KOMPAS.com – Umat muslim biasa mengolah sajian daging sapi atau kurban saat Hari Raya Idul Adha 2022. Daging kurban pun bisa disajikan menjadi berbagai hidangan yang nikmat dan lezat, seperti rawon, semur, sate, sop daging, iga bakar, empal daging, serta bistik.
Meski demikian, memotong daging sapi membutuhkan keterampilan khusus. Pasalnya, cara potongan daging sapi yang salah akan memengaruhi teksturnya dan membuatnya menjadi keras begitu dimasak.
Executive Chef Hotel Tentrem Yogyakarta Philip Walasary mengatakan, teknik memotong daging berpengaruh terhadap hasil akhir olahan daging.
"Keras atau tidaknya daging (sebenarnya juga) tergantung dari bagian daging sapi tersebut, entah prime cut, secondary cut, atau tersier cut," kata Philip dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (13/7/2021).
Philip menjelaskan, prime cut terdiri dari sirloin, tenderloin, serta rib eye. Bagian ini banyak diminati masyarakat. Sementara itu, secondary cut merupakan sapi bagian atas dan buntut sapi. Terakhir, tersier cut. Bagian ini merupakan isian dalam sapi, seperti jeroan, kaki, kuping, pipi, paru babat, usus, kikil, dan jantung.
Tak hanya itu, kualitas sapi juga berpengaruh terhadap keempukan daging. Kualitas sapi yang dibiarkan tidak stres sebelum dipotong juga berbeda ketimbang sapi pekerja.
"Sapi lokal kerap dibiarkan jalan kemana-mana sehingga dagingnya berotot. Akibatnya, daging jadi keras,” ujarnya.
Saat Idul Adha, daging kurban biasanya berasal dari sapi lokal. Meski punya tekstur yang agak keras, selama mengetahui cara memotong dan mengolahnya, Anda tetap bisa menikmati daging sapi yang empuk.
Nah, berikut trik dan tahapan memotong daging sapi agar empuk saat diolah.
Kamu yang terbiasa mengolah daging sapi pasti terbiasa melihat selaput putih yang membalut daging sapi. Selaput ini disebut sebagai jaringan ikat (connective tissue).
Sebelum memotong daging sapi, pastikan untuk membuang selaput putihnya.
"Banyak orang yang tidak dibuang dulu connective tissue-nya. Selaput putih itu harus dihilangkan dahulu (agar daging sapi menjadi empuk)," kata Philip.
Selain selaput putih, urat daging juga harus dibuang terlebih dahulu dan sebaiknya tidak digunakan . Philip mengatakan, urat yang melekat pada daging dapat menyebabkan olahan daging menjadi keras.
Setelah membersihkan selaput putih dan urat pada daging, daging sapi bisa langsung dipotong dengan melawan arah serat.
Philip menjelaskan, memotong daging dengan arah berlawanan dari serat bertujuan membuat serat menjadi lebih pendek. Dengan serat lebih pendek, daging menjadi lebih mudah saat dikunyah.
“Kalau seratnya panjang-panjang, daging susah dikunyah,” ujar Philip.
Kamu perlu tahu, mulai dari membuang selaput putih, urat, hingga memotong daging sapi memerlukan pisau yang tajam. Ini karena daging sapi punya tekstur lebih keras dibandingkan daging lain, seperti ayam atau ikan.
Untuk itu, kamu bisa mendapatkan pisau daging dan pengasah pisau di Tokopedia. E-commerce berlogo hijau ini juga menyediakan berbagai macam pisau dapur dan peralatan memasak lainnya. Kamu juga berkesempatan berbelanja lebih hemat karena Tokopedia kerap menyediakan berbagai promo menarik.
Setelah melakukan tahapan-tahapan tersebut, daging bisa dibumbui dengan beberapa bahan. Sebagai informasi, cara mengolah juga memengaruhi empuk tidaknya daging sapi.
Philip mengatakan bahwa tambahan garam dan bahan yang mengandung asam (acid) dapat memperlunak daging.
"Acid dapat memecah kolagen pada daging. Daging sapi bisa direndam pakai nanas yang telah diblender, lemon, serta daun pepaya (sebagai contoh bahan-bahan yang mengandung acid)," tambah Philip.
Dengan mengetahui cara memotong dan mengolah daging sapi, kini kamu siap memasak daging kurban menjadi olahan lezat untuk keluarga.