KOMPAS.com – Nastar, kastangel, putri salju, lidah kucing, dan sagu keju adalah deretan kue kering favorit yang selalu dinanti kala Hari Raya Idul Fitri tiba.
Sayangnya, kue tersebut terkadang tidak dapat dinikmati secara maksimal karena teksturnya yang tak lagi renyah atau melempem. Kondisi ini dipengaruhi oleh tingkat kelembapan udara.
Sebagai informasi, kue kering umumnya dapat bertahan hingga satu sampai enam bulan dengan penyimpanan yang tepat. Untuk menjaga kualitas kue kering agar tetap renyah dan tahan lama, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan. Berikut adalah ulasannya.
Setelah kue kering diangkat dari panggangan, jangan terburu-buru menyimpannya di dalam toples. Pasalnya, kue yang disimpan dalam keadaan panas dalam wadah tertutup akan menghasilkan uap air yang dapat menempel di dalam toples. Uap air ini dapat menyebabkan kue kering cepat melempem.
Untuk menjaga kue kering tetap renyah dan tahan lama, sebaiknya diamkan kue terlebih dahulu dalam suhu ruangan sebelum dimasukkan ke dalam toples.
Demi menjaga kualitas, Anda sebaiknya tidak mencampur kue kering pada toples yang sama. Pastikan setiap toples hanya berisi satu jenis kue. Sebab, setiap kue memiliki tekstur yang berbeda. Pencampuran kue dapat membuat tekstur kue berubah.
Sebagai contoh, jika kue kering bertekstur renyah dan kue bertekstur lembut dicampur, kue bertekstur renyah dapat terkontaminasi kelembapan kue bertekstur lembut. Akibatnya, kue kering bertekstur renyah akan kehilangan tekstur aslinya.
Selain itu, hindari menumpuk kue kering terlalu banyak tanpa memberikan lapisan pembatas, misalnya kertas roti. Lapisan ini berfungsi untuk mencegah kue kering menempel satu sama lain. Dengan diberi lapisan pembatas, tekstur kue pun tidak menjadi rusak.
Anda disarankan melapisi setiap satu atau dua tumpukan dengan lapisan pembatas sebelum membuat tumpukan lapisan ketiga.
Pemilihan toples merupakan salah satu kunci untuk menjaga kerenyahan kue. Beberapa jenis toples yang dapat digunakan untuk menyimpan kue kering adalah toples kaca, toples plastik, toples keramik, dan toples akrilik.
Adapun toples kaca dan toples plastik merupakan toples favorit yang kerap ditemukan di meja ruang tamu selama Hari Raya Lebaran. Pasalnya, kedua toples bening ini membuat kue kering mudah terlihat sehingga dapat menggugah selera.
Jika dibandingkan jenis lain, toples plastik cenderung lebih terjangkau dan memiliki daya tahan yang lebih kuat. Karena tidak mudah pecah, toples ini pun dapat disusun hingga beberapa tingkat. Bentuknya yang tidak terlalu tinggi membuat toples kaca cocok digunakan untuk menyimpan kue bertekstur lembut, seperti nastar dan kastengel.
Agar aman terhadap makanan, pilih toples plastik dengan kode 5. Selain ramah lingkungan, plastik dengan kode 5 juga bisa digunakan beberapa kali untuk menyimpan makanan. Sebab, toples plastik berkode 5 tidak akan mengalami perubahan saat berada di kondisi suhu tinggi.
Sementara itu, toples kaca terbuat dari bahan yang tahan gores serta tidak berpori sehingga tidak mudah usang dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Toples ini pun cenderung lebih kedap udara. Kue bertekstur renyah, seperti kuping gajah dan sagu keju, cocok disimpan menggunakan toples jenis ini.
Pemilihan toples dapat disesuaikan dengan jenis kue dan kebutuhan. Apa pun jenis toples yang digunakan, pastikan toples tersebut memiliki tutup yang rapat. Hal ini dapat mengunci udara luar yang dapat menyebabkan kue melempem.
Sebagai informasi, berbagai jenis toples tersebut kini bisa didapatkan dengan mudah melalui marketplace atau lokapasar, seperti Tokopedia.
Melalui lokapasar tepercaya itu, Anda bisa membeli toples sesuai kebutuhan dengan kualitas dan harga terbaik.
Yuk, segera cek aplikasi Tokopedia Anda dan pastikan kue kering Anda terjaga kerenyahannya!