Advertorial

Usung Tema Precious Vision, Quadra Hadirkan Koleksi Sintered Stone Slab Terbaru dalam Empat Elemen

Kompas.com - 23/02/2023, 14:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan sintered stone slab di Indonesia dengan ukuran besar, Quadra, mengenalkan koleksi terbaru 2023 dengan tema Precious Vision di The Hall, Senayan City, Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Chief Operating Officer (COO) Quadra Willie Low mengatakan bahwa tema tersebut merupakan bentuk inspirasi, visi, serta wawasan di masa depan yang dihadirkan Quadra sebagai trendsetter sintered stone slab.

"Quadra terus berinovasi mengembangkan berbagai desain, menciptakan visi untuk masa yang akan datang, serta menjadi sebuah warisan bagi dunia yang akan selalu dikagumi generasi masa depan,” ujar Willie pada acara peluncuran.

Willie melanjutkan, koleksi sintered stone slab terbaru tersebut terbagi dalam empat elemen, yakni Culture, Precious, Timeless, dan History. Culture memiliki makna cara manusia menjalani kehidupan dalam mengekspresikan tradisi, seni, dan keyakinan.

Elemen Culture menghadirkan empat koleksi yang memiliki nilai kreativitas dengan menjunjung tinggi budaya serta tradisi. Pertama, Festa Gold. Sintered stone slab berwarna hijau ini memiliki motif granit African Gold dengan guratan abu-abu dan emas.

Kedua, Astro Logia. Koleksi ini dirancang dengan mereplikasi bagan ruang Copernicus yang mengilustrasikan bintang dikelilingi planet. Ketiga, Melodia Vapore. Koleksi ini menampilkan desain pusaran uap hangat menyerupai asap dupa.

Keempat, Melodia Fiore. Sintered stone slab ini memiliki desain bunga peony yang kerap ditempatkan di istana kekaisaran.

Lalu, Precious yang dilambangkan Quadra sebagai sebuah berlian bermakna sesuatu yang dianggap berharga atau bernilai tinggi. Elemen Precious terdiri dari tiga koleksi sintered stone slab dengan desain yang memiliki nilai keindahan tinggi sehingga dapat menyita perhatian bagi setiap mata yang melihatnya.

Willie Low saat menjelaskan koleksi sintered stone slab elemen PreciousKompas.com/ Nada Zeitalini Arani Willie Low saat menjelaskan koleksi sintered stone slab elemen Precious

Pertama, Agata Cielo. Koleksi ini terinspirasi simbol batu mulia, Blue Agate sehingga memiliki kombinasi tekstur serupa kristal semi-transparan berwarna biru.

Kedua, Agata Neve. Desain koleksi ini terinspirasi dari batu akik putih yang memesona dan mudah digunakan, serta menjadi lambang kekayaan.

Ketiga, Onice Solare. Terinspirasi dari kristal berharga dari tambang Irian yang memiliki desain onyx krem coklat dengan pola kristal putih seperti pembuluh darah di seluruh batu.

Elemen berikutnya adalah Timeless yang memiliki makna sebagai sesuatu yang abadi dan tak lekang oleh waktu. Adapun elemen Timeless hadir dengan lima koleksi yang memiliki desain sederhana dan tak lekang oleh waktu.

Pertama, Daino Royale. Koleksi ini menampilkan desain menarik yang tidak mencolok dengan warna krem dan dikombinasi guratan.

Kedua, Patagonia Light. Desain sintered stone slab ini memadukan warna-warna natural serta motif abstrak yang berkilauan di bawah cahaya matahari.

Ketiga, Trevi Panna. Koleksi ini memiliki desain sederhana dengan latar berwarna krem dipadukan garis putih. Desain koleksi ini cocok dijadikan lantai serta pelapis dinding ruangan.

Keempat, Basilica Gris. Terinspirasi dari terrazzo, koleksi ini menampilkan warna abu-abu pucat dengan serpihan abu-abu lebih tua yang mengilap.

Kelima, Basilica Graphite. Masih terinspirasi dari terrazzo, koleksi Basilica Graphite hadir dengan latar berwarna hitam dan garis tak beraturan abu-abu gelap yang mengilap.

“Saya rasa, produk dengan elemen ini akan terus disukai. Hari ini (orang) suka, besok suka, sampai nanti akan tetap suka,” tutur Willie.

Koleksi sintered stone slab elemen TimelessDok. Quadra Koleksi sintered stone slab elemen Timeless

Terakhir, lanjut Willie, adalah elemen History. Elemen ini bermakna sesuatu yang telah terjadi, pengalaman, serta pelajaran dari masa lampau. Dengan kata lain, elemen ini menggambarkan sejarah peradaban manusia.

Terdapat lima koleksi sintered stone slab pada elemen ini. Pertama, Magma Scuro. Koleksi ini menampilkan alur berwarna keemasan serupa magma cair yang mengalir di bebatuan. Desain ini menciptakan nuansa misterius dan elegan.

Kedua, Giza Dawn. Koleksi ini terinspirasi dari Kota Giza, Mesir, sebagai peradaban ilmu pengetahuan. Desainnya mengusung warna abu-abu muda dengan lapisan matte dan struktur menyerupai batu alam.

Ketiga, Giza Dusk. Masih terinspirasi dari Kota Giza, koleksi ini menampilkan suasana kota di kala senja dengan warna abu-abu kecoklatan.

Keempat, Giza Night. Desain sintered stone slab ini menampilkan suasana Kota Giza pada malam hari yang diselimuti kegelapan. Suasana ini digambarkan melalui batu berwarna hitam dan abu-abu.

Kelima, Palazzo Gris. Terinspirasi dari marmer astana, Palazzo Gris memiliki kombinasi warna abu-abu kromatik lembut dengan abu-abu gelap serta gurat coklat keemasan. Kombinasi ini menciptakan komposisi desain yang indah.

Willie berharap, kehadiran koleksi sintered stone slab dalam empat elemen tersebut dapat menghadirkan konsep yang bermakna, kreatif, serta penuh aspirasi.

“Pada akhirnya, (konsep tersebut) akan mendefinisikan diri kita sebagai manusia,” tuturnya.

Anda dapat melihat koleksi tersebut secara langsung dengan mendatangi The Hall, Senayan City.

Di sana, pengunjung juga bisa mengikuti workshop fotografi yang diadakan Quadra pada Kamis (23/2/2023) pukul 10.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) sampai 18.00 WIB.

Selain di The Hall, Senayan City, sintered stone slab tersebut bisa pula dilihat di 11 galeri Quadra yang tersebar di 7 kota, yakni Jakarta, Tangerang, Surabaya, Semarang, Bandung, Medan, dan Denpasar.

Informasi lebih detail mengenai koleksi Precious Vision dari Quadra dapat dilihat melalui website precious-vision.quadrasurface.com atau akun Instagram @quadra.surface.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau