Advertorial

CEO Konakami: Industri Blockchain Berperan terhadap Pengembangan Ekraf di Indonesia

Kompas.com - 07/03/2023, 16:30 WIB

KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno resmi menutup Indonesia Creative Economy Festival 2023 (ICREFS 2023) yang diselenggarakan di Mall FX Sudirman, Jakarta, sejak Jumat (3/3/2023) hingga Minggu (5/3/2023).

Menparekraf menyampaikan bahwa festival yang diprakarsai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan diselenggarakan oleh organisasi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif (ekraf) Indonesia, Gerakan Ekonomi Kreatif (Gerkrafs), tersebut merupakan langkah positif bagi kemajuan ekraf di Indonesia.

“(Setelah hadir di ICREFS 2023), saya optimistis, sektor ekraf di Indonesia akan mampu bersaing di pasar internasional. Apalagi, ICREFS tahun depan bakal dilaksanakan di Bulgaria,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (7/3/2023).

Peran industri blockchain di ekraf

Dobby dalam talk show bertema ?Aset Kripto dalam Perspektif Perkembangan Industri Kreatif Indonesia?.Dok. DCT Dobby dalam talk show bertema ?Aset Kripto dalam Perspektif Perkembangan Industri Kreatif Indonesia?.

Pada hari terakhir gelaran tersebut, salah satu topik yang dikedepankan adalah peran industri blockchain dan aset kripto terhadap perkembangan ekraf di Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) Konakami Digital Indonesia sekaligus Co-Founder Degree Crypto Token (DCT), dua entitas perusahaan yang mendukung pelaksanaan ICREFS 2023, Dobby Lega Putra, menyampaikan bahwa saat ini, kemajuan teknologi digital ditandai dengan kecepatan perkembangan industri blockchain dan aset kripto, termasuk di Indonesia.

“Salah satu contohnya bisa terlihat dalam hal pengembangan aset kripto karya anak bangsa, termasuk DCT, beserta ekosistemnya,” kata Dobby pada talk show bertema “Aset Kripto dalam Perspektif Perkembangan Industri Kreatif Indonesia”.

Ia menjelaskan, hampir seluruh tahapan pengembangan aset kripto DCT melibatkan berbagai subsektor industri kreatif, seperti aplikasi, gim, desain grafis, videografi, dan fotografi.

Oleh karena itu, lanjutnya, sinergitas dan kolaborasi dari para pelaku aset kripto dan ekraf perlu ditingkatkan serta dikelola dengan baik dan bijak. Hal ini penting dilakukan agar industri kreatif bisa menghasilkan output maksimal.

Selain itu, katanya, peran pemerintah juga diperlukan sebagai fasilitator sekaligus regulator pada kedua industri tersebut.

“Pada akhirnya, industri aset kripto dan ekraf di Indonesia bisa terus berperan dalam pembangunan sekaligus juga menjadi pilar bagi perekonomian nasional Indonesia, baik dari (segi) penciptaan lapangan kerja baru maupun sebagai sumber devisa bagi negara,” kata Dobby.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau