Advertorial

Penyebab Pilek dan Cara mengatasinya

Kompas.com - 07/04/2023, 18:14 WIB



Pilek adalah penyakit dengan gejala hidung mengeluarkan lengir (ingus), hidung tersubat, kadang diiringi rasa gatal pada hidung hingga bersin-bersin sangat umum diderita bahkan disebut-sebut penyakit musiman.

Sebenarnya apa sih penyebab pilek? Pilek sebenarnya bukan penyakit, melainkan gejala yang menandakan masalah kesehatan tertentu. Ada 3 penyebab utama pilek yang paling umum di alami di Indonesia.

Penyebab pertama adalah infeksi virus influenza atau yang disering disebut masyarakat dengan penyakit flu. Infeksi ini bisa menular melalui udara sehingga jika ada orang yang disekitar anda mengalami flu, kemunginan besar anda juga bisa tertular jika kondisi imun tubuh kurang fit.

Penyebab kedua adalah alergi, yang merupakan penyabab pilek paling umum. Alergi disii termasuk alergi cuaca dingin, debu, bulu hewan, hingga serbuk sari. Semua alergen tersebut memicu perdangan pada rongga hidung yang membuat hidung gatal, mengeluarkan lendir, tersumbat, hingga bersin-bersin.

Penyebab ketiga adalah Sinusitis (peradangan pada rongga sinus). Rongga sinus berfungsi menyaring, melembabkan dan menghangatkan udara yang masuk. Jika udara yang masuk tidak bersih (mengandung polusi, debu, bakteri) bisa menyebabkan rongga sinus terinfeksi dan meradang sehingga memproduksi lendir berlebih.

Untuk mengatasi pilek anda perlu mengetahui yang mana penyebabnya? Jika disebabkan karena alergi, maka sebisa mungkin hindari alergen/pemicu alerginya. Jika pilek disebabkankan karena infeksi virus influenza maka harus meningkatkan imun tubuh dengan cara beristirahat dan makan-makanan bergizi.

Namun jika cara itu tidak cukup bisa dibantu dengan menggunakan obat-obatan. Obat pilek dapat dengan mudah diperoleh di apotek. Pilihlah obat dengan kombinasi kandungan Pseudoefedrin sebagai dekongestan (pelega jalur napas) dan Triprolidin sebagi antihistamin (pereda alergi). Obat yang dapat anda beli secara bebas (tanpa resep dokter) ditandai dengan lingkaran biru di kemasannya. Ingat, jangan membeli obat keras (lingkaran merah) tanpa resep dokter, ya...

-DOK. Istimewa -

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau