Advertorial

Dubes Jerman Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Selatan

Kompas.com - 26/01/2023, 18:43 WIB

KOMPAS.com - Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Ina Lepel, memuji pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang mengalami peningkatan sebesar 5,67 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan III 2022.

“Di Jerman, kami juga berusaha besar-besaran untuk (meningkatkan) pertumbuhan ekonomi. Di Sulsel, saya mengerti bahwa ekonomi cukup kuat dan bagus,” tutur Ina saat bertemu Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel Andi Aslam Patonangi di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis, (26/1/2023), seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Untuk diketahui, pertemuan Ina dan Pj Sekprov Sulsel merupakan lawatan pertama dirinya ke Kota Makassar. Sebelumnya, ia telah menyambangi daerah lain di Sulawesi, yakni Sulawesi Barat (Sulbar).

Ia pun mengapresiasi sambutan yang diberikan Pemprov Sulsel dalam kunjungan kerjanya di Makassar. Ina menilai, potensi komoditas pertanian dan kelautan yang dimiliki Provinsi Sulsel dapat dioptimalkan untuk kebutuhan ekspor di berbagai negara dunia.

Ina menjelaskan, Pemerintah Jerman juga tengah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit (RS) Unhas. Selain itu, kerja sama juga dijalin di bidang transmisi listrik di Kota Palopo dan Kota Makassar.

“Saya akan mengunjungi RS Unhas. Ada (kerja sama penyediaan) alat kesehatan di sana. Selain itu, ada beberapa proyek juga di Sulsel, yakni di Palopo dan Makassar," paparnya.

-Dok. Humas Pemprov Sulsel -

Ia juga menyampaikan bahwa setelah pandemi Covid-19 mengalami pelandaian, Jerman fokus mengerjakan proyek-proyek hijau (green).

Sebagai wujud kerja sama dan persahabatan yang telah terjalin antara Jerman dan Indonesia, Ina menyerahkan buku sejarah persahabatan Jerman dan Indonesia.

Potensi Sulsel

Pada kesempatan sama, Andi Aslam menyampaikan salam hormat Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.

Ia juga menyampaikan kegembiraan Gubernur Sulsel atas kunjungan Dubes Jerman untuk Indonesia di Provinsi Sulsel.

"Beliau (Andi Sudirman Sulaiman) gembira sekali. Salam hormat dari Bapak Gubernur Sulsel yang tidak bisa hadir karena masih di Jakarta," tutur Andi Aslam.

Ia pun memaparkan sejumlah potensi yang dimiliki Provinsi Sulsel, mulai dari pertanian hingga kelautan. Andi Aslam juga menyampaikan bahwa Pemprov Sulsel membuka pintu kerja sama dengan berbagai pihak, terutama untuk mengoptimalkan potensi investasi.

"Khusus investasi, kami diminta untuk ramah terhadap investor. Komoditas ekspor kami adalah rumput laut, perikanan, dan pertanian. Apalagi, di sini banyak bahan baku pangan, seperti coklat, kopi, dan sawit. Selain itu, ada pula komoditas laut, seperti ikan, udang, dan gurita," jelasnya.

-Dok. Humas Pemprov Sulsel -

Adapun dari sektor pertanian, lanjut Andi Aslam, Sulsel adalah lumbung pangan nasional, khususnya beras karena memiliki lahan pertanian luas.

Untuk itu, lahan pertanian tidak dialihfungsikan untuk perumahan guna mewujudkan ketahanan pangan nasional. Hal ini diwujudkan dalam perencanaan tata ruang Pemprov Sulsel.

Andi Aslam juga menjelaskan mengenai lanskap wilayah Sulsel yang sudah dikategorikan berdasarkan potensi yang dimiliki. Sebagai contoh, kawasan industri dikhususkan di daerah Takalar, Bantaeng, Makassar, dan Luwu Raya.

"Kami juga membuka investasi di daerah Bantaeng, Takalar, Makassar, dan Luwu Raya. Di Takalar, ada Kawasan Industri Takalar. Di Bantaeng, ada pula Kawasan Industri Bantaeng. Demikian pula Kawasan Industri Makassar di Makassar," kata Andi Aslam.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com