KOMPAS.com – PT Bank Jago Tbk menggelar kegiatan edukasi keuangan bertajuk “Resolusi 2023: Lebih Berkah Atur Uang secara Syariah” di Bandung, Jawa Barat (Jabar), Sabtu (17/12/2022).
Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan literasi keuangan di Indonesia sekaligus mendukung pertumbuhan segmen keuangan syariah melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan (life-centric).
Tak hanya itu, Bank Jago juga memberikan edukasi pengelolaan keuangan praktis dengan prinsip syariah. Salah satunya dengan kehadiran layanan Jago Syariah.
Pada kesempatan itu, financial planner dan pendiri Finante Rista Zwestika menjelaskan bahwa gaya hidup yang dinamis berpotensi membuat masyarakat terjebak dalam tantangan keuangan, seperti sulit memiliki kontrol diri. Hal ini mengakibatkan tujuan keuangan tidak tercapai.
“Oleh sebab itu, langkah awal menentukan resolusi keuangan adalah membuat tujuan keuangan secara specific, measurable, achievable, realistic, dan timely atau yang dikenal dengan istilah SMART,” ujar Rista dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (21/12/2022).
Rista menambahkan, pengelolaan keuangan bisa dilakukan sedini mungkin dan tidak perlu menunggu kondisi keuangan lebih baik. Pengelolaan keuangan dapat dilakukan secara sederhana, seperti melakukan penganggaran dan pengalokasian dana sesuai kebutuhan masing-masing.
Dalam mengatur dan memisahkan keuangan sesuai kebutuhan, kata dia, masyarakat sudah menggunakan sistem amplop sejak lama.
“Berkat perkembangan teknologi, aplikasi perbankan digital dapat membantu masyarakat untuk memisahkan uang sesuai posnya, baik untuk menabung, bayar utang, arisan, amal, maupun donasi,” jelas Rista.
Sebagai bank berbasis teknologi, Bank Jago pun mengembangkan aplikasi Jago untuk membantu masyarakat mengelola keuangan. Hal ini disampaikan Head of Sharia Business Bank Jago Roy Iskandar yang juga hadir pada acara tersebut.
Roy menjelaskan, aplikasi Jago dirancang untuk dapat disesuaikan (customized) dan dipersonalisasi (personalized) sesuai kebutuhan masing-masing nasabah.
“Aplikasi Jago yang tersedia dalam platform konvensional serta syariah dapat digunakan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari ritel (consumer), mass market, sampai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” jelas Roy.
Dia menambahkan, seperti halnya Jago konvensional, Bank Jago merancang fitur-fitur Jago Syariah dengan menempatkan aspek hidup sebagai prioritas utama dan keuangan sebagai prioritas selanjutnya.
“Bank Jago menghadirkan Jago Syariah agar segmen syariah dapat merasakan inovasi dan fitur secanggih Jago konvensional yang juga menerapkan prinsip syariah,” ujar Roy.
Sebagai informasi, salah satu fitur andalan Jago Syariah adalah Kantong (Pockets). Fitur ini dirancang untuk mengatur dan memisahkan keuangan sesuai masing-masing kebutuhan.
Fitur tersebut memungkinkan nasabah untuk membuat hingga 40 kantong dengan nomor rekening berbeda. Kantong-kantong ini bisa dikelompokkan berdasarkan kebutuhan, misalnya pengeluaran, tabungan, ibadah haji atau umrah, zakat, usaha, atau dana darurat.
Selain itu, nasabah juga bisa memantau arus kas keluar dan masuk pada masing-masing kantong melalui aplikasi secara langsung.
“Sebagai bank yang memanfaatkan teknologi terkini, Jago Syariah dirancang agar nasabah dapat mengatur keuangan secara lebih praktis. Jago Syariah juga telah terhubung dengan ekosistem digital di Indonesia, seperti Gojek dan GoPay, dan aplikasi investasi digital, seperti Bibit,” jelas Roy.
Kemudian, Jago Syariah juga memiliki fitur Kantong Bersama (Shared Pocket) yang memungkinkan nasabah mengelola dana pada kantong tersebut bersama keluarga, kerabat, atau teman.
Untuk memanfaatkan fitur itu, nasabah hanya perlu memberikan akses kepada orang yang diajak berbagi kantong. Melalui fitur ini, nasabah bisa mengetahui isi rekening, memantau transaksi keuangan, dan melakukan transfer.
Pada kesempatan itu, Roy berharap, Jago Syariah dapat menjawab dahaga masyarakat yang merindukan aplikasi perbankan digital berbasis syariah.
“Ke depan, Bank Jago akan menambahkan fitur serta memperluas kolaborasi dengan ekosistem keuangan lain guna memudahkan masyarakat mengelola keuangan dan bertransaksi,” imbuh Roy.