KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Penghargaan tersebut diberikan pada Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI 2023 yang digelar di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).
Pemberian penghargaan Satyalancana Wira Karya kepada Gubernur Andi bukan tanpa alasan. Gubernur termuda di Indonesia tersebut dianggap mampu menjaga ketahanan pangan di Indonesia, termasuk menjadikan suplai beras di Sulsel mengalami surplus.
Penilaian tersebut terbukti setelah melalui rangkaian validasi, justifikasi, dan verifikasi lapangan oleh Tim Kepresidenan melalui Biro Tanda Jasa dan Kehormatan terkait Program Mandiri Andalan di Bidang Pertanian.
Menurut hasil penilaian, Program Mandiri Benih yang diinisiasi Gubernur Andi sukses meningkatkan kemajuan sektor pertanian di Sulsel, terutama untuk komoditas padi.
Melalui program tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) mampu menyediakan program benih padi gratis untuk 100.000 hektare perkebunan dan memenuhi 25 persen cadangan beras Badan Urusan Logistik (BULOG). Selain itu, program tersebut juga menjadikan Sulsel sebagai wilayah dengan surplus beras tertinggi nasional dengan jumlah 2,08 juta ton pada 2022.
Program Mandiri Benih pun kembali berlanjut pada 2023. Dengan demikian, program tersebut secara total telah berjalan selama tiga tahun.
"Alhamdulillah, kami mendapatkan penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Bapak Presiden. Ini tentu tidak lepas dari apa yang kita lakukan di Program Mandiri Benih," kata Gubernur Andi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (11/6/2023).
Menurut Gubernur Andi, benih padi gratis yang disediakan oleh pihaknya melalui Program Benih Mandiri memiliki sejumlah keunggulan, seperti tidak membutuhkan banyak pupuk dan air, serta adaptif dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 84 persen.
Selain itu, benih padi juga ditangkar di wilayah Sulsel, sehingga ketika ditanam di wilayah yang sama, benih dapat beradaptasi dan tumbuh dengan baik di tanah.
"(Kesuksesan program) ini tidak lepas dari peranan penyuluh, dinas pertanian terkait, kabupaten atau kota, seluruh masyarakat Sulsel, serta petani kita yang sudah berjuang keras selama 2022, di masa pandemi. Program ini juga akan kami teruskan pada 2023," imbuhnya.
Dalam pelaksanaan Program Benih Mandiri, kata Gubernur Adi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel telah mengalokasikan Rp 30 miliar untuk menjangkau 100.000 hektare perkebunan. Dana tersebut diproyeksi dapat menghasilkan keuntungan hingga Rp 10 juta per hektar, dengan estimasi total hasil mencapai Rp 1 triliun.
"Ini investasi bukan kepentingan pribadi tetapi memikirkan rakyat, berinvestasi bersama rakyat," ujarnya.
Tak hanya itu, berkat perencanaan yang matang dan beragam manfaat yang positif, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia juga berencana akan menjadikan Program Mandiri Benih sebagai program nasional.