Advertorial

Mas Dhito Gagas Optimalisasi Dua Obyek Wisata Milik Pemkab Kediri

Kompas.com - 18/04/2023, 14:43 WIB

KOMPAS.com - Pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendapat perhatian Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, selain pembangunan proyek stadion pada 2023. 

Optimalisasi sektor pariwisata tak terlepas dari keberadaan Bandara Kediri yang siap beroperasi pada 2023. Pasalnya, keberadaan bandara akan mendorong kunjungan masyarakat luar daerah ke Kabupaten Kediri.

Terkait hal tersebut, Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri, memiliki rencana untuk mengoptimalkan sektor pariwisata di wilayah Kabupaten Kediri bagian timur.

Rencana tersebut dilakukan karena lokasi bandara dan pembangunan stadion sama-sama berada di Kabupaten Kediri bagian barat dari Sungai Brantas.

"Kami punya niat membangun suatu tempat karena Bandara Kediri beroperasi pada Oktober 2023. Sementara itu, kami belum punya magnet baru di Kabupaten Kediri bagian timur," ujar Mas Dhito dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/4/2023).

Mas Dhito mengakui bahwa saat ini, hanya Kampung Inggris yang menjadi magnet di wilayah Kabupaten Kediri bagian timur. Kawasan tersebut juga sudah dikenal luas oleh masyarakat luar daerah. Padahal, Kabupaten Kediri di bagian timur memiliki obyek wisata alam yang memiliki daya tarik, seperti Gunung Kelud.

Karena Gunung Kelud masih aktif, pihaknya berupaya menjaga ekosistem dan lingkungannya. Ia juga tengah mengembangkan destinasi wisata yang dapat menjadi alternatif sebelum orang menuju Gunung Kelud.

"Kami berharap, wisata air Ubalan dan (pemandian Sumber) Corah dapat menjadi destinasi wisata di bagian timur Kabupaten Kediri," tuturnya.

Wisata air Ubalan sendiri berada di Kecamatan Plosoklaten yang berbatasan dengan Kecamatan Wates. Sementara itu, pemandian Sumber Corah berada di Kecamatan Pare. 

Pemandian Corah Pare. DOK. Pemkab Kediri Pemandian Corah Pare.

Dua destinasi wisata milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tersebut pernah menjadi ikon pariwisata di Bumi Panjalu. Akan tetapi, tempat wisata ini memang belum mampu menyedot banyak pengunjung.

Mas Dhito mengatakan bahwa untuk mengoptimalkan dua obyek wisata itu, Pemkab Kediri berencana menggandeng pihak swasta dengan skema bangun guna serah (BGS) atau kerja sama pemanfaatan. 

"Pada prinsipnya, Pemkab Kediri melakukan kebijakan itu sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah," kata Mas Dhito.

Selain menjadi magnet baru, gagasan pengoptimalan destinasi wisata di Kabupaten Kediri bagian timur diharapkan dapat menggenjot pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Kediri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com