Pertama di Tangerang dan Banten, Mayapada Hospital Tangerang Hadirkan Layanan Radioterapi untuk Pasien Kanker

TANGERANG, KOMPAS.com - Mayapada Hospital Tangerang (MHTG) meluncurkan layanan radioterapi pertama di wilayah Tangerang dan Banten pada Selasa (30/5/2023).

Untuk diketahui, teknologi tersebut merupakan peralatan tercanggih yang dikelola oleh tim ahli medis berpengalaman Mayapada Hospital Tangerang. Fasilitas itu disediakan untuk memberikan pelayanan kualitas wahid bagi masyarakat, utamanya bagi penyintas kanker.

Direktur Rumah Sakit Mayapada Hospital Tangerang Dr Markus Waseso mengatakan, radioterapi merupakan inovasi sekaligus solusi yang dihadirkan layanan Cancer Center Mayapada Healthcare Group

"Kami berharap, layanan radioterapi yang dihadirkan Mayapada Hospital Tangerang dapat menjadi solusi kesehatan yang terintegrasi dan komprehensif, bagi pasien kanker" ujar dr Markus kepada Kompas.com, Selasa.

Di sisi lain, dr Markus menyebut bahwa layanan radioterapi tersebut sejalan dengan visi Mayapada Healthcare, yaitu menjadi pilihan utama sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang dikenal memiliki pelayanan berkualitas.

Selain itu, Mayapada Healthcare berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara konsisten.

Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin Untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi pasien kanker, layanan radioterapi Mayapada Hospital Tangerang juga ditunjang dengan fasilitas lengkap, seperti one stop services (pelayanan terpadu satu pintu), ruang tunggu VIP, ruang konsultasi, CT Simulator GE, dan Elekta Synergy HD.

“Kami berharap, Mayapada Hospital Tangerang dapat menjadi jawaban bagi pelayanan kesehatan kanker terpadu di Provinsi Banten bagi seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan. Tak terkecuali, pengguna Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan," katanya.

Ia menambahkan, layanan radioterapi merupakan salah satu upaya penting yang dilakukan Mayapada Hospital Tangerang guna memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di wilayahnya.

Hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, tak sedikit pasien kanker di wilayah tersebut yang harus menjalani pengobatan dan terapi ke pusat layanan kesehatan di Jakarta.

Meski tetap ada pilihan tersebut, belum semua pasien kanker yang memerlukan terapi radiasi dapat mengakses layanan tersebut dalam waktu cepat.

Faktanya, pasien harus mengantre dalam jangka waktu cukup panjang untuk menjalani radioterapi di sejumlah daerah. 

Perlu diketahui, masa tunggu pasien yang membutuhkan fasilitas radioterapi sedikitnya memakan waktu 1 hingga 6 bulan. Bahkan, ada pula pasien yang harus antre layanan tersebut hingga 1 tahun.

"Kehadiran layanan radioterapi Cancer Center Mayapada diharapkan dapat memberikan akses yang lebih mudah dan lebih baik untuk pasien kanker. Utamanya, di wilayah Tangerang dan Banten, serta Indonesia pada umumnya. Sebelumnya, pasien kanker harus melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan pelayanan tersebut," tutur dr Markus.

Lebih lanjut, dr Markus menjelaskan, radioterapi merupakan salah satu metode terapi efektif untuk mengatasi kanker. Adapun radioterapi ini menggunakan sinar radiasi yang dapat menghancurkan atau menghambat sel-sel kanker.

Selain itu, imbuh dr Markus, radioterapi juga efektif meminimalisasi ukuran tumor, mengendalikan penyebaran kanker, atau meredakan gejala yang berkaitan dengan kanker.

“Untuk memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi pasien kanker, layanan radioterapi Mayapada Hospital Tangerang juga ditunjang dengan fasilitas lengkap, seperti one stop services (pelayanan terpadu satu pintu), ruang tunggu VIP, ruang konsultasi, CT Simulator GE, dan Elekta Synergy HD,” terangnya.

Tidak hanya itu, lanjut dr Markus, ada pula berbagai fasilitas penunjang lainnya guna memberikan kenyamanan bagi pasien, yakni teknik mutakhir 3D conformal (3DCRT) serta intensity modulated radiotherapy (IMRT).

Dok. KOMPAS.com/ Yakob Arfin Layanan radioterapi Mayapada Hospital Tangerang sejalan dengan visi Mayapada Healthcare, yaitu menjadi pilihan utama sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang dikenal memiliki pelayanan berkualitas.

Adapun keduanya dapat memberikan distribusi dosis yang lebih baik kepada pasien serta IMRT-VMAT yang memberikan waktu lebih cepat sehingga nyaman bagi pasien.

Tim medis radioterapi Mayapada Hospital Tangerang, lanjut dr Markus, merupakan sumber daya manusia (SDM) andal dan kompeten di bidangnya sehingga (mereka dapat) memberikan pelayanan berkualitas.

“Tim medis kami terdiri dari dokter spesialis onkologi radiasi, radioterapis, fisikawan medis, serta perawat. Mereka akan bekerja sama untuk merencanakan dan memberikan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan pasien,” paparnya.

Metode pengobatan kanker yang efektif

Pada kesempatan sama, Ketua Tim Unit Onkologi Mayapada Hospital Tangerang dr Kartika Erida Brohet, Sp.Onk, Rad menjelaskan, radioterapi merupakan prosedur medis yang kompleks.

Untuk itu, diperlukan upaya pemantauan secara cermat serta pendekatan yang tepat dalam praktiknya.

"Sebelum menjalani tahapan radioterapi, pasien kanker harus berkonsultasi dengan dokter onkologi radiasi terlebih dahulu. Dokter onkologi Mayapada Hospital Tangerang memiliki pengalaman tinggi sehingga menguasai teknik yang tepat sesuai kondisi pasien," kata dr Erida.

Menurut dr Erida, radioterapi adalah salah satu metode pengobatan yang efektif untuk melawan berbagai jenis penyakit kanker.

Ada lebih dari 50 persen pasien kanker yang membutuhkan layanan radioterapi sebagai bagian dari terapi kanker.

“Jenis kanker yang kerap mendapatkan layanan radioterapi di antaranya payudara, serviks, dan kolorektal,” terang dr Erida.

Sementara itu, perwakilan Mayapada Healthcare Group Dr Dini Handayani menambahkan, Mayapada Healthcare berkomitmen memberikan akses pelayanan kesehatan bermutu kepada masyarakat di seluruh Indonesia. Tak terkecuali, warga di wilayah Tangerang dan Banten.

Berkat penambahan layanan radioterapi tersebut, ia berharap, seluruh pasien kanker di Provinsi Banten bisa mendapatkan pelayanan optimal di Mayapada Hospital Tangerang.

“Pelayanan kesehatan radioterapi yang kami miliki sudah saling terintegrasi. Dengan begitu, penyembuhan serta pemulihan pasien kanker bisa lebih cepat. Angka kecacatannya pun bisa diminimalkan," katanya.