Advertorial

Tol Cibitung-Cilincing Seksi 4 Mulai Beroperasi, Siap Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2023

Kompas.com - 01/04/2023, 13:38 WIB

KOMPAS.com - Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) Seksi 4 mulai beroperasi secara fungsional pada Sabtu (1/4/2023). Berfungsinya jalan tol ini diharapkan bisa mendukung kelancaran arus mudik menjelang Lebaran 2023.

Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL Joko Noerhudha mengatakan, pembangunan JTCC merupakan salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan layanan logistik yang terintegrasi, yakni melalui pembangunan infrastruktur.

JTCC Seksi 4, kata dia, termasuk ke dalam bagian dari sederet jalan tol baru di Indonesia yang beroperasi fungsional saat arus mudik lebaran.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung beroperasinya JTCC Seksi 4 secara fungsional pada Sabtu (1/4/2023),” kata Joko dalam keterangan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Sebagai informasi, pengguna jalan tol dari arah Cibitung, Telaga Asih, Gabus, dan Tarumajaya yang akan menuju IC Cilincing dapat masuk melalui Gerbang Tol (GT) Marunda menuju Tol JORR-1, melalui ruas Tol Akses Tanjung Priok (ATP) ke arah Tanjung Priok sampai dengan Tol Dalam Kota.

Kemudian, pengguna jalan yang akan menuju Cikunir, Pasar Minggu hingga Pondok Indah dapat mengakses Ramp 4. Adapun pengendara yang ingin keluar dari jalan arteri dapat mengambil jalur paling kiri ke GT Semper.

Joko mengungkapkan, pihaknya melalui PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP) akan bekerja sama dengan pihak PT Hutama Karya (Persero) selaku operator Ruas Tol Akses Tanjung Priok terkait pengoperasian GT Marunda dan GT Semper.

Ia berharap, pengoperasian tersebut akan memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol ketika telah beroperasi secara fungsional.

"(Supaya) arus kendaraan logistik serta arus mudik menjelang dan sepanjang Lebaran 2023 bisa berjalan lancar," tuturnya.

Akses jalan JTCC saat arus mudik

Joko menjelaskan, pengguna jalan yang akan memanfaatkan Jalan Tol Cibitung–Cilincing menuju Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan seterusnya, dapat mengakses On Ramp dari arteri Semper Timur menuju arah Marunda.

Dari Marunda, pengguna jalan dapat langsung menuju ke Jalan Tol Jakarta–Cikampek arah Cibitung di sekitar KM 25 (IC Cibitung), melalui GT Cibitung 2 dan dapat melanjutkan perjalanan ke Ruas Tol Cikampek Palimanan (Cipali).

"Begitu juga pengguna jalan yang akan menuju Bandara Soekarno Hatta dan sebaliknya," ucap Joko.

Para pengguna jalan, lanjut dia, dapat menggunakan akses Toll to Toll JORR-1 menuju Tol Dalam Kota dan Tol Bandara, Jalan Tol Sedyatmo tanpa harus melewati kepadatan di Simpang Susun Cikunir ataupun Tol Dalam Kota arah Semanggi.

Joko berharap, adanya JTCC dapat memicu terjadinya pertumbuhan kawasan permukiman atau land development baru di sekitar trase jalan tol yang dapat tersambung langsung dengan JTCC.

Lebih lanjut, ia berharap JTCC dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta masyarakat di sekitar wilayah jalan tol.

Pembangunan JTCC, kata Joko, dilakukan sesuai dengan partisipasi PTSL untuk mendukung program Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Di samping itu, pembangunan JTCC juga diharapkan bisa menjadi salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan nilai tambah untuk mewujudkan layanan logistik yang terintegrasi.

"Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu pondasi negara maju. Kuatnya pondasi ini akan mendorong persaingan produk dalam dan luar negeri," tuturnya. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau