Advertorial

Tinjau Blok Rokan, Presiden Joko Widodo: SDM Kita Mampu, Produksinya Meningkat

Kompas.com - 06/01/2023, 10:48 WIB

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Wilayah Kerja (WK) Rokan, Riau, yang menjadi salah satu tulang punggung energi nasional.

Dalam kunjungannya itu, Jokowi meninjau langsung tangki timbun (tank farm) milik Pertamina Hulu Rokan (PHR) sekaligus melihat kinerja pekerja Blok Rokan yang ada di Dumai.

Sebagai informasi, Jokowi tiba di lokasi tangki timbun yang berlokasi di Kompleks Pertamina di Kota Dumai, Kamis (5/1/2023). Jokowi disambut langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro, dan Dirut Pertamina Hulu Rokan Jaffee Arizon Suardin di Gedung Control Room.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mendapat penjelasan dari Nicke mengenai kondisi tangki timbun dan kinerja andal PHR.

Dalam penjelasannya, Nicke menyampaikan bahwa terdapat 16 tangki timbun dengan kapasitas penyimpanan sebanyak 5,1 juta barrel di Kota Dumai. Sementara itu, total tangki timbun yang dimiliki PHR di WK Rokan sebanyak 26 unit dengan total kapasitas penyimpanan sebesar 5,8 juta barrel.

Presiden Jokowi pun mengapresiasi kinerja PHR pasca-alih kelola pada 9 Agustus 2021. Ia mengatakan bahwa keputusan alih kelola diambil karena keyakinan akan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang mumpuni.

"Sejak awal WK Rokan ini kami ambil alih dan tidak diperpanjang karena kami ingin meyakinkan bahwa SDM kita mampu," ujar Presiden Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Sejak dialih kelola, lanjut Jokowi, produksi Blok Rokan terus meningkat. Hal ini, katanya, sudah ia pastikan kepada Dirut Pertamina.

“Dulu waktu dikelola Chevron turun, sekarang sudah mulai naik dari 156.000-158.000 barrel per hari menjadi 166.000 barrel per hari. Meski demikian, yang kami inginkan adalah peningkatan yang berlipat," kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan itu, ia juga meninjau jaringan pipa transportasi minyak mentah yang ada di Dumai sepanjang 337 kilometer (km). Selain itu, untuk unit operasi Hydrocarbon Transportation (HCT) Crude Oil Terminal Operation Center di Dumai memiliki 4 unit shipping pump, 8 unit electric booster pump, ruang kendali (control room), laboratorium, dan rumah pompa.

Pada kesempatan sama, Nicke mengatakan bahwa Pertamina memiliki misi untuk meningkatkan level produksi di PHR. Hal ini guna mendukung pemerintah dalam mewujudkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

"Dengan semangat para Perwira (Pertamina) dan Mitra Kerja, serta upaya masif dan agresif, kami berkomitmen untuk meningkatkan jumlah produksi migas untuk ketahanan energi. Ini merupakan misi kita bersama yang tentunya akan terwujud dengan semangat dan kerja keras kita semua," ujar Nicke.

Menurutnya, pada 2022, PHR berhasil melakukan pengeboran di 413 sumur. Pada 2023, PHR akan ditantang untuk memenuhi target pengeboran yang lebih masif lagi, yaitu sebanyak 600 sumur.

Dalam upayanya menghasilkan minyak untuk kebutuhan nasional, PHR mampu meningkatkan produksi ke tingkat 160.000 barrel per hari. Sementara, kalau tidak melakukan pengeboran sumur baru, produksi bisa jatuh ke titik 105.000 barrel.

Bahkan, pada awal 2023, PHR berhasil menemukan ladang sumur minyak baru yang mampu menghasilkan ribuan barrel per hari. Hal ini akan mendukung pencapaian yang diharapkan oleh pemerintah, yaitu 1 juta barrel pada 2030.

Pada tahun kedua alih kelola WK Rokan, kata Nicke, operasional PHR yang andal telah memberikan efek ganda (multiplier effect), yaitu dengan membuka banyak lapangan kerja baru dari yang mulanya sebelum alih kelola hanya 22.000 menjadi 37.500 pekerja, dan meningkatkan denyut nadi ekonomi serta meningkatkan investasi di Riau.

Hal tersebut sejalan dengan penambah 26 rig di operasi sumur-sumur baru yang sebelum alih kelola hanya 9 rig, dan 49 menuju 52 rig workover and well service (WOWS) yang sebelum alih kelola WK Rokan hanya 25 rig.

"Pencapaian pada 2022 akan menjadi penyemangat kami untuk meningkatkan produksi. Sebagai contoh, melalui pengoperasian rig, jumlah mitra kerja PHR meningkat 20 sampai 25 persen. Hal yang paling utama adalah untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan kesehatan (pekerja)," kata Nicke.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com