KOMPAS.com – Dalam rangka memperluas jaringan, perusahaan periklanan media luar ruang, City Vision, bekerja sama dengan TransJakarta.
Kolaborasi tersebut membawa angin segar untuk jenama-jenama Tanah Air. Pasalnya, era pandemi Covid-19 yang mulai mereda seperti saat ini, membuat penumpang berbagai transportasi umum di ibu kota, termasuk TransJakarta, meningkat pesat.
Oleh karena itu, melalui kerja sama keduanya, City Vision dan TransJakarta diharapkan bisa menjangkau lebih banyak konsumen melalui media iklan di bus TransJakarta.
Co-Founder City Vision Juliana Kumala mengatakan, kemitraan pihaknya dengan TransJakarta memberikan keuntungan bagi brand dan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang ingin menayangkan produknya. Sebab, iklan yang ditampilkan tak hanya disiarkan di dalam bus, tetapi juga di luar bus.
Dengan demikian, iklan yang ditampilkan tak hanya menjangkau penumpang TransJakarta, tetapi juga masyarakat pengguna jalan yang berada di sekitar halte.
Selain itu dengan keberadaan jaringan periklanan di 40 stasiun kereta rel listrik (KRL) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta 12 stasiun kereta api (KA) nasional, City Vision bisa semakin memperluas keunggulan beriklan di sarana kendaraan umum
“Kemitraan dengan TransJakarta yang merupakan salah satu bus rapid transit terbesar di dunia memberikan kesempatan bagi para jenama untuk menarik perhatian para pengguna transportasi umum. Terlebih, jaringan periklanan milik City Vision memungkinkan konsumen untuk menonton iklan di setiap titik perjalanan, baik di bus, stasiun, maupun di jalan umum,” ujar Juliana dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Untuk diketahui, layanan iklan yang disediakan City Vision biasa disebut dengan moving billboard atau billboard berjalan.
Adapun moving billboard utama yang disematkan pada TransJakarta, kata Juliana, bisa mendominasi rute Segitiga Emas, yakni Sudirman-Thamrin-Gatot Subroto. Pasalnya, dedicated bus yang digunakan City Vision untuk beriklan merupakan bus-bus yang sudah pasti beroperasi setiap hari di area Central Business District (CBD) Jakarta.
"Bus TransJakarta biasanya akan berpindah dan beroperasi di beberapa koridor yang berbeda dalam satu periode tertentu. Akan tetapi, seluruh bus jaringan City Vision dapat dipastikan beroperasi di koridor-koridor utama yang sudah ditentukan dan tidak akan berpindah koridor,” terangnya.
Hal tersebut, sambung Juliana, bisa menjadi keunggulan tersendiri bagi brand yang ingin menjangkau audiens dari sektor perkantoran dan pusat kota di sepanjang koridor prestise Jakarta, seperti koridor 1 jurusan Blok M–Kota via Sudirman–Bundaran HI.
Dipadankan dengan desain visual menarik, moving billboard dari City Vision bisa menonjol dan mudah dilihat oleh penumpang di dalam bus. Dengan demikian, iklan yang dipasarkan pun menjadi efektif dan menarik perhatian masyarakat.
Sebagai informasi, moving billboard yang ditawarkan City Vision di bus TransJakarta merupakan pilihan terbaik bagi setiap pengusaha yang ingin memasarkan produknya ke khalayak umum, terutama jika dipadankan dengan desain dan visual menarik.
"Moving billboard di bus TransJakarta bisa menjadi pilihan bagi pengusaha yang ingin memasarkan produknya ke khalayak umum. Kami yakin bahwa kerja sama ini dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak dan masyarakat Jakarta," kata Juliana.