Advertorial

Begini Cara Kontrol Gula Darah agar Puasa Makin Lancar

Kompas.com - 29/03/2023, 14:00 WIB

KOMPAS.com – Dalam menjalani keseharian, diabetesi harus bisa mengatur asupan makanan yang seimbang agar kadar gula darah tetap berada pada batas normal. Namun, hal ini bukan perkara mudah untuk dilakukan ketika berpuasa selama Ramadhan.

Ibadah puasa menjadi tantangan tersendiri bagi diabetesi karena level insulin–hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat–bisa turun dengan drastis atau sebaliknya. Ketidakstabilan insulin dapat menyebabkan dua kondisi pada diabetesi, yaitu hipoglikemia dan hiperglikemia.

Dikutip dari Diabetes.org, hipoglikemia adalah kondisi ketika diabetesi mengalami penurunan kadar gula darah secara drastis hingga di bawah normal. Ini disebabkan oleh kadar insulin yang berlebih dalam tubuh secara relatif atau absolut karena tidak ada asupan gula yang masuk ke tubuh selama puasa. 

Selain itu, diabetesi juga bisa mengalami peningkatan gula darah secara drastis atau hiperglikemia. Umumnya, hal ini disebabkan karbohidrat dan gula yang dikonsumsi dalam jumlah berlebih saat berbuka puasa.

Pada dasarnya, berpuasa dapat menjaga keseimbangan kadar glukosa dan insulin. Dengan catatan, diabetesi paham dengan kondisi tubuh dan bijak dalam mengonsumsi menu berbuka puasa. 

Agar lebih mudah, berikut lima langkah yang bisa dilakukan diabetesi untuk menjaga keseimbangan gula darah selama berpuasa.

  1. Pantau gula darah secara rutin

Diabetesi dianjurkan untuk memeriksa kadar gula darah secara rutin. Selama berpuasa, pemeriksaan gula darah dapat dilakukan dua jam setelah sahur, menjelang berbuka, dan 2 jam setelah berbuka. Pengecekan bisa dilakukan dengan menggunakan alat glukometer atau mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat. 

Bila kadar gula darah cenderung menunjukkan hasil normal dan stabil, pengecekannya tidak perlu dilakukan setiap hari. Namun, diabetesi sebaiknya waspada jika kadar gula darah menurun hingga 60 miligram per desiliter (ml/dL). Begitu pula jika kadar gula darah melebihi angka 300 ml/dL.

Kondisi tersebut bisa mengganggu kesehatan diabetesi selama berpuasa. Untuk itu, diabetesi sebaiknya tidak memaksakan diri dan ikuti saran tenaga kesehatan jika memang harus membatalkan puasa untuk minum obat. 

  1. Sediakan opsi makanan pokok selain nasi putih

Hal kedua yang perlu dilakukan diabetesi adalah mulai untuk membiasakan diri mencari opsi sumber karbohidrat selain nasi putih untuk dikonsumsi. Sebab, kandungan gula pada nasi putih terhitung tinggi, yaitu 0,05 gram per 100 gram. 

Anda bisa menggantinya dengan kentang yang direbus, dipanggang, atau digoreng. Jenis umbi-umbian ini juga kaya nutrisi, seperti protein, kalium, folat, antioksidan, serat, vitamin B6 dan C yang bermanfaat untuk tubuh. 

Diabetesi juga bisa mengganti beras dengan kinoa yang kaya protein lengkap dan sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Alternatif lainnya, diabetesi juga bisa mengganti nasi putih dengan oatmeal

Oatmeal memiliki serat larut dan tidak larut yang dapat membantu pencernaan dan memiliki sifat anti-diabetes dan penurun kolesterol. Olahan gandum ini juga cocok disantap dengan lauk asin ataupun hidangan manis selama berpuasa. 

  1. Perhatikan menu takjil

Berbuka puasa dengan yang manis. Itulah yang sering menjadi acuan dalam membuat takjil untuk berbuka. Namun, hal ini tidak disarankan untuk diabetesi yang harus membatasi asupan gula. 

Pilihan yang paling aman sebagai menu takjil adalah dengan mengonsumsi tiga butir kurma dengan segelas air hangat. Kandungan serat yang tinggi pada kurma juga dapat mencegah Anda dari nafsu makan berlebih. 

Selain kurma, Anda juga bisa mengonsumsi sup atau es dengan aneka potongan buah di dalamnya. Tambahkan es batu untuk memberikan sensasi segar dan rasa manis alami. Ingat, jangan tambahkan gula atau susu evaporasi agar gula darah tetap terkontrol.

  1. Wajib santap menu sehat

Sama seperti hari-hari biasa, diabetesi juga wajib mengonsumsi makanan sehat selama berpuasa. Pastikan kebutuhan karbohidrat, protein, dan serat harian terpenuhi dengan menu yang disantap saat berbuka dan sahur. 

Selain memilih oatmeal atau kentang sebagai pilihan karbohidrat, Anda dapat memperbanyak konsumsi ikan dan daging tanpa lemak. Hindari menu daging olahan seperti sosis, kornet, dan nugget

Anda juga perlu memperbanyak asupan serat yang didapat dari sayuran hijau dan buah-buahan. Hindari juga camilan manis seperti kue dan cookies sebagai hidangan penutup. 

  1. Konsumsi nutrisi khusus diabetes

Selain dengan sumber makanan sehat, Anda juga dapat menjaga kadar gula darah selama berpuasa dengan mengonsumsi nutrisi khusus diabetesi, seperti Diabetasol.

Susu itu mengandung isomaltulosa–karbohidrat lepas lambat dengan indeks glikemik rendah–yang dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah. 

Susu Diabetasol tinggi vitamin A,C, dan E, serta zink yang membantu menjaga daya tahan tubuh. Susu ini juga diperkaya kalsium yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang. 

Tak hanya itu, Diabetasol juga mengandung Vita Digest Pro yang mampu mengurangi terjadinya lonjakan gula darah setelah makan. Formula ini dapat menstabilkan kadar gula darah pada penyintas diabetesi melitus (DM). 

Hadir dalam tiga pilihan rasa, yakni Vanilla, Chocolate, dan Cappuccino, Diabetasol juga mengandung 45 persen protein whey berkualitas tinggi sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh. Susu khusus diabetesi ini juga dijamin bebas gluten, tanpa gula pasir tambahan, dan rendah laktosa. 

Agar lebih sehat, Anda dapat mengonsumsi Diabetasol dua kali sehari selama puasa, yaitu setelah berbuka dan setelah sahur. Dengan begitu, kadar gula darah selama Ramadhan tetap terjaga.

Yuk jaga kadar gula darah agar stabil agar puasa selalu lancar. Dapatkan informasi lebih lengkap mengenai Diabetasol melalui tautan berikut

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau