Advertorial

InJourney dan HIN Gelar Gerakan Peduli Sampah untuk Jadikan Labuan Bajo Destinasi Wisata Berkelas Dunia

Kompas.com - 26/01/2023, 21:55 WIB

KOMPAS.com - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney selaku holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pariwisata bersama anggota holding PT Hotel Indonesia Natour (HIN) menggelar Gerakan Peduli Sampah bertajuk “Labuan Bajo Indah Tanpa Sampah” di Pesisir Pantai Marina Waterfront Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (26/1/2023).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Acara ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap kelancaran dan kesuksesan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Tenggara (ASEAN) yang akan dilaksanakan pada Mei 2023.

Peserta yang mengikuti acara tersebut meliputi Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan jajarannya, Taman Nasional Komodo (TNK), Komunitas Peduli Sampah (Trash Hero), serta masyarakat sekitar.

Selain membersihkan sampah di kawasan pesisir, acara tersebut juga diisi dengan mengadakan pengangkatan kapal karam dan pembersihan kapal nelayan masyarakat sekitar. Dua kegiatan ini dilakukan guna mendukung program pemerintah yang ingin menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Pada pelaksanaan acara tersebut, InJourney mengedepankan pengelolaan dan pengembangan kawasan yang dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap kelestarian lingkungan, sosial, budaya, keseimbangan ekosistem, dan manfaat ekonomi.

Kegiatan tersebut juga menjadi ajang pertama yang diselenggarakan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan akan dilanjutkan di DPSP lain.

Langkah tersebut diambil untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional.

InJourney dan HIN gelar Gerakan Peduli Sampah Bersama masyarakat. DOK. InJourney InJourney dan HIN gelar Gerakan Peduli Sampah Bersama masyarakat.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Digital InJourney Herdy Harman menjelaskan bahwa sebagai salah satu DPSP, Labuan Bajo memiliki daya tarik luar biasa yang berpotensi menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Oleh karena itu, pihaknya menyelenggarakan Gerakan Peduli Sampah bertajuk “Labuan Bajo Indah Tanpa Sampah” untuk meningkatkan kepedulian wisatawan, pelaku bisnis, dan warga dalam menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata yang bersih dan bebas sampah.

“Dengan demikian, masyarakat dapat terus menjaga kelestarian dan keindahan alam Labuan Bajo. Ini merupakan tanggung jawab bersama,” ujar Herdy dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/1/2023).

Sementara itu, Direktur Utama PT HIN Christine Hutabarat menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk semangat kolaborasi pengembangan destinasi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Menurutnya, Gerakan Peduli Sampah Labuan Bajo dapat memberikan dampak positif dalam jangka panjang dan memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan.

“Kami berharap, kegiatan yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan Yayasan BUMN, InJourney, serta Bank BRI itu dapat menyukseskan kegiatan KTT ASEAN pada waktu dekat dan mendukung pengembangan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia dalam jangka panjang,” tutur Christine.

Sementara itu, Edistasius mengapresiasi InJourney dalam menjadikan Labuan Bajo sebagai lokasi pilot project kegiatan Gerakan Peduli Sampah.

Ia merasa bangga karena banyak masyarakat Labuan Bajo terlibat serta bergotong-royong membersihkan bongkahan kapal dan sampah di sekitar obyek wisata.

“Kegiatan tersebut bagus untuk membentuk mindset masyarakat bahwa pariwisata tidak hanya indah di tempat, tapi lingkungannya juga harus bersih dan bebas dari sampah,” ujar Endi.

InJourney dan HIN gelar Gerakan Peduli Sampah Bersama masyarakat.DOK. InJourney InJourney dan HIN gelar Gerakan Peduli Sampah Bersama masyarakat.

Pada acara tersebut, Bank BRI melalui Koperasi Usaha Bersama (KUB) Laba-Laba turut menyerahkan bantuan mesin perahu kepada nelayan. Bantuan ini disambut baik oleh komunitas pencinta lingkungan Trash Hero Komodo.

Ketua Komunitas Trash Hero Komodo Vira merasa senang atas kolaborasi yang dilakukan BUMN, pemerintah daerah, komunitas, serta masyarakat sekitar.

Melalui kegiatan tersebut, ia berharap, komunitas dan masyarakat lokal bisa menjadi solid dan kompak.

“Semoga kegiatan ini konsisten dilakukan secara berkelanjutan agar dapat mewujudkan Labuan Bajo sebagai DPSP. Acara ini juga bisa menjadi contoh bagi destinasi pariwisata lain supaya bersih dan terjaga keasriannya,” ujar Vira. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com