Advertorial

Punya Nutrisi Setara dengan Susu Sapi, Susu Soya Bisa Jadi Alternatif Anak Alergi Susu

Kompas.com - 22/02/2023, 09:00 WIB

KOMPAS.com – Data yang dihimpun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut bahwa sebanyak 5-7,5 persen anak-anak di Indonesia mengalami alergi susu sapi sejak tahun pertama kehidupannya. Padahal, susu sapi merupakan salah satu sumber protein yang umum dikonsumsi oleh mereka.

Protein sendiri merupakan nutrisi esensial untuk tumbuh kembang anak. Utamanya, untuk membantu mengoptimalkan perkembangan otak dan tinggi badan anak.

Perlu diketahui, alergi susu sapi terjadi karena kandungan kasein dan whey pada susu terbaca sebagai zat asing oleh sistem imun. Tubuh pun secara otomatis merespon dengan memberikan penolakan terhadap zat-zat yang terkandung pada susu lewat reaksi alergi, mulai dari gangguan pencernaan, permasalahan kulit, hingga pernapasan.

Alhasil, protein pada susu sapi yang seharusnya diserap oleh anak pun harus keluar bersama alergi karena dianggap sebagai sesuatu yang harus dibuang. Jika dibiarkan, hal ini berisiko membuat anak kekurangan nutrisi sehingga tumbuh kembangnya terganggu.

Punya nutrisi setara susu sapi

Anak-anak yang alergi susu sapi sebaiknya menghindari untuk mengonsumsinya sama sekali. Sayangnya, hal ini sulit diterapkan karena anak membutuhkan nutrisi tambahan, seperti protein dan zat besi, dari susu sapi dan produk turunannya untuk menunjang tumbuh kembang mereka.

Salah satu upaya untuk tetap memberikan nutrisi susu pada anak alergi susu sapi adalah dengan mengonsumsi susu soya sebagai alternatif. Pasalnya, susu yang terbuat dari kacang kedelai ini tidak mengandung kasein dan whey yang merupakan zat-zat pemicu alergi.

Studi berjudul “Kajian Pemanfaatan Susu Nabati sebagai Pengganti Susu Hewani” yang dilakukan oleh Intan Maris dan Mohamad Rajih Radiansyah pada 2021 memuat bahwa susu sapi dan susu soya memiliki kandungan nutrisi yang nyaris sama.

Meski demikian, sebagian orang berasumsi bahwa protein dalam susu soya tidak dapat menggantikan susu sapi. Padahal, berkat kemajuan teknologi, produsen susu soya mulai menambahkan nutrisi-nutrisi esensial yang setara dengan susu sapi guna membantu menunjang tumbuh kembang anak.

Salah satu susu soya yang memiliki nutrisi lengkap dan setara dengan susu sapi adalah Morinaga Soya. Berbeda dari susu soya pada umumnya, produk ini memiliki kandungan Docosahexanoic acid (DHA) yang tinggi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan otak.

Morinaga Soya memiliki formula isolat protein soya yaitu kandungan protein yang telah dilengkapi dengan asam amino esensial. Asam amino esensial sendiri merupakan komponen penting untuk perkembangan anak yang hanya bisa didapatkan dari makanan.

Morinaga Soya mengandung probiotik triple bifidus, yakni bakteri baik yang banyak ditemukan dalam pencernaan anak sehingga lebih mudah diterima oleh usus Si Kecil. Probiotik ini terdiri dari tiga jenis bakteri, yakni BB536, M-16V, dan M-36. Ketiganya dapat mengurangi gejala alergi susu sapi, baik pada pernafasan, kulit, maupun pencernaan.

Selain itu, Morinaga Soya juga memiliki prebiotik frukto oligosakarida (FOS) yang dapat melawan bakteri patogen dan menurunkan pH pada feses anak. Dengan demikian, penyerapan nutrisi pada pencernaan anak dapat lebih optimal.

Yuk, lengkapi nutrisi anak alergi susu sapi dengan susu soya, seperti Morinaga Soya. Susu soya ini bisa didapatkan secara daring di minimarket terdekat. Anda juga bisa membeli produk ini secara daring lewat e-commerce, seperti Shopee.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau