Advertorial

Program Edwin Peduli Salurkan Bantuan Berupa 195 Ton Beras untuk Masyarakat Kubar

Kompas.com - 18/07/2023, 20:32 WIB

KOMPAS.com – Tokoh pemuda Kutai Barat (Kubar), Frederick Edwin, memberikan bantuan berupa 195 ton beras untuk warga di 16 Kecamatan di wilayah tersebut.

Edwin mengatakan, bantuan tersebut merupakan bagian dari program Edwin Peduli tahap pertama. Pemberian bantuan dikhususkan untuk sejumlah golongan masyarakat, yakni kurang mampu, lanjut usia (lansia), dan disabilitas.

Adapun pendistribusian bantuan dimulai dari Kecamatan Bongan, Kubar, Kalimantan Timur (Kaltim), dan dilakukan oleh organisasi sosial (orsos) Taruna Garda Mandiri (TGM) serta Putri Ringeeng sejak Rabu (15/2/2023) hingga Rabu (12/7/2023).

“Kami sudah berupaya maksimal agar bantuan dapat tepat sasaran di 16 kecamatan pada gelombang pertama. Sementara ini, berdasarkan hasil evaluasi dan laporan, masih banyak masyarakat dalam kategori tidak mampu, yatim piatu, lansia, dan disabilitas yang belum terdata dan terbagi,” ujar Edwin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Edwin menambahkan, bantuan sosial (bansos) Edwin Peduli hanya mampu mencakup 20.000 orang. Jumlah ini masih belum dapat menjangkau seluruh penerima bantuan di Kubar.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, terdapat sebanyak 36.549 masyarakat yang masuk dalam kategori miskin di Kubar.

“Kami ingin terus memberikan bansos secara estafet kepada warga Kubar. Meski begitu, kami bersyukur bahwa program Edwin Peduli tahap satu berjalan dengan lancar. Semoga (bantuan ini) membantu mengurangi beban masyarakat,” kata Edwin.

Gelombang bantuan berikutnya, lanjut Edwin, sudah direncanakan dengan target golongan masyarakat yang sama dengan tahap pertama. Pemberian bansos tersebut akan dilakukan mulai kuartal tiga 2023.

“Semoga bisa diluncurkan pada kuartal tiga tahun ini. Pemberian bansos masih menyasar kategori tidak mampu, fakir miskin, yatim piatu, janda, lansia, dan penyandang disabilitas,” terangnya.

Pemberian bansos yang diberikan oleh Edwin tak lepas dari keinginannya untuk bisa membantu meringankan beban masyarakat sekaligus memerangi kemiskinan di wilayah Kubar.

Untuk diketahui, tingkat kemiskinan di Kubar berada cukup tinggi, yakni 10,24 persen dan menempati peringkat ke-2 di Kaltim setelah Kabupaten Mahulu.

Program Edwin Peduli merupakan bagian dari upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kubar. Dok. Frederick Edwin Program Edwin Peduli merupakan bagian dari upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Kubar.

Tingginya angka kemiskinan tersebut, kata Edwin, membuat daya beli masyarakat Kubar menjadi rendah sehingga sehingga roda perekonomian dan perputaran uang di Kubar tergolong lambat.

“Kemiskinan juga membuat banyaknya permohonan bantuan yang ditujukan kepada TGM dan Putri Ringeeng, mulai dari permohonan bantuan biaya pengobatan dan rumah sakit, sekolah, hingga membeli kebutuhan pokok sehari hari,” ucap Edwin.

Sebagai informasi, sebelum memberikan bansos melalui program Edwin Peduli, Edwin juga telah menyalurkan bantuan lain, seperti biaya pengobatan, bantuan musibah kebakaran, bantuan kebanjiran, perbaikan jalan rusak, dan santunan kematian.

Sementara itu, Ketua Umum Putri Ringeeng Maria ingin agar warga Kubar tetap optimistis meski saat ini tengah mengalami masa sulit.

“Sesuai slogan ‘Sempekat Bersama, Pasti Bisa’, mari kita bersama-sama kembali membangun Kubar agar sejahtera. Saya berharap, masyarakat Kubar senantiasa baik dan semangat dalam kondisi apa pun. Mari kita saling memperhatikan dan membantu yang membutuhkan.” Ujar Maria.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau