Advertorial

Cukup Pakai KTP, Kini Iwan Semakin Mudah Berobat Berkat BPJS Kesehatan

Kompas.com - 19/05/2023, 11:13 WIB

KOMPAS.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan senantiasa memperluas akses dan memberikan berbagai kemudahan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan layanan terbaik kepada peserta JKN yang jumlahnya sudah hampir menyentuh angka 250 juta.

Adapun salah satu kemudahan yang diberikan adalah mempermudah akses layanan kesehatan. Kini, peserta JKN dapat berobat di fasilitas kesehatan yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan hanya dengan menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Muhammad Iwan Kaeda (29) menjadi salah satu peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang telah merasakan kemudahan layanan tersebut. Iwan mengatakan, kebijakan berobat dengan KTP mempermudah dirinya karena tidak perlu lagi repot membawa banyak kartu.

Karyawan swasta di Kota Ternate, Maluku Utara, itu bercerita bahwa sebelumnya, untuk berobat ke puskesmas ia harus membawa kartu JKN dan Kartu Keluarga (KK) serta menyertakan fotokopi keduanya.

“Dulu repot sekali. Selain harus bawa kartu JKN, harus pula bawa KK untuk dicocokkan datanya, antara data di KK dan di kartu JKN. Alhamdulillah sekarang sudah sangat dipermudah. Cukup menunjukan KTP atau KK, langsung dapat ditangani,” kata Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Iwan merasa, dengan adanya kebijakan NIK atau KTP sebagai identitas tunggal JKN, proses pelayanan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien ketimbang harus melakukan pencetakan kartu JKN terlebih dahulu.

Pada sistem sebelumnya, kata Iwan, ia harus datang ke kantor BPJS Kesehatan hanya untuk mencetak kartu JKN. Padahal setiap hari dia selalu sibuk bekerja, terlebih jarak rumahnya ke kantor BPJS Kesehatan terbilang cukup jauh.

"Sebaiknya instansi lain dapat mengikuti kebijakan humanis dari BPJS Kesehatan seperti ini. Menyederhanakan pelayanan agar masyarakat jadi lebih mudah dan nyaman untuk mendapatkan pelayanan," ucap Iwan.

Pelayanan kesehatan yang baik

Lebih lanjut, Iwan bercerita bahwa sejak beberapa tahun terakhir dirinya menderita sakit mag. Jika penyakitnya kambuh, Iwan akan kesulitan makan karena merasa mual dan muntah setiap kali menyantap makanan.

Akibat dari penyakit yang dideritanya itu, Iwan kerap berobat ke Puskesmas Gambesi, Kota Ternate.

Menurutnya, pelayanan di Puskesmas Gambesi sudah baik. Mulai dari layanan administrasi hingga pelayanan obat, semua petugas melayani dengan baik dan ramah. Pada waktu konsultasi, imbuh Iwan, dokter juga sangat interaktif dalam pemeriksaan.

“Pelayanan waktu saya berobat di Puskesmas Gambesi sangat baik. Mulai dari awal pelayanan semua diarahkan dan dijelaskan dengan baik dan jelas sehingga pasien awam seperti saya tidak bingung,” ujarnya.

Iwan pun merasa terbantu dengan kehadiran program JKN. Pasalnya, ia tidak pernah diminta membayar biaya tambahan seper pun setiap kali berobat. Jika dihitung-hitung, jumlah iuran yang Iwan kumpulkan tidak sebanding dengan biaya pengobatan yang telah diperoleh.

Dia bercerita, penyakitnya pernah kambuh dan mengharuskannya menjalani pemeriksaan endoskopi di rumah sakit dengan biaya yang cukup mahal. Adapun pemeriksaan itu dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut penyakit yang ada di saluran pencernaannya.

“Pemeriksaan pakai alat canggih begitu, kalau pakai bayar umum pasti sudah sangat mahal, apalagi biaya rawat inapnya. Kalau tidak pakai JKN, saya yakin saya tidak mampu membayar biaya rumah sakit,” kata Iwan.

Untuk itu, Iwan pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah memberikan berbagai kemudahan layanan bagi dirinya maupun peserta JKN lain.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau