KOMPAS.com - Holding Ultra Mikro (UMi) terus berupaya untuk mengintegrasikan serta menumbuhkembangkan ekosistem usaha ultra mikro nasional melalui penyediaan akses layanan keuangan yang baik bagi masyarakat.
Sejak didirikan pada September 2021, holding ini terus melakukan digitalisasi bisnis agar layanan menjadi cepat dan efisien.
Seperti yang diketahui, Holding UMi dibentuk dalam rangka penguatan ekosistem usaha ultra mikro nasional yang dengan tiga entitas perusahaan, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) Tbk sebagai induk, serta PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Wakil Direktur BRI Catur Budi Harto mengungkapkan, Holding UMi hadir untuk membuka akses dan memberikan jangkauan layanan keuangan luas dan efisien bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha ultra mikro.
“Untuk memperkuat inklusi keuangan, Holding UMi pun telah mengembangkan aplikasi SenyuM Mobile. Aplikasi ini dimanfaatkan oleh tenaga pemasar sebagai platform digital sales terintegrasi yang memungkinkan joint acquisition bagi tiga entitas untuk berbagai produk layanan," ungkap Catur melalui keterangan persnya, Minggu (5/3/2023).
Per Desember 2022, SenyuM Mobile telah digunakan oleh lebih dari 69.000 tenaga pemasar dari ketiga entitas. Aplikasi ini juga telah digunakan oleh lebih dari 300.000 agen BRILink dan agen Pegadaian. Penggunaannya akan ditargetkan akan mencapai 600.000 pada akhir tahun 2023.
Hingga akhir 2022, tenaga pemasar ketiga entitas telah melakukan cross selling kepada lebih dari satu juta nasabah.
Di samping itu, Holding UMi juga menyediakan cashless ecosystem guna melayani segmen ultra mikro serta mendorong operasional bisnis yang lebih sederhana, aman, dan efisien.
Salah satu contohnya adalah penggunaan tabungan sebagai sarana cashless loan disbursement yang aman. Inisiatif ini berdampak positif terhadap peningkatan jumlah tabungan BRI Simpedes UMi yang telah mencapai lebih dari tujuh juta nasabah baru per Desember 2022.
Jika dirinci per entitas, Holding UMi pun berpengaruh besar terhadap kinerja ketiga perusahaan. Untuk BRI per Desember tahun lalu, total realisasi nasabah naik kelas di unit kerja co-location SenyuM mencapai lebih dari 54.000 nasabah dengan nilai mencapai Rp 1,8 triliun.
Sementara itu tren pencairan cashless Pegadaian di co-location SenyuM telah konsisten mencapai lebih dari 50 persen. Omzet gadai di co-location sepanjang tahun lalu mencapai lebih dari Rp 1,1 triliun.
Sementara itu, pencairan Mekaar cashless di co-location dilakukan oleh lebih dari 14.000 debitur sepanjang 2022.
Secara keseluruhan, jumlah nasabah Holding UMi juga tercatat terus meningkat. Hingga akhir 2022, nasabah dari ketiga entitas telah mencapai 35,4 juta atau meningkat sebesar 13,3 persen secara tahunan. Holding UMi ditargetkan mampu melayani 45 juta nasabah pada 2024.
Catur mengatakan, capaian Holding UMi yang luar biasa tersebut terjadi berkat kolaborasi dan kerja keras entitas holding dalam membangun ekosistem ultra mikro yang kuat,
“Tujuannya tidak lain untuk memperkokoh perekonomian nasional melalui pemerataan dan pembangunan ekonomi dari segmen usaha grass root," tuturnya.
Teaser: Hoding UMi meluncurkan aplikasi SenyuM Mobile yang ditargetkan bisa melayani 45 juta nasabah ultra mikro secara digital.
Tags: BRI, BBRI, Holding UMi, co-Location, SenyuM Mobile, Agen BRILink