KOMPAS.com - Memiliki anak yang pintar dan sehat merupakan dambaan banyak orangtua. Pasalnya, anak yang pintar dan sehat dapat tumbuh menjadi pribadi berkualitas dan berprestasi di masa depan.
Seperti diketahui, kesehatan menjadi salah satu penunjang kemampuan belajar anak. Anak yang sehat dan bugar cenderung lebih fokus, mampu konsentrasi, dan memiliki daya tangkap lebih baik. Dengan demikian, anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang pintar.
Selain itu, anak yang sehat juga memiliki kualitas hidup lebih baik. Mereka dapat memiliki daya tahan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari, berpartisipasi dalam kegiatan fisik dan sosial, serta mengembangkan minat dan bakatnya.
Meski demikian, menjaga kesehatan anak di masa tumbuh kembang menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Salah satunya adalah terkait pemberian asupan nutrisi pada anak. Seperti diketahui, anak yang kekurangan nutrisi dapat mengalami gangguan pertumbuhan dan kognitif. Akibatnya, anak rentan sakit dan sulit berkonsentrasi.
Lalu, nutrisi apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang tumbuh kembang anak? Simak ulasan berikut.
Pada masa pertumbuhan, anak memerlukan nutrisi seimbang untuk mendukung perkembangan fisik, kognitif, dan emosional mereka. Nutrisi yang tepat sangat penting karena tubuh dan otak anak sedang berkembang dengan cepat.
Tubuh anak memerlukan protein, kalsium, vitamin D, dan zat gizi lain untuk membantu pembentukan tulang, otot, dan organ tubuh lainnya.
Sementara itu, untuk perkembangan otak dan kognitif, anak butuh asupan asam lemak omega-3 seperti DHA yang menjadi komponen penting dalam struktur otak. Asupan tersebut dapat meningkatkan fungsi kognitif serta kemampuan belajar anak.
Selanjutnya, vitamin C, A, E, dan zink yang juga dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar anak lebih tahan terhadap infeksi dan penyakit.
Untuk diketahui, kandungan nutrisi tersebut bisa orangtua berikan pada anak melalui asupan makanan. Jika dibutuhkan, orangtua juga bisa memenuhinya dengan menambahkan asupan susu untuk anak. Adapun susu yang mengandung seluruh nutrisi tersebut, salah satu alternatifnya adalah Morinaga Chil* Go!.
Susu bubuk tersebut dengan protein dan sembilan asam amino esensial untuk mendukung kebutuhan nutrisi harian anak dan tumbuh kembangnya
Morinaga Chil*Go! juga diperkaya dengan kandungan serat pangan inulin, serta tinggi Vitamin A, C, E serta zinc. Kandungan ini dapat mendukung pembentukan sel imun, melindungi saluran pencernaan, dan mengoptimalkan fungsi normal daya tahan tubuh anak.
Kandungan minyak ikan, omega 3, omega 6, serta kolin yang dapat mendukung kecerdasan anak. Sementara itu, kandungan kalsium, 14 vitamin, dan 7 mineral untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Sebagai informasi, Morinaga Chil*Go! hadir dengan pilihan rasa Madu dan Vanila yang enak. Selain susu bubuk, Morinaga Chil*Go! juga tersedia dalam kemasan susu cair steril yang praktis untuk dibawa bepergian atau bekal dan camilan yang enak dan bernutrisi untuk anak.
Susu cair Morinaga Chil*Go! hadir dengan pilihan rasa manis yang pas, seperti Cokelat, Vanila, dan Stroberi. Susu ini mengandung 9 vitamin dan 5 mineral untuk mendukung pencernaan sehat dan daya tahan tubuh anak.
Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan memerlukan lingkungan sehat. Pasalnya, lingkungan yang baik dapat memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan mental anak.
Udara bersih dan air minum yang aman akan membantu mencegah penyakit dan infeksi yang bisa mengganggu pertumbuhan anak. Sementara itu, asupan nutrisi yang baik dan sanitasi yang memadai dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan fisik optimal mereka. Anak dapat memiliki kekuatan dan energi yang cukup untuk menghadapi tantangan harian.
Selain itu, orangtua juga dapat menciptakan lingkungan yang aman dan positif secara psikologis untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada anak. Hal ini dapat membantu mereka mengurangi stres dan kecemasan yang bisa memengaruhi pertumbuhan dan perkembanganya.
Selain orang dewasa, anak juga membutuhkan aktivitas fisik pada masa pertumbuhan. Gerakan dan latihan fisik dapat membantu membangun dan menguatkan tulang serta otot anak. Aktivitas ini penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik yang optimal.
Selain itu, aktivitas fisik tersebut juga dapat membantu mengembangkan keterampilan motorik anak, baik itu motorik halus yang diasah melalui aktivitas menulis dan menggambar, maupun motorik kasar yang dapat diasah melalui aktivitas berlari dan melompat.
Bukan hanya itu, aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru, kesehatan mental, fokus dan konsentrasi, serta kualitas tidur.
Orangtua dapat mengajak anak melakukan berbagai aktivitas fisik yang seru, seperti bermain bola, bulu tangkis, renang, senam, berkebun, bersepeda, serta menari.
Interaksi sosial memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Anak dapat belajar berkomunikasi, berinteraksi, dan beradaptasi dengan orang lain melalui interaksi sosial. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan berbicara, mendengarkan, berbagi, dan bekerja sama.
Selain itu, interaksi sosial juga membuat anak belajar mengembangkan kemampuan empati. Dengan demikian, anak dapat mengerti dan menghargai perasaan dan perspektif orang lain.
Untuk mengembangkan keterampilan sosial, orangtua bisa mengajak anak mengikuti aktivitas kelompok seperti kelas seni, taman bermain, atau olahraga. Ini memberi mereka kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
Pada masa pertumbuhan, anak membutuhkan tidur cukup untuk menunjang pertumbuhan mereka. Tubuh anak melepaskan hormon pertumbuhan yang berperan dalam perkembangan tulang dan otot selama tidur.
Tidur dapat mendukung pengembangan otak anak. Saat tidur, otak memproses dan mengkonsolidasikan informasi yang diperoleh selama beraktivitas. Hal ini berkontribusi pada kemampuan belajar, ingatan, serta kognisi lebih baik.
Selain itu, tidur cukup juga berdampak pada regulasi emosi dan mood anak. Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kemerahan, dan bahkan risiko depresi pada anak.
Oleh karena itu, orangtua harus memastikan kebutuhan tidur anak cukup sesuai usianya. Sebagai contoh, balita membutuhkan waktu tidur sekitar 11-14 jam per hari.
Selanjutnya, anak prasekolah sebaiknya tidur sekitar 10-13 jam per malam. Tidur siang mungkin masih diperlukan di usia ini.
Sementara itu, anak sekolah dasar (6-12 tahun) sebaiknya tidur sekitar 9-12 jam per malam. Kebutuhan tidur siang umumnya berkurang pada usia ini.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk tumbuh kembang anak. Jika sudah melakukan langkah-langkah tersebut, tentunya Bunda menjadi lebih tenang, bukan? Yuk berikan nutrisi dan stimulasi yang tepat dan sesuai untuk anak agar berkembang optimal.
Untuk informasi lebih lanjut tentang Morinaga Chil*Go!, silakan kunjungi tautan ini.