Advertorial

Intip Profil Karier CEO FSB Indonesia yang Masuk 45 Besar Calon Dewan Komisioner OJK

Kompas.com - 12/05/2023, 18:00 WIB

KOMPAS.com - Pertumbuhan pesat platform finansial teknologi (tekfin) pertama di Tanah Air, FSB Indonesia atau Fundo, tak lepas dari peran Aida Sutanto.

Teranyar, Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Fundo tersebut menggebrak dunia tekfin Indonesia lantaran masuk ke dalam daftar 45 besar calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Capaian tersebut terbilang luar biasa. Pasalnya, Aida berhasil menyisihkan sedikitnya 1.450 kandidat kompeten dari berbagai latar belakang. Persaingan pun begitu ketat mengingat seluruh kandidat merupakan sosok berpengalaman dan berprestasi.

Untuk diketahui, Aida menyandang dua gelar pendidikan, yakni di bidang ekonomi dari Universitas Trisakti dan Magister Hukum Universitas Tarumanagara.

Ia juga mengantongi sejumlah sertifikasi, yakni Certificate of Advocate dari Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), sertifikat dari International Chamber of Commerce Academy, serta Factors Chain International (FCI).

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (10/5/2023), Aida telah malang melintang di sektor perbankan selama tiga dekade sebelum mendirikan Fundo.

Dalam kiprahnya di industri perbankan, Aida pernah menduduki posisi bergengsi di Bank CIMB Niaga sebagai Executive Vice President (EVP) dan Head of Trade Finance.

Di perusahaan tersebut, Aida bertanggung jawab menangani sejumlah bidang, yakni Trade Sales, Trade Product, dan Trade Client Service untuk Trade Finance Division.

Sukses berkarier bersama CIMB Niaga, Aida berkesempatan menjabat sebagai Senior VP dan Head of Supply Chain serta Trade Finance di Rabobank. Aida pun turut andil mendirikan divisi Supply Chain and Trade Finance di perusahaan ini.

Aida juga sempat berkiprah di kancah internasional saat mengemban jabatan sebagai Associate Director of Transactional Banking di Standard Chartered Bank di Dubai, Uni Emirat Arab.

Aida Sutanto mendirikan FSB Indonesia pada 2019. Sebagai salah satu trade specialist dan ahli supply chain financing terbaik di Tanah Air, Aida mendirikan Fundo dengan misi mendukung pertumbuhan UMKM.Dok. Fundo Aida Sutanto mendirikan FSB Indonesia pada 2019. Sebagai salah satu trade specialist dan ahli supply chain financing terbaik di Tanah Air, Aida mendirikan Fundo dengan misi mendukung pertumbuhan UMKM.

Pionir srikandi tekfin Indonesia

Usai kenyang menimba pengalaman di dunia perbankan, Aida Sutanto tak henti berupaya mewujudkan keinginannya memajukan sektor usaha kecil mikro dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Untuk diketahui, Aida merupakan salah satu sosok penting dalam pengembangan industri tekfin di Indonesia pada 2014.

Sejak awal kehadiran layanan peer-to-peer (P2P) lending di Indonesia, Aida menjadi tokoh yang berperan penting dalam peletakan fondasi awal pendirian tekfin Investree. Di Investree, Aida mengemban jabatan sebagai Co-Founder sekaligus Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Operating Officer (COO).

Selepas merintis Investree, Aida Sutanto kemudian mendirikan FSB Indonesia pada 2019. Sebagai salah satu trade specialist dan ahli supply chain financing terbaik di Tanah Air, Aida mendirikan Fundo dengan misi mendukung pertumbuhan UMKM.

Aida menaruh mimpi serta keinginan kuat untuk mewujudkan UMKM di Indonesia dapat tumbuh melesat menjadi pilar penting ekonomi Nusantara.

Menilik kiprah dan misi Aida, rasa nasionalismenya pun tak diragukan mengingat dirinya merupakan salah satu alumnus Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI.

Melalui skema lelang surat berharga secara online di Fundo, UMKM dapat dengan mudah dan cepat mendapat modal kerja dalam mengembangkan bisnis mereka.

Inovasi tersebut tak hanya memudahkan pelaku UMKM, tetapi juga memberi pilihan baru bagi para investor. Sejak didirikan pada 2019 hingga saat ini, Fundo masih menjadi platform lelang surat berharga online pertama di Asia dan satu-satunya di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com