Advertorial

Jaga Lingkungan dari Dampak Negatif Pertambangan, PT Agincourt Resources Dukung Pertanian Organik di Aek Pahu

Kompas.com - 08/02/2023, 16:39 WIB

KOMPAS.com – Pengelola tambang emas Martabe, PT Agincourt Resources, mengelola lahan tambangnya dengan berfokus pada penurunan dampak ekologi. Dengan begitu, kegiatan penambangan tidak memengaruhi kualitas udara dan air yang dapat berdampak pada lahan pertanian masyarakat sekitar.

Salah satu upaya yang dilakukan PT Agincourt Resources adalah pemeriksaan baku mutu air secara rutin di lahan pertanian Aek Pahu, Desa Napa, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumut).

Adapun lahan pertanian yang berada di lembahan pit aktif tersebut hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer (km) dari lokasi pertambangan.

Selain rutin melakukan pemeriksaan baku mutu air, perusahaan tambang tersebut juga telah melakukan pendampingan pada para petani di Aek Pahu melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Program ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan budi daya pertanian.

Pendampingan tersebut berupa pengembangan pertanian padi organik, mulai dari pengelolaan pupuk organik, pestisida organik, hingga pemasaran beras organik.

Upaya PT Agincourt Resources dalam menjaga dampak negatif dari ekologi pertambangan terhadap produktivitas masyarakat di Aek Pahu membuahkan hasil. Hal ini diakui oleh Ketua Kelompok Tani (Poktan) Gria Upa Tondi Razab Pulungan, yang memiliki lahan di Aek Pahu.

Razab mengatakan bahwa kegiatan penambangan di sekitar lahan pertanian tidak berpengaruh terhadap produktivitas pertanian poktan miliknya.

Ia memang kerap mendapati kondisi air irigasi yang keruh akibat pengerukan sedimen di lokasi penambangan. Meski demikian, pada setiap kegiatan pengerukan, perusahaan tambang selalu berkoordinasi dengan para petani untuk menutup sementara saluran air menuju lahan.

“Pertambangan tidak memengaruhi kegiatan dan produktivitas di lahan pertanian kelompok kami. Hal ini mungkin terjadi karena pihak perusahaan rutin melakukan pemeriksaan kualitas air,” ujar Razab dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (8/2/2023).

Sebagai informasi, saat ini, jumlah pemilik lahan yang telah bergabung dengan Kelompok Tani Aek Pahu yang membudidayakan padi organik berjumlah 5 orang. Adapun lahan tersebut digarap oleh 18 orang.

Pendampingan yang dilakukan PT Agincourt Resources sejak 2015 telah membantu poktan dalam pengembangan padi organik seluas 4 hektare (ha). Dalam setahun, petani dapat melakukan panen dua kali dengan hasil mencapai lebih dari 3 ton per ha dalam sekali musim tanam.

Hasil panen tersebut memang tidak sebanyak lahan pertanian yang menggunakan pupuk kimia. Akan tetapi, poktan yang dipimpin Razab tersebut dapat menekan biaya pembelian pupuk dan pestisida kimia.

Lahan pertanian Aek Pahu yang bisa terus berkembang meski bersebelahan dengan area pertambangan merupakan salah satu contoh komitmen PT Agincourt Resources dalam mengurangi dampak lingkungan akibat aktivitas penambangan.

Dengan monitoring dan pengawasan secara rutin, perusahaan tersebut akan terus berinovasi untuk mengurangi dampak lingkungan dalam aktivitas penambangan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau