Advertorial

Sempat Vakum Selama 20 Tahun, Kabupaten Wajo Kini Kembali Produksi Bahan Baku Benang Sutra

Kompas.com - 12/05/2023, 06:56 WIB

KOMPAS.com - Membangkitkan kejayaan sutra Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan salah satu cita-cita Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. 

Guna mewujudkan impian tersebut, sejumlah program dan bantuan dihadirkan untuk pelaku industri sutra di Sulsel selama beberapa tahun terakhir.

Salah satu dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel bagi pegiat sutra adalah penanaman jutaan bibit pohon murbei. Adapun pohon murbei ini untuk menunjang kegiatan budi daya ulat sutra di Kabupaten Wajo.

Berkat upaya tersebut, setelah sempat vakum selama 20 tahun, produksi kokon atau kepompong ulat sutra di Kabupaten Wajo kembali menggeliat. Dengan begitu, dapat menghasilkan benang sutra asli Kabupaten Wajo.

Bupati Wajo Amran Mahmud pun berharap, Pemprov Sulsel tetap bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo untuk bersama-sama menyejahterakan masyarakat. Utamanya, perajin benang sutra.

Hal itu disampaikan Amran dalam kegiatan bertajuk “Anti Mager Wajo” di Lapangan Merdeka, Kabupaten Wajo, Sabtu (6/5/2023)

"Gubernur Andi Amran telah membantu Pemkab Wajo dengan penanaman murbei. Setelah vakum selama 20 tahun, para perajin sutra kini bisa menghasilkan kokon. Terima kasih Pak Gubernur," ujar Amran dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Untuk diketahui, kokon merupakan produk yang dihasilkan oleh ulat sutra domestikasi, seperti bombyx mori ataupun ulat sutera liar attacus atlas.

-Dok. Humas Pemprov Sumsel -

Adapun kulit kokon merupakan bahan pokok pembuatan benang sutra yang selanjutnya dapat diolah menjadi kain atau pakaian.

Sementara itu, sebelumnya, Andi Sudirman mengatakan bahwa pembangunan di Kabupaten Wajo terus dilakukan secara bertahap. 

Hal itu termasuk upaya mengembalikan kejayaan sutra lokal khas Wajo di sektor hulu yang sudah ada secara turun-temurun.

“Kini, upaya itu dapat dilaksanakan di hilir. Pabrik pemintal benang sutra pun sudah tersedia. Alhamdulillah, sudah banyak yang memanfaatkannya, kualitas produknya pun terus meningkat,” kata Andi Sudirman.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau