KOMPAS.com – Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (PERTAABI) bersama PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) menyelenggarakan Seminar Nasional Kolaborasi untuk Negeri di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Seminar bertema “Peluang, Tantangan, dan Solusi Penggunaan Biodiesel, B35 dan B40, untuk Mendukung Iklim Usaha Pertambangan dan Otomotif di Indonesia” tersebut bertujuan untuk mendukung penggunaan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan di sektor industri.
“Pemilihan pelumas yang tepat akan mendukung para pelaku industri dalam mengimplementasikan program perubahan (penggunaan biodiesel B30) ke B35 dan B40,” ujar President Director PT EMLI Syah Reza dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (1/3/2023).
Sebagai informasi, sektor industri terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan dengan cara memanfaatkan bahan-bahan organik dan juga hemat energi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan perubahan iklim, emisi gas, limbah, dan polusi di Indonesia.
Salah satu yang dikembangkan adalah pemanfaatan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang memiliki manfaat lebih baik untuk lingkungan dan alat-alat industri.
Penggunaan biodiesel juga telah menjadi program pemerintah. Pada 2023, pemerintah meningkatkan pencampuran biodiesel menjadi 35 persen sampai 40 persen atau disebut B35 dan B40.
Adapun seminar nasional tersebut merupakan bentuk kesadaran dari pelaku sektor industri untuk dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam penerapan B35 dan B40. Tujuannya, agar hasil dari penerapan kebijakan tersebut dapat meningkatkan pajak dan memberikan dampak positif bagi bisnis.
Acara tersebut diikuti oleh 120 orang dari berbagai sektor, seperti kontraktor pertambangan, industri alat berat dan otomotif, konstruksi dan manufaktur, fatty acid methyl ester (FAME), fuel and lubricants industry, sektor umum, lembaga pendidikan, serta asosiasi industri dan profesional.
Pada seminar tersebut, biodiesel menjadi topik utama yang dibahas oleh pembicara dari berbagai asosiasi. Penjelasan mengenai biodiesel, mulai dari sejarah, latar belakang, manfaat penggunaan, tantangan, kendala, hingga solusi praktik yang disarankan untuk penggunaan biodiesel dibahas secara tuntas.
Tidak hanya itu, peserta seminar juga akan mendapatkan rekomendasi produk unggulan dan berkualitas untuk mengoptimalkan alat-alat yang menggunakan bahan bakar biodiesel.
Adapun pemateri yang didapuk sebagai pembicara pada seminar tersebut berasal dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT EMLI, dan berbagai asosiasi, seperti PERTAABI, Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI), Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (IATO), Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), serta Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi).
Pada kesempatan tersebut, para pemangku kepentingan asosiasi juga berbagi pengetahuan dan pengalaman, termasuk strategi yang pernah diterapkan dalam penggunaan bahan bakar biodiesel. Hal ini diharapkan dapat membantu pelaku bisnis di Indonesia untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan biodiesel.