Advertorial

Optimistis Sambut 2023, Ini Faktor Pendorong Keberlanjutan Kinerja Impresif BRI

Kompas.com - 22/02/2023, 14:19 WIB

KOMPAS.com – Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pada 2023 diproyeksi akan terus bertumbuh. Pertumbuhan ini didorong oleh sejumlah aspek, di antaranya kredit usaha rakyat (KUR), kredit mikro komersial kredit umum pedesaan (Kupedes), dan holding ultramikro (UMi).

Untuk diketahui, sepanjang 2022, BRI Group telah membukukan laba bersih mencapai Rp 51,4 triliun. Angka ini tumbuh 67,15 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Capaian tersebut merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perseroan yang kini telah berusia 127 tahun itu. Selain itu, aset BRI juga tumbuh double digit sebesar 11,18 persen yoy menjadi Rp 1.865,64 triliun.

Dalam laporan riset yang dirilis PT Ciptadana Sekuritas Asia terkait publikasi kinerja keuangan BRI belum lama ini, disebutkan bahwa holding UMi diprediksi kembali meningkatkan efisiensi. Sebagai informasi, pada holding tersebut BRI merupakan induk perusahaan dan melibatkan dua entitas lainnya, yaitu PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/2/2023), Ciptadana Sekuritas Asia menyebut masih ada ruang perbaikan atas cost income ratio (CIR) BRI sebesar 42 persen pada 2022.

“Dengan holding UMi, manajemen mengharapkan lebih banyak kontribusi dari anak perusahaan sehingga memberikan panduan yang lebih optimistis tentang CIR di kisaran 40 persen sampai 41,5 persen pada 2023 secara full year,” tulis para periset Ciptadana.

Sementara itu, Founder Kurikulum Saham Alex Sukandar mengatakan, pertumbuhan BRI tetap terjaga karena berhasil memosisikan diri di segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi target bisnis inti perseroan.

Menurut Alex, BRI berhasil meraih kepercayaan publik yang cukup besar sehingga dapat menjaga kinerja yang berkelanjutan.

“Alhasil, penyaluran kredit UMKM ikut melesat. Tahun ini, target penyaluran kredit naik hingga 12 persen,” kata Alex.

Alex menilai, keberlanjutan kinerja positif tersebut didorong holding UMi yang menjadi sumber pertumbuhan baru BRI. Pasalnya, perseroan menyasar pasar hingga bagian terkecil dengan potensi yang sangat besar.

Melalui holding UMi, lanjut Alex, BRI juga berhasil mengintegrasikan 34 juta nasabah dari target 50 juta nasabah.

“Rinciannya, sekitar 14 juta nasabah mikro BRI, 6,8 juta nasabah mikro Pegadaian, dan 13 juta nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar),” jelasnya.

Kinerja saham

Ciptadana Sekuritas Asia juga optimistis terhadap kinerja saham BBRI di pasar modal. Para analis perusahaan sekuritas ini mempertahankan rekomendasi “Beli”dengan target harga Rp 6.100.

“Kami mempertahankan peringkat beli di BBRI dengan target price sedikit lebih tinggi pada angka Rp 6.100 per saham dari sebelumnya Rp 5.800 per saham. BBRI menyiratkan target price-to-book value (PBV) 2,9/2,7x 2023/24F,” tulis para analis.

Lebih lanjut, Alex menambahkan, ketika BRI konsisten menjaga kinerja dan meraih kepercayaan publik, maka BRI akan dibanjiri capital inflow.

“Sebab, investor luar negeri saat ini cenderung berinvestasi di bank-bank besar di Indonesia,” kata Alex.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com