KOMPAS.com - Konsultan brand valuation (valuasi merek) terkemuka di dunia, Brand Finance, mempublikasikan Brand Finance Indonesia 100 2023 yang berisikan daftar 100 merek paling bernilai dan paling kuat di Indonesia.
Dalam publikasi tersebut, PT Bak Rakyat Indoesia atau BRI dinobatkan sebagai brand dengan valuasi tertinggi atau paling bernilai di Tanah Air, yakni sebesar 4,3 miliar dollar AS atau setara Rp 63,86 triliun (dengan kurs Rp 14.850 per dollar AS) dan BRI mendapatkan rating AAA.
BRI pun berhasil naik peringkat yang semula berada di peringkat kedua pada 2022, kini menempati peringkat teratas pada 2023.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, valuasi merek BRI tercatat tumbuh 15 persen secara year on year (yoy). Jika ditarik lebih jauh, sejak 2018, valuasi merek BRI telah meningkat sebesar 1,2 miliar dollar AS atau tumbuh 38 persen.
Direktur Utama (Dirur) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso mengatakan, capaian tersebut merupakan bentuk apresiasi atas keberhasilan BRI dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Dengan kata lain, BRI mampu meningkatkan reputasi serta kepercayaan masyarakat dalam jangka panjang.
“BRI berhasil menjadi merek dengan nilai tertinggi dan yang melekat di masyarakat. Ini bukti dari keberhasilan perseroan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat luas,” ujar Sunarso dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (11/6/2023).
Sebagai informasi, 10 brand paling bernilai di Indonesia atau “Top 10 Most Valuable Indonesia Brands” versi Brand Finance 100 2023 secara berturut-turut, yakni BRI, Telkom Indonesia, Pertamina, Mandiri, HM Sampoerna, BCA, Gudang Garam, A Mild, PLN, dan BNI.
Keberhasilan BRI memuncaki daftar merek paling bernilai di Indonesia itu tak lepas dari kinerja keuangan yang kuat dari perseroan.
Sebagai informasi, pada tiga bulan pertama (kuartal I) 2023, BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 15,56 triliun atau tumbuh 27,4 persen dibandingkan 2022.
Sunarso menambahkan, capaian tersebut tak lepas dari komitmen BRI yang mampu menciptakan value secara konsisten dengan fokus tumbuh pada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan pengelolaan risiko yang baik.
“BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada para nasabah,” kata Sunarso.
Peningkatan valuasi merek
Lebih lanjut Sunarso menjelaskan, BRI terus tumbuh secara anorganik melalui berbagai aksi korporasi. Pada 2022, misalnya, BRI berhasil mengakuisisi Danareksa Investment Management guna memantapkan diri sebagai one-stop financial services provider.
Adapun dari sisi wholesale, BRI menangkap kebutuhan digital nasabah dengan meluncurkan QLola pada 2022.
Faktor lain yang membuat valuasi merek BRI terus naik yakni keberadaan super-apps BRImo yang telah menjadi aplikasi perbankan yang memiliki pengguna terbanyak di Indonesia.
Pada kuarta I 2023, tercatat lebih dari 26,3 juta pengguna aplikasi BRImo dengan volume transaksi finansial mencapai Rp 884 triliun selama tiga bulan atau meningkat 99,07 persen yoy.
“Kehadiran super-apps BRImo sejalan dengan perubahan preferensi nasabah yang semakin gemar dengan transaksi digital, khususnya di segmen mikro dan ultra mikro (UMi). Alhasil, layanan perbankan dapat lebih efektif, efisien, dan terintegrasi sesuai dengan journey literasi digital masyarakat Indonesia,” terang Sunarso.
Di samping itu, imbuh Sunarso, BRI berkomitmen melanjutkan keselarasan praktik bisnis dengan menerapkan prinsip-prinsip environmental, social, and governance (ESG).
Hingga akhir kuartal I 2023, BRI telah menggelontorkan pembiayaan sebesar Rp 710,9 triliun kepada aktivitas bisnis berkelanjutan. Adapun angka ini menjadi yang tertinggi di Indonesia.
“Kami optimistis, komitmen BRI terhadap implementasi ESG akan memberikan nilai tambah bagi para investor global yang saat ini sangat concern terhadap ESG. Hal ini menunjukkan bahwa BRI mampu menjadi leading global bank terbaik dari sisi implementasi ESG. Utamanya, dalam hal social empowerment,” paparnya.
Untuk diketahui, Brand Finance merupakan konsultan penilaian merek terkemuka dunia yang telah meriset dan memonitor lebih dari 5.000 merek di 38 negara dan 31 sektor.
Sebanyak lebih dari 150.000 responden disurvei setiap tahun. Adapun 2023 merupakan tahun ketujuh berturut-turut mereka melakukan penelitian.
Setiap tahun, Brand Finance merilis “The Top 100 Most Valuable and Strongest Indonesian Brands” atau 100 merek paling kuat dan bernilai di Indonesia.
Adapun proses penilaian dimulai dengan meninjau perusahaan yang berbisnis dengan merek yang dimilikinya.
Kemudian, ditambah dengan analisis tentang bagaimana merek memengaruhi profitabilitas di sektor tersebut dibandingkan merek pada umumnya.
Selanjutnya, mereka menganalisis tiga pilar inti pembentuk kekuatan merek, yakni input, ekuitas, dan output yang dihasilkan. Terakhir, penilaian juga mempertimbangkan perhitungan forecast brand value ke depan.