Advertorial

Teken Kerja Sama dengan TransJakarta, Moving Billboards City Vision Siap Dominasi Jalan Sudirman

Kompas.com - 13/04/2023, 21:27 WIB

KOMPAS.com – Dalam rangka memperluas jaringan, perusahaan periklanan media luar ruang, City Vision, bekerja sama dengan TransJakarta.

Kolaborasi tersebut membawa angin segar untuk jenama-jenama Tanah Air. Pasalnya, era pandemi Covid-19 yang mulai mereda seperti saat ini, membuat penumpang berbagai transportasi umum di ibu kota, termasuk TransJakarta, meningkat pesat.

Oleh karena itu, melalui kerja sama keduanya, City Vision dan TransJakarta diharapkan bisa menjangkau lebih banyak konsumen melalui media iklan di bus TransJakarta.

Co-Founder City Vision Juliana Kumala mengatakan, kemitraan pihaknya dengan TransJakarta memberikan keuntungan bagi brand dan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang ingin menayangkan produknya. Sebab, iklan yang ditampilkan tak hanya disiarkan di dalam bus, tetapi juga di luar bus.

Dengan demikian, iklan yang ditampilkan tak hanya menjangkau penumpang TransJakarta, tetapi juga masyarakat pengguna jalan yang berada di sekitar halte.

Selain itu dengan keberadaan jaringan periklanan di 40 stasiun kereta rel listrik (KRL) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta 12 stasiun kereta api (KA) nasional, City Vision bisa semakin memperluas keunggulan beriklan di sarana kendaraan umum

“Kemitraan dengan TransJakarta yang merupakan salah satu bus rapid transit terbesar di dunia memberikan kesempatan bagi para jenama untuk menarik perhatian para pengguna transportasi umum. Terlebih, jaringan periklanan milik City Vision memungkinkan konsumen untuk menonton iklan di setiap titik perjalanan, baik di bus, stasiun, maupun di jalan umum,” ujar Juliana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (13/4/2023). 

Bus kolaborasi City Vision dan TransJakarta. Dok. City Vision Bus kolaborasi City Vision dan TransJakarta.

Untuk diketahui, layanan iklan yang disediakan City Vision biasa disebut dengan moving billboard atau billboard berjalan.

Adapun moving billboard utama yang disematkan pada TransJakarta, kata Juliana, bisa mendominasi rute Segitiga Emas, yakni Sudirman-Thamrin-Gatot Subroto. Pasalnya, dedicated bus yang digunakan City Vision untuk beriklan merupakan bus-bus yang sudah pasti beroperasi setiap hari di area Central Business District (CBD) Jakarta.

"Bus TransJakarta biasanya akan berpindah dan beroperasi di beberapa koridor yang berbeda dalam satu periode tertentu. Akan tetapi, seluruh bus jaringan City Vision dapat dipastikan beroperasi di koridor-koridor utama yang sudah ditentukan dan tidak akan berpindah koridor,” terangnya.

Hal tersebut, sambung Juliana, bisa menjadi keunggulan tersendiri bagi brand yang ingin menjangkau audiens dari sektor perkantoran dan pusat kota di sepanjang koridor prestise Jakarta, seperti koridor 1 jurusan Blok M–Kota via Sudirman–Bundaran HI.

Dipadankan dengan desain visual menarik, moving billboard dari City Vision bisa menonjol dan mudah dilihat oleh penumpang di dalam bus. Dengan demikian, iklan yang dipasarkan pun menjadi efektif dan menarik perhatian masyarakat.

Sebagai informasi, moving billboard yang ditawarkan City Vision di bus TransJakarta merupakan pilihan terbaik bagi setiap pengusaha yang ingin memasarkan produknya ke khalayak umum, terutama jika dipadankan dengan desain dan visual menarik. 

"Moving billboard di bus TransJakarta bisa menjadi pilihan bagi pengusaha yang ingin memasarkan produknya ke khalayak umum. Kami yakin bahwa kerja sama ini dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak dan masyarakat Jakarta," kata Juliana.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau