Advertorial

Usai Terima Visitasi LAM-PTKES, Universitas Negeri Malang Optimistis Pendirian Prodi Kedokteran Dapat Lampu Hijau

Kompas.com - 09/08/2023, 14:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Universitas Negeri Malang (UM), Jawa Timur (Jatim), optimistis bahwa pendirian Program Studi (Prodi) Kedokteran Fakultas Kedokteran (FK) bakal mendapatkan “lampu hijau” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).

Hal ini diutarakan Rektor UM Prof Dr Hariyono MPd kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Senin (7/8/2023). Optimisme ini didasari visitasi LAM-PTKes ke FK UM pada Jumat (4/8/2023) hingga Sabtu (5/8/2023).

Adapun tim LAM-PTKes yang berkunjung terdiri dari Prof Dr dr Eti Nurwening Sholikhah, MKes, MMedEd, Prof Dr dr Anak Agung Wiradewi Lestari, SpPK(K), Dr dr H Nasrudin AM, SpOG(K), MARS, MSc, Dr dr Ina Rosalina, SpA(K), MKes, MHkes, dan Dr Andi Insan Sosiawan Tunru, PhD.

Haryono menjelaskan, sebagai jurusan baru, Prodi Kedokteran FK UM membutuhkan penilaian akreditasi agar dapat segera menerima mahasiswa baru dan menjalankan perkuliahan. Salah satu penilaian dilakukan oleh LAM-PTKes.

“Saat hadir, mereka (LAM-PTKes) melihat kesiapan dari sumber daya manusia (SDM) yang FK UM miliki. Kemudian, mereka mengecek infrastruktur, seperti laboratorium dan rumah sakit (RS) mitra untuk pendidikan utama,” ujar Hariyono.

Dari kunjungan itu, imbuhnya, LAM-PTKes memberikan sejumlah masukan kepada pihak universitas, terutama terkait jumlah SDM dan peralatan laboratorium di FK UM.

Menurut tim LAM-PTKes, SDM serta peralatan laboratorium di FK UM sudah memenuhi standar minimal akreditasi. Hanya saja, tim memberikan catatan untuk meningkatkan, baik secara kualitas maupun kuantitas, di masa depan.

“Sebagai contoh, kami hanya punya SDM spesialis forensik saat ini satu saja. Mereka ingin setidaknya kami punya tiga spesialis forensik,” kata Hariyono.

Rektor menjelaskan, masukan tersebut diberikan tim LAM-PTKes agar semua program studi kedokteran didukung dengan fasilitas memadai. Dengan demikian, para calon dokter tidak terhambat dalam menempuh pendidikan karena fasilitas minim.

“Lewat peningkatan SDM dan peralatan laboratorium, mutu pendidikan di Prodi Kedokteran FK UM dapat terus meningkat serta menjadi salah satu prodi unggulan di Malang,” jelasnya.

Terkait sarana dan prasarana, Hariyono menyebutkan bahwa FK UM sudah memiliki fasilitas yang sudah cukup lengkap untuk menunjang kebutuhan mahasiswa.

Gandeng RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Guna melengkapi fasilitas dan mendukung perkuliahan mahasiswa calon dokter, FK UM telah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan Kepanjen. RSUD ini akan menjadi rumah sakit utama pendidikan kampus tersebut.

FK UM juga menggandeng tiga fasilitas kesehatan lain, seperti puskesmas sebagai tempat pendidikan satelit.

“Kami memilih RSUD Kanjuruhan Kepanjen karena status mereka sudah eksklusif. RS ini juga sudah didukung fasilitas memadai. Selain itu, lokasi RSUD Kanjuruhan Kepanjen pun cukup terjangkau. Keputusan kami memilih RS ini mendapat dukungan penuh dari Bupati Malang dan direktur RS,” tutur Hariyono.

Ke depan, tambah Hariyono, pihaknya tak menutup kemungkinan membangun RS pendidikan sendiri. Terlebih, UM masih memiliki lahan kosong seluas hampir 3 ha yang berada di dekat Kampus 2 UM di kawasan Sawojajar, Kota Malang.

“Kami sudah proyeksikan untuk mendirikan fasilitas (RS pendidikan) FK UM di lokasi tersebut. Bupati juga menawarkan bantuan untuk membuat RS pendidikan di Kabupaten Malang. Sebab, ia ingin fasilitas kesehatan mumpuni juga dapat dihadirkan di wilayahnya. Saat ini, kami masih menjajaki setiap opsi yang ada,” jelasnya.

Fokus di bidang kedokteran olahraga

Hariyono melanjutkan, FK UM akan fokus pada bidang kedokteran olahraga. Hal ini akan menjadi ciri dari FK UM.

“Setiap perguruan tinggi itu diharapkan punya ciri dan keunggulan. Kami memilih olahraga karena aktivitas ini jadi salah satu faktor yang mampu mengoptimalkan potensi kesehatan manusia. FK UM tetap memiliki Prodi Kedokteran Umum. Lalu, kami tambahkan dengan ilmu keolahragaan agar orientasi fokus kami tetap menonjol,” terang Hariyono.

Pengecekan fasilitas yang ada di FK UM oleh LAM-PTKes. Dok. UM Pengecekan fasilitas yang ada di FK UM oleh LAM-PTKes.

Dengan fokus pada bidang kedokteran olahraga, FK UM berharap bisa mencetak dokter yang tak hanya bisa mengobati masalah fisik, tapi juga mempromosikan gaya hidup sehat melalui olahraga kepada masyarakat.

Salah satu mata kuliah yang disiapkan dalam kurikulum FK UM adalah penanganan cedera. Lewat mata kuliah ini, calon dokter akan diajarkan ilmu terkait penanganan cedera secara tepat dan baik.

“Selain itu, mereka juga akan diajarkan cara melakukan pendampingan terhadap pasien usai yang sedang menjalankan masa pemulihan,” tutur Hariyono.

Sembari menunggu surat rekomendasi dari LAM-PTKes, UM akan menyiapkan prosedur penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri karena Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sudah lewat.

Setelah hasil tersebut keluar, UM akan menyosialisasikan Prodi Kedokteran FK UM untuk menarik minat calon mahasiswa.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau