Advertorial

Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan, BI Sumsel Raih Rekor MURI

Kompas.com - 11/05/2023, 17:07 WIB

KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meraih penghargaan “Pembuatan Pupuk Arang Sekam dan Asap Cair Menggunakan Alat Produksi Terbanyak” dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Penghargaan tersebut diserahkan Direktur Operasional MURI Yusuf Ngadri kepada Kepala Perwakilan BI Sumsel R Erwin Soeriadimadja pada upacara Pembukaan Pekan Daerah (PEDA) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XV Provinsi Sumsel di Lapangan KONI Belitang, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Rabu (10/5/2023). Penyerahan penghargaan ini turut disaksikan Gubernur Sumsel Herman Deru.

Untuk diketahui, dalam rangka menciptakan ketahanan pangan berkelanjutan, BI Sumsel berkomitmen memberikan 100 unit alat pengolah pupuk organik sekam arang kepada KTNA Sumsel.

Adapun komitmen tersebut merupakan hasil kolaborasi BI Sumsel dengan Pemerintah Kabupaten OKU Timur sekaligus bagian dari empat program unggulan pengendalian inflasi pangan.

Erwin mengatakan, program tersebut dirilis pada soft launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Palembang oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman di Palembang, Jumat (24/2/2023).

Salah satu program tersebut adalah Modernisasi Pertanian Memperkuat Sumsel sebagai lumbung pangan nasional. Program ini diwujudkan melalui pemberian bantuan 100 mesin penghasil pupuk organik.

“Upaya tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan produktivitas petani di tengah peningkatan harga pupuk,” ujar Erwin dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (11/5/2023).

Erwin menambahkan, program GNPIP di Sumsel disinergikan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), yakni program kemandirian pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel pada Desember 2021.

PEDA KTNA merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh KTNA seluruh Indonesia sebagai wadah bagi para petani-nelayan untuk membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing. Dok. BI Sumsel PEDA KTNA merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh KTNA seluruh Indonesia sebagai wadah bagi para petani-nelayan untuk membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing.

BI Sumsel juga turut menyalurkan 78.000 benih cabai merah kepada para petani. Tujuannya, untuk meningkatkan produksi komoditas pangan melalui gerakan tanam (gertam) yang selaras dengan GSMP.

Erwin juga menjelaskan bahwa mesin pengolah pupuk organik sekam arang tak hanya menawarkan solusi alternatif bahan baku bagi petani di tengah peningkatan harga pupuk dunia, serta dampak negatif penggunaan pupuk kimia.

Lebih dari itu, imbuh Erwin, penggunaan mesin tersebut mampu mengoptimalkan kebermanfaatan sekam yang sebelumnya hanya menjadi limbah hasil panen.

“Selain digunakan sebagai pupuk, asap cair hasil pengolahan sekam juga dapat dimanfaatkan sebagai pengusir hama pertanian, termasuk sebagai pembeku getah karet,” jelasnya.

Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, penggunaan pupuk organik dapat menjadi solusi dalam memperbaiki kondisi tanah dalam jangka panjang.

“Dengan begitu, keberlangsungan produksi pangan di Provinsi Sumsel, khususnya di OKU Timur, dapat terjaga sehingga dapat mempertahankan gelar sebagai lumbung pangan nasional untuk komoditas padi,” kata Erwin.

Sumsel surplus beras tertinggi

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Desember 2022, Provinsi Sumsel tercatat menjadi salah satu provinsi dengan angka surplus beras tertinggi.

Atas capaian tersebut, Gubernur Sumsel mengapresiasi kontribusi seluruh petani di Sumsel.

Herman mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik di tingkat daerah maupun pusat, guna mendorong kesejahteraan petani.

“Upaya tersebut di antaranya penerbitan harga pembelian pemerintah (HPP) komoditas beras dan gabah, pelaksanaan program pendamping penyuluh ekonomi pertanian, serta pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), dan pupuk,” terang Herman.

Menurut Herman, ke depan, diperlukan upaya ekstensifikasi pertanian guna menjaga produksi padi di Provinsi Sumsel. Untuk diketahui, ekstensifikasi adalah upaya meningkatkan hasil pertanian dengan memperluas lahan pertanian.

Selain itu, imbuh Herman, GSMP juga terus digalakkan sebagai upaya untuk mengubah pola pikir (mindset) masyarakat. Hal ini terlihat dari level inflasi Provinsi Sumsel yang berada di bawah inflasi nasional.

Pada April 2023, misalnya, inflasi Sumsel terjaga dengan capaian sebesar 4,27 persen year-on-year (yoy) atau lebih rendah dari inflasi nasional yang tercatat sebesar 4,33 persen yoy.

Capaian tersebut tidak terlepas dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel yang terus bersinergi dan berinovasi dalam menjaga ketersediaan pasokan serta stabilitas harga melalui penguatan implementasi kerangka 4K.

“Kerangka 4K tersebut meliputi ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, dan komunikasi efektif. Termasuk komitmen GNPIP Sumsel yang terus diwujudkan,” papar Herman.

Sistem usaha agribisnis berdaya saing

Untuk diketahui, PEDA KTNA merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh KTNA seluruh Indonesia sebagai wadah bagi para petani-nelayan untuk membangun sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Desember 2022, Provinsi Sumsel tercatat menjadi salah satu provinsi dengan angka surplus beras tertinggi. Atas capaian tersebut, Gubernur Sumsel mengapresiasi kontribusi seluruh petani di Sumsel. Dok. BI Sumsel Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Desember 2022, Provinsi Sumsel tercatat menjadi salah satu provinsi dengan angka surplus beras tertinggi. Atas capaian tersebut, Gubernur Sumsel mengapresiasi kontribusi seluruh petani di Sumsel.

Adapun kegiatan tersebut terdiri dari sejumlah rangkaian acara yang berlangsung sejak Rabu (10/5/2023) hingga Senin (15/5/2023).

Selain penyaluran bantuan alat modernisasi pertanian dan penguatan gertam, BI Sumsel turut mendukung pelaksanaan kegiatan capacity building untuk petani milenial bertajuk “Digitalisasi Pertanian” yang digelar pada Jumat (12/10/2023).

Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten dalam penerapan digital farming.

Implementasi digital farming dapat diwujudkan di sisi hulu dengan menerapkan alat sensor tanah dan cuaca untuk mengoptimalkan produksi pertanian, serta sisi hilir lewat pemasaran produk pertanian melalui e-commerce.

Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah turut mengapresiasi inovasi alat pengolah pupuk organik sekam arang bantuan Bank Indonesia.

“Kami berharap, inovasi tersebut dapat direplikasi oleh seluruh petani di Provinsi Sumsel. Bahkan, petani seluruh Indonesia. Kegiatan PEDA KTNA XV 2023 pun diharapkan mampu mendorong minat pemuda untuk berusaha tani,” kata Lanosin.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com