Advertorial

Puasa Afdal, Kolesterol Terkontrol dengan 4 Cara Berikut

Kompas.com - 28/03/2023, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Setelah menjalankan puasa selama kurang lebih 12 jam, momen berbuka adalah momen yang dinantikan. Menu takjil yang didominasi oleh hidangan bersantan dan gorengan pun sangat menggiurkan untuk dicoba.

Namun, bagi Anda yang memiliki masalah kolesterol, tidak bisa sembarangan menyantap takjil itu dikarenakan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. 

Dikutip dariBetterhealth.gov.au, lemak tak sehat atau lemak jenuh (lemak trans) yang terdapat dalam makanan berisiko meningkatkan kadar kolesterol. Zat ini dapat menumpuk dan menyumbat aliran darah sehingga memunculkan endapan.

Pada dasarnya, kolesterol memiliki manfaat penting untuk tubuh, asalkan jumlahnya tak berlebihan. Sebab, Kolesterol diperlukan tubuh untuk menghasilkan hormon dan struktur sel yang kuat untuk tubuh. 

Namun, jika berlebih, kolesterol dapat menumpuk dalam dinding pembuluh darah hingga berpotensi menyebabkan aterosklerosis. Kondisi ini terjadi karena adanya penyempitan dan pengerasan pembuluh darah. Jika didiamkan, tumpukan kolesterol ini dapat menyebabkan jantung koroner ataupun stroke.

Oleh karena itu, bagi Anda yang menderita kolesterol tinggi harus memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi selama berpuasa, khususnya saat berbuka. Anda dapat menerapkan empat langkah berikut untuk menjaga kadar kolesterol.

1. Perbanyak serat

Anda dapat mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran, sebagai menu berbuka puasa. Serat dapat mengikat lemak dan kolesterol di usus kecil agar tidak terserap ke dalam aliran arah. 

Selain itu, makanan berserat tinggi juga dapat memberikan Anda rasa kenyang lebih lama. Dengan begitu, Anda tidak terlalu tergiur pada menu takjil berbahan santan dan gorengan ketika berbuka.

Tak hanya membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, mengonsumsi serat saat sahur maupun berbuka juga membantu tubuh terhidrasi lebih lama dan memperlancar pencernaan. Adapun makanan kaya serat yang cocok untuk dikonsumsi saat berbuka adalah alpukat, apel, pir, ubi jalar, dan sayuran hijau.

2. Konsumsi biji-bijian utuh

Mengonsumsi biji bunga matahari, gandum, dan chia seed untuk berbuka puasa sangat dianjurkan untuk penderita kolesterol tinggi. Sebab, jenis biji-bijian utuh mengandung banyak vitamin, mineral, protein, lemak sehat, dan serat larut atau beta-glukan. 

Selain itu, biji-bijian utuh juga diyakini dapat membantu menurunkan LDL serta mengurangi penyerapan kolesterol pada saluran cerna. Anda dapat mengolahnya menjadi berbagai jenis camilan dengan menggunakan bahan sehat lainnya, seperti susu dan yoghurt. 

3. Substitusi bahan olahan makanan

Cara lain untuk membantu menurunkan kadar kolesterol jahat adalah mengganti pilihan bahan makanan pada yang lebih sehat.

Anda bisa mengganti menu protein hewani ke nabati, seperti mengganti daging merah atau olahan daging menjadi tahu dan tempe. Sebab, olahan kacang kedelai itu diketahui mampu membantu mengurangi kadar LDL dalam darah. 

Selain tahu dan tempe, Anda dapat mengganti daging merah dengan ikan, seperti salmon atau sarden. Kedua jenis ikan ini tinggi lemak baik dan mampu meningkatkan kadar kolesterol baik. 

Anda juga bisa mengganti telur ayam biasa menjadi telur omega yang memiliki kandungan kolesterol 50 persen lebih rendah. Namun, Anda sebaiknya tetap membatasi konsumsi telur omega setidaknya empat buah dalam seminggu bagi penderita kolesterol. 

4. Konsumsi Plant Stanol Ester

Plant Stanol Ester (PSE) adalah senyawa alami yang terdapat dalam biji gandum, sayuran, dan buah yang dipercaya mampu menurunkan kadar LDL atau kolesterol jahat. Dikutip dari Kalcare.com, PSE disebut ampuh menurunkan hingga sebelas persen kadar LDL setelah dikonsumsi selama dua minggu secara rutin. 

Sebagai diketahui, PSE dapat menghambat penyerapannya yang bersumber dari makanan. Caranya, senyawa ini berkompetisi dengan kolesterol yang masuk ke saluran cerna dan menduduki misel. Tujuannya, agar kolesterol yang terserap dalam tubuh berkurang dan terbuang.

Dengan begitu, risiko munculnya jantung koroner akibat penumpukan kadar LDL dalam tubuh dapat diminimalisir. 

Manfaat PSE juga sudah teruji klinis mampu menurunkan kolesterol total dan kadar LDL jika dikonsumsi rutin, yaitu 2 kali sehari setelah makan selama 2 hingga 3 minggu. Tentu saja konsumsi PSE harus dibarengi dengan pola hidup sehat agar kadar kolesterol bisa lebih terjaga. 

Untuk mendapatkan manfaat PSE itu, Anda bisa mengonsumsi Nutrive Benecol setiap hari. Sebotol Nutrive Benecol setara dengan mengonsumsi tiga mangkok oat, 15 buah apel, dan 15 buah pisang.

Selain dalam bentuk smoothies dengan empat pilihan rasa, yakni Blackcurrant, Orange, Strawberry, dan Lychee, kini Nutrive Benecol juga hadir dalam bentuk yogurt. Nutrive Benecol Yogurt #BukanYogurtBiasa, melainkan jadi satu-satunya yogurt di Indonesia dengan kandungan PSE.

Jadi, pastikan Anda menambahkan Nutrive Benecol dalam hidangan berbuka dan sahur selama Ramadhan. Jangan lupa juga untuk tetap melakukan pola hidup sehat dengan berolahraga teratur dan mengonsumsi makanan sehat agar penderita kolesterol tetap aman berpuasa. 

Dapatkan informasi lebih lengkap tentang Nutrive Benecol melalui tautan ini.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com