KOMPAS.com - Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah memberikan kesempatan kepada puluhan ribu mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar di dalam ekosistem dunia usaha dan industri.
Pengalaman itu didapat melalui kegiatan magang serta studi independen selama satu semester di berbagai instansi dan perusahaan top Tanah Air.
Selain memperoleh pengalaman dan pengetahuan praktis, tidak sedikit peserta MSIB bahkan langsung mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan tempatnya mengikuti kegiatan magang atau studi independen. Salah satunya adalah Dewi Fortuna, mahasiswa Binus University yang mengikuti Program MSIB angkatan pertama di Traveloka.
Beberapa bulan setelah kegiatan magang berakhir, ia langsung diterima sebagai karyawan penuh waktu, bahkan saat masih berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir.
Dewi bercerita, sejak mendengar cerita dari perwakilan Traveloka yang hadir dalam sebuah acara di kampus, ia pun menaruh impian bekerja di sana. Oleh karena itu, ia mendaftarkan diri magang di Traveloka melalui program MSIB.
“Saat mendaftar di MSIB, saya tidak menyangka bisa diterima untuk magang di Traveloka, apalagi menjadi karyawan tetap. Pasalnya, di kampus, saya (merupakan) mahasiswa yang biasa-biasa saja, bukan yang paling pintar. Saat diberikan tawaran pekerjaan, saya tidak perlu berpikir dua kali untuk menerima, meskipun belum lulus,” kata Dewi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (22/5/2023).
Menurutnya, pengalaman magang sangat penting sebagai proses transisi sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya. Pasalnya, seorang karyawan sudah diharapkan untuk bisa memberikan kontribusi pada perusahaan.
Selain punya mimpi bekerja di Traveloka, mahasiswa Program Studi Computer Science and Statistics tersebut mengaku mendaftar Program MSIB untuk mengenal lebih dalam tentang profesi data analyst. Seperti diketahui, profesi data analyst merupakan salah satu prospek karier bagi lulusan program studinya.
“Sebelumnya, saya sulit mencari magang untuk data analyst karena harus ada pengalaman dan latar belakang bisnis. Karena itu, program MSIB sangat membantu dan ternyata apa yang didapatkan jauh melebihi ekspektasi. Kita benar-benar diperlakukan seperti karyawan, tidak seperti anak magang pada umumnya, Di situ banyak sekali hal yang dipelajari,” ucapnya.
Selama magang di unit pemasaran dan produk, ia terlibat dalam proyek pengembangan sebuah dasbor baru, mulai dari melakukan wawancara ke pengguna dasbor hingga melakukan berbagai pengembangan sesuai dengan masukan para pengguna. Dalam melakukan aktivitas harian dan mengerjakan proyek, Dewi dan para peserta MSIB lain dibantu oleh mentor yang memang ditugaskan untuk mendampingi para peserta.
“Mentor ini membimbing dan mengarahkan kami, sekaligus jadi tempat sharing juga, tidak hanya soal pekerjaan, tetapi juga karier dan kehidupan sehari-hari. Mereka membuat pengalaman magang kami lebih menyenangkan. Kami juga lebih nyaman untuk bertanya atau berdiskusi,” ungkapnya.
Melalui pengalaman tersebut, Dewi memperoleh berbagai manfaat dalam pengembangan diri, seperti adaptasi, komunikasi interpersonal, kerja sama tim, dan berbagai kemampuan teknis yang tidak ia dapatkan dari pembelajaran di dalam kelas.
Manfaat serupa diperoleh peserta MSIB lain, Bintang Paningit. Ia mengikuti kegiatan studi independen di My Edusolve, lembaga sertifikasi yang diakui secara internasional.
Di lembaga tersebut, ia mengikuti program sertifikasi Microsoft Office Master dengan kegiatan pembelajaran berbasis proyek. Dari hasil pembelajaran yang diperoleh, ia pun mendapatkan pekerjaan pertamanya di sebuah perusahaan multinasional dalam waktu kurang dari tiga bulan setelah lulus kuliah.
“Di sana, aku dibimbing dari dasar sampai ke tingkat lanjut. Sertifikat yang aku dapatkan bermanfaat untuk aku magang di berbagai perusahaan sehingga aku akhirnya juga cepat mendapatkan pekerjaan. Sebab, saat wawancara pekerjaan, aku bisa membuktikan kemampuan dengan sertifikat yang aku miliki itu,” kata alumnus Program Studi D4 Teknik Manufaktur Politeknik Negeri Jakarta ini.
Dalam program studi independen, ia mengerjakan berbagai proyek, baik berupa proyek individu maupun kelompok. Selain mendapat sertifikat, pengalaman mengikuti program membuatnya belajar banyak hal tentang profesionalisme dunia kerja. Ia pun bisa mengembangkan jejaring yang lebih luas dari program tersebut.
Sebagai salah satu alumni yang telah merasakan berbagai manfaat dari program MSIB, ia pun aktif berbagi pengalaman dan mendorong mahasiswa lain untuk bisa mendapatkan kesempatan yang sama.
“Saya merasa, kami yang ikut MSIB punya kesempatan kerja yang lebih luas jika dibandingkan mahasiswa lain yang tidak mengikuti program ini,” kata Bintang.
Sebagai informasi, hingga Angkatan 4 yang sedang berjalan saat ini, program MSIB telah diikuti lebih dari 93.000 mahasiswa dari 700 perguruan tinggi di bawah koordinasi Kemendikbud Ristek yang berasal dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Lebih dari 250 instansi, organisasi, kementerian, dan lembaga pun telah terlibat dalam pelaksanaan program sebagai mitra magang ataupun studi independen.
Adapun pendaftaran program MSIB Angkatan 5 saat ini telah dibuka hingga 7 Juni 2023. Mahasiswa bisa melakukan pendaftaran pada laman kampusmerdeka.kemdikbud.go.id.