Advertorial

KPI Resmi Operasikan Bus Listrik Perdana di Kantor Administrasi Graha Parna di Bontang

Kompas.com - 11/03/2023, 10:28 WIB

KOMPAS.com – PT Kaltim Parna Industri (KPI) mengakuisisi dua unit kendaraan bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sebagai kendaraan operasional, khususnya untuk antar jemput karyawan. 

Kebijakan yang pertama kali diimplementasikan di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) itu diambil sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam pencapaian target nol emisi atau zero emission yang digaungkan pemerintah.

Pengoperasian bus listrik KPI diresmikan oleh Founder MAB dan Ketua Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Jenderal TNI Purnawirawan Dr H Moeldoko, SIP di Graha Parna Bontang, Jumat (3/3/2023).

Peresmian ditandai dengan pemecahan kendi dan membunyikan klakson. Kemudian, bus dijalankan mengitari area Graha Parna.

Dalam sambutannya, Moeldoko menyampaikan bahwa MAB didirikan sebagai wujud dukungan terhadap gerakan penurunan emisi gas buang pemerintah RI yang tertuang dalam memorandum of understanding (MoU) The 21st Climate Change Conference di Paris, Prancis, pada 2015.

Adapun konsumen bus listrik MBA meliputi institusi pemerintah, TransJakarta, universitas, serta perusahaan.

Presiden Direktur KPI Hari Supriyadi menyebutkan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mewujudkan kebijakan operasional ramah lingkungan secara bertahap.

“Meski bukan yang terdepan, KPI ingin mengimplementasikan kebijakan ramah lingkungan di lingkungan perusahaan. Komitmen ini diwujudkan dengan berkolaborasi bersama industri dan produsen dari Indonesia untuk menggalang kekuatan industri dalam negeri,” ujar Hari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Sementara itu, Direktur Utama MAB Kelik Irwantono mengapresiasi KPI atas jalinan kerja sama pengadaan unit bus listrik tersebut.

Menurut Kelik, KPI merupakan salah satu klien yang memercayakan pembuatan mobil listrik di dalam negeri melalui MAB.

“Hal itu membuat MAB semakin bersemangat untuk terus meningkatkan kapabilitas dan menciptakan inovasi baru di dunia otomotif berbasis energi listrik,” ujar Kelik.

KPI mengakuisisi dua unit kendaraan bus listrik produksi PT MABDOK. KPI KPI mengakuisisi dua unit kendaraan bus listrik produksi PT MAB

Pada kesempatan sama, Wali Kota Bontang Basri Rase juga mengucapkan selamat atas beroperasinya bus listrik KPI di Graha Parna di Bontang.

“Selamat untuk KPI. Kami berharap, kebijakan dan gerakan ramah lingkungan yang dilakukan KPI juga diikuti pelaku industri (lain) dan warga Bontang. Mari wujudkan Bontang yang lebih nyaman dengan kegiatan berbasis energi hijau,” ujar Basri.

Untuk diketahui, dengan mengusung tagline "A Step to Zero Emission Footprint", KPI mengoperasikan unit bus listrik di seputaran area kantor administrasi Graha Parna di Bontang. Pengoperasian perdana bus listrik itu ditandai dengan pemecahan kendi dan pencet tombol klakson. Bus berbasis listrik ini minus kebisingan dan bebas asap emisi ketimbang bus konvensional.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau