Advertorial

Tips Aman Menggunakan Bukalapak Paylater

Kompas.com - 31/03/2023, 18:05 WIB

KOMPAS.com – Layanan paylater kini telah tersedia di berbagai e-commerce untuk memudahkan pelanggan dalam bertransaksi. Salah satu e-commerce yang memiliki layanan ini adalah Bukalapak.

Cara menggunakan Bukalapak Paylater juga mudah. Bila sudah memiliki akun paylater yang sudah bekerja sama dengan Bukalapak, Anda tinggal memilih metode pembayaran tersebut ketika check-out barang incaran.

Salah satu fintech yang sudah bermitra dengan Bukalapak untuk menyediakan pembayaran Bukalapak Paylater adalah Kredivo.

Kredivo menyediakan limit hingga Rp 30 juta dengan cicilan 0 persen untuk paylater tenor 30 hari dan 3 bulan, serta bunga rendah 2,6 persen untuk tenor 6 dan 12 bulan.

Meski demikian, cakupan layanan paylater yang luas menjadi celah tersendiri untuk melakukan penipuan. Tidak sedikit pengguna paylater yang terjebak modus penipuan paylater.

Nah, supaya lebih waspada dan terhindar dari aksi penipuan, simak 5 modus paylater berikut.

1. Jasa gestun limit Bukalapak Paylater

Pada dasarnya, limit paylater yang tersedia di Bukalapak bersifat nontunai. Limit nontunai ini memang ditujukan untuk transaksi barang atau jasa di Bukalapak secara langsung, bukan untuk dicairkan.

Begitu juga dengan limit nontunai yang disediakan mitra paylater Bukalapak, seperti Kredivo, yang dapat mencapai Rp 30 juta. Limit ini hanya bisa digunakan untuk transaksi secara langsung di Bukalapak.

Untuk pencairan limit, Kredivo sudah menyediakan jalur dan cara resmi tersendiri melalui fitur pinjaman tunai yang ada di aplikasi Kredivo.

Jadi, apabila Anda mendapatkan tawaran gesek tunai (gestun) atau tarik tunai limit Bukalapak Paylater yang ada di akun Bukalapak atau akun Kredivo, bisa dipastikan hal tersebut adalah bentuk penipuan. Sebab, data atau akses login Anda akan diminta untuk bisa mencairkan dana paylater tersebut.

2. Jasa hapus akun dan cicilan Bukalapak Paylater

Belum lama ini, marak juga oknum yang menawarkan jasa penghapusan akun dan jumlah cicilan di akun paylater. Melalui jasa ini, pinjaman atau tagihan yang tengah berjalan diklaim dapat dihilangkan.

Biasanya, oknum terkait akan meminta biaya dengan persentase tertentu dari jumlah utang yang ingin dihapus.

Jangan sekali-kali tergiur tawaran tersebut karena merupakan salah satu modus penipuan paylater. Apalagi, jika Anda sampai memberikan data-data pribadi dengan dalih memperlancar penghapusan akun.

Apabila Anda ada dalam situasi terdesak karena belum bisa bayar tagihan, lebih baik Anda menghubungi pihak paylater terkait untuk meminta restrukturisasi cicilan.

3. Minta isi data pribadi

Penting untuk diingat bahwa data paylater hanya boleh diketahui oleh diri sendiri sebagai pengguna. Berbagai modus penipuan paylater juga kerap hadir dalam bentuk e-mail, chat di media sosial, atau telepon. Modus ini biasanya meminta Anda untuk mengisi sebuah formulir terkait akun paylater yang digunakan.

Jika ada permintaan untuk menyebutkan username, nomor HP, password, atau OTP, jangan dilanjutkan untuk mengisi form atau menyebutkan informasinya. Sebab, ini termasuk bentuk penipuan untuk mengambil alih akun paylater Anda.

4. Telepon mengatasnamakan customer service

Cara klasik lainnya yang kerap dijadikan modus penipuan adalah telepon dengan mengatasnamakan customer service (CS). Kemudian, CS palsu akan menginformasikan bahwa Anda memenangkan sebuah hadiah atau undian dari pihak paylater terkait.

Untuk klaim hadiahnya, Anda akan diminta memberikan informasi data pribadi atau mentransfer sejumlah uang. Jika mendapatkan telepon seperti itu, segera tutup atau laporkan kepada pihak CS resmi paylater terkait.

5. Permintaan bayar tagihan ke rekening atas nama pribadi

Saat Anda sudah menjadi pengguna paylater, otomatis Anda akan melakukan pembayaran melalui rekening perusahaan paylater atau virtual account. Jika pembayaran dilakukan dengan virtual account, akan muncul adalah nama pengguna sendiri.

Modus penipuan tersebut umumnya mengarahkan pengiriman dana ke nomor rekening perorangan. Dengan iming-iming diskon, nasabah diarahkan untuk mentransfer dana ke rekening virtual bodong.

Hati-hati jika menemui kasus ini. Periksa ulang detail akun dan pembayaran Anda. Pasalnya, fintech atau paylater yang legal sudah pasti menggunakan rekening resmi perusahaan bagi nasabah untuk membayar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com