlah regional, seperti Jawa Barat (Jabar) dan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Jawa Timur (Jatim), Bali dan Nusa Tenggara, serta Papua.

“Inovasi ini adalah komitmen kami untuk memastikan kebutuhan BBM di masyarakat dapat terpenuhi dengan baik saat Nataru. Kami berharap Auto Replenishment bisa mendukung operasional dan layanan Pertamina Siaga agar perjalanan masyarakat, baik yang sedang merayakan Natal maupun liburan dapat terpenuhi dengan baik,” kata Arya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk dan seluruh layanan Pertamina Siaga sepanjang Nataru, silakan hubungi Pertamina Call Center 135.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau