KOMPAS.com – Tokoh pemuda Kutai Barat (Kubar), Frederick Edwin, memberikan bantuan berupa 195 ton beras untuk warga di 16 Kecamatan di wilayah tersebut.
Edwin mengatakan, bantuan tersebut merupakan bagian dari program Edwin Peduli tahap pertama. Pemberian bantuan dikhususkan untuk sejumlah golongan masyarakat, yakni kurang mampu, lanjut usia (lansia), dan disabilitas.
Adapun pendistribusian bantuan dimulai dari Kecamatan Bongan, Kubar, Kalimantan Timur (Kaltim), dan dilakukan oleh organisasi sosial (orsos) Taruna Garda Mandiri (TGM) serta Putri Ringeeng sejak Rabu (15/2/2023) hingga Rabu (12/7/2023).
“Kami sudah berupaya maksimal agar bantuan dapat tepat sasaran di 16 kecamatan pada gelombang pertama. Sementara ini, berdasarkan hasil evaluasi dan laporan, masih banyak masyarakat dalam kategori tidak mampu, yatim piatu, lansia, dan disabilitas yang belum terdata dan terbagi,” ujar Edwin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (18/7/2023).
Edwin menambahkan, bantuan sosial (bansos) Edwin Peduli hanya mampu mencakup 20.000 orang. Jumlah ini masih belum dapat menjangkau seluruh penerima bantuan di Kubar.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, terdapat sebanyak 36.549 masyarakat yang masuk dalam kategori miskin di Kubar.
“Kami ingin terus memberikan bansos secara estafet kepada warga Kubar. Meski begitu, kami bersyukur bahwa program Edwin Peduli tahap satu berjalan dengan lancar. Semoga (bantuan ini) membantu mengurangi beban masyarakat,” kata Edwin.
Gelombang bantuan berikutnya, lanjut Edwin, sudah direncanakan dengan target golongan masyarakat yang sama dengan tahap pertama. Pemberian bansos tersebut akan dilakukan mulai kuartal tiga 2023.
“Semoga bisa diluncurkan pada kuartal tiga tahun ini. Pemberian bansos masih menyasar kategori tidak mampu, fakir miskin, yatim piatu, janda, lansia, dan penyandang disabilitas,” terangnya.
Pemberian bansos yang diberikan oleh Edwin tak lepas dari keinginannya untuk bisa membantu meringankan beban masyarakat sekaligus memerangi kemiskinan di wilayah Kubar.
Untuk diketahui, tingkat kemiskinan di Kubar berada cukup tinggi, yakni 10,24 persen dan menempati peringkat ke-2 di Kaltim setelah Kabupaten Mahulu.
Tingginya angka kemiskinan tersebut, kata Edwin, membuat daya beli masyarakat Kubar menjadi rendah sehingga sehingga roda perekonomian dan perputaran uang di Kubar tergolong lambat.
“Kemiskinan juga membuat banyaknya permohonan bantuan yang ditujukan kepada TGM dan Putri Ringeeng, mulai dari permohonan bantuan biaya pengobatan dan rumah sakit, sekolah, hingga membeli kebutuhan pokok sehari hari,” ucap Edwin.
Sebagai informasi, sebelum memberikan bansos melalui program Edwin Peduli, Edwin juga telah menyalurkan bantuan lain, seperti biaya pengobatan, bantuan musibah kebakaran, bantuan kebanjiran, perbaikan jalan rusak, dan santunan kematian.
Sementara itu, Ketua Umum Putri Ringeeng Maria ingin agar warga Kubar tetap optimistis meski saat ini tengah mengalami masa sulit.
“Sesuai slogan ‘Sempekat Bersama, Pasti Bisa’, mari kita bersama-sama kembali membangun Kubar agar sejahtera. Saya berharap, masyarakat Kubar senantiasa baik dan semangat dalam kondisi apa pun. Mari kita saling memperhatikan dan membantu yang membutuhkan.” Ujar Maria.