KOMPAS.com - Umat Hindu di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, merayakan puncak peringatan Hari Raya Nyepi atau Dharma Santi Nyepi di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Rabu (5/3/2023).
Perayaan tersebut dihadiri oleh Direktur Urusan Agama Hindu Kementerian Agama (Kemenag), Bimas Hindu Provinsi Jawa Tengah, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Jawa Tengah, Kemenag Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI Jateng).
Turut hadir pula jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Klaten, Ketua Korpri Kabupaten Klaten, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, tokoh agama dan masyarakat, serta umat Hindu di Kabupaten Klaten.
Dharma Santi Nyepi di Kabupaten Klaten dihiasi dengan sejumlah tarian, seperti Tari Gambyong, Tari Bambangan Cakil, dan Tari Hayuning Gendhis.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan Weda Wakya dan mendengarkan Dharma Wacana dari Direktur Urusan Agama Hindu Kemenag.
Bupati Klaten yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Klaten Joko Purwanto mengatakan, perayaan tersebut dilaksanakan sebagai upaya dalam meningkatkan dharma bakti kepada umat Hindu.
“(Acara tersebut) juga digelar untuk meningkatkan kinerja anggota Korpri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan keluarga Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) Kabu.aten Klaten,” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/4/2023).
Pada kesempatan sama, Ketua Panitia Dharma Santi Nyepi Kabupaten Klaten Yuli Purnomo menyampaikan bahwa perayaan tersebut bertujuan untuk membangun harmonisasi antarumat manusia, baik umat seagama, agama lain, maupun pemerintah.
“Perayaan tersebut juga merupakan implementasi ajaran Tri Hita Karana atau ajaran tiga harmonisasi untuk mencapai kebahagiaan yang abadi,” sambungnya.
Adapun rangkaian Dharma Santi Nyepi di Kabupaten Klaten dimulai dengan perayaan Melasti yang dilaksanakan di Umbul Geneng, Minggu (12/3/2023).
Perayaan dilanjutkan dengan upacara Tawur Agung di Pelataran Candi Prambanan, Selasa (21/3/2023). Untuk diketahui, acara ini merupakan perwujudan harmonisasi umat manusia, khususnya umat Hindu, kepada alam semesta.
Kemudian, digelar Brata Penyepian di pura atau rumah pribadi sebagai perwujudan harmonisasi antara manusia dengan sang pencipta.
“Perayaan Nyepi diakhiri dengan Dharma Santi ebagai upaya untuk menjalin harmonisasi antarumat manusia, khususnya (dengan) Pemkab Klaten,” jelas Yuli.
Ia menambahkan, perayaan Nyepi 2023 di Kabupaten Klaten mengusung tema “Dharma Agama dan Dharma Negara” sebagai wujud bakti kepada guru wisesa atau pemerintah.
“Mari kita pesta demokrasi Indonesia,” imbuhnya.