Advertorial

1.500 Umat Buddha Rayakan Puncak Tri Suci Waisak di Candi Sojiwan

Kompas.com - 05/06/2023, 12:24 WIB

KOMPAS.com – Sebanyak 1.500 umat Buddha merayakan puncak Hari Raya Tri Suci Waisak 2.567 Buddhist Era (BE) dengan khusyuk di Candi Sojiwan, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (4/6/2023).

Acara tersebut dihadiri oleh biksu dari Sangha Mahayana Indonesia, perwakilan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) Nyoman Surya Dharma, perwakilan Pemerintah Kecamatan Prambanan, serta ribuan umat Buddha dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Nyoman menyampaikan bahwa perayaan Tri Suci Waisak di berbagai wilayah, termasuk di Candi Sojiwan, berlangsung sangat semarak dan semangat.

“Itu merupakan bukti bahwa umat Buddha antusias menanti Tri Suci Waisak,” kata Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (5/6/2023).

Ia juga menyampaikan tiga sari pati ajaran Buddha yang diterapkan umat Buddha, yakni berhenti berbuat jahat, perbanyak perbuatan bajik, dan serta menyucikan hati dan pikiran.

“Jika tiga hal tersebut dipraktikkan, umat Buddha dan orang-orang di sekitarnya dapat bahagia. Mari, kita sama sama mengingatkan tiga hal ini karena mudah dicerna dan diamalkan,” ujarnya.

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag Nyoman Surya Dharma. 
DOK. Pemkab Klaten Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag Nyoman Surya Dharma.
.

Sementara itu, Ketua Panitia Acara Biksu Duta Shanti Mastawira mengatakan bahwa perayaan Tri Suci Waisak dihadiri 1.500 umat Buddha dari Jakarta, Bandung, Kediri, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka melaksanakan Waisak dan puja bakti dengan sukacita.

Duta juga melaporkan rangkaian pelaksanaan Hari Raya Waisak yang dilaksanakan dari Jumat (2/6/2023) hingga Minggu. Pada hari pertama, pihaknya memulai rangkaian acara dengan mengambil air suci sendang Jumprit Temanggung dan persiapan Api Mrapen Grobogan.

Acara dilanjutkan dengan pengobatan massal dan bakti sosial berupa pembagian sembako kepada warga sekitar Candi Sojiwan dan meditasi di Candi Sojiwan pada hari berikutnya.

“Pada puncak peringatan Waisak (Minggu), kami melaksanakan ritual San Bu Yi Bai. Kemudian, pawai waisak dari Candi Plaosan menuju Candi Sojiwan. Malam harinya, kami melaksanakan renungan malam,” tutur Duta.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau