Advertorial

Perluas Akses Listrik, Kementerian ESDM Kembali Gelar Program BPBL

Kompas.com - 30/08/2023, 12:00 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) menginisiasi Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).

Program tersebut merupakan bantuan berupa sambungan listrik untuk hunian masyarakat yang tidak mampu.

Selain itu, program itu juga bertujuan untuk meningkatkan akses listrik ke seluruh wilayah Indonesia sebagai wujud energi berkeadilan dan pencapaian target rasio elektrifikasi (RE) 100 persen.

Adapun pelaksanaan Program BPBL dilakukan dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2023.

Lewat program tersebut, Kementerian ESDM bersama DPR RI akan memberikan BPBL kepada sekitar 125.000 rumah tangga tidak mampu di seluruh Indonesia yang tersebar pada 32 provinsi.

Untuk diketahui, meski jaringan listrik dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sudah tersebar di seluruh Tanah Air, tapi masih ada masyarakat tidak mampu yang belum memiliki akses listrik PLN.

Hal itu umumnya dilatari ketidakmampuan dalam membayar biaya pemasangan instalasi listrik, biaya sertifikasi operasi, ataupun biaya penyambungan (BP) PLN.

Upaya penyambungan listrik sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM pada 2022.

Kala itu, Ditjen Ketenagalistrikan telah merealisasikan bantuan pemasangan listrik untuk 80.183 rumah tangga. Jumlah ini pun melampaui target awal sebesar 80.000 rumah tangga.

Sulawesi dapat peningkatan alokasi

Pada Program BPBL 2023, Sulawesi jadi salah satu pulau di Indonesia yang akan mendapatkan peningkatan alokasi penerima manfaat BPBL.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengatakan, pihaknya menargetkan penyambungan listrik kepada 14.250 rumah tangga yang tersebar di enam provinsi di Sulawesi.

Sebelumnya, hanya terdapat sekitar 4.907 rumah tangga di Sulawesi yang mendapat penyambungan listrik. Penyambungan itu pun hanya dilakukan di dua provinsi, yakni 3.861 di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan sebanyak 1.046 di Sulawesi Tenggara (Sulteng)

“Di zaman modern seperti saat ini, listrik telah menjadi kebutuhan dasar kita semua. Untuk itu, ketersediaan listrik yang cukup, andal, ramah lingkungan, dan terjangkau menjadi perhatian pemerintah, khususnya di Kementerian ESDM,” ujar Jisman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Kehadiran Program BPBL dari Kementerian ESDM pun mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Salah satu penerima manfaat BPBL pada 2022, Nurma (40), mengakui bahwa program tersebut sangat membantu keluarganya. Warga Desa Tancung, Wajo, Sulsel, ini juga merasa senang lantaran kini rumahnya telah memiliki instalasi listrik sendiri.

Sebelumnya, aliran listrik di rumah Nurma masih tergantung dari suplai listrik milik tetangganya.

“Dulu, listrik menyalur ke tetangga. Kalau hujan, kabelnya kena pohon pisang dan putus,” kata Nurma.

Sementara itu, penerima BPBL 2022 lain asal Kabupaten Maros, Sulsel, Asrul (35), juga merasa senang karena sudah memiliki instalasi listrik sendiri.

“Dengan instalasi listrik milik sendiri, (kami) jadi bisa mandiri. Waktu masih tersambung dengan instalasi lain, terkadang listriknya tidak kuat dan mati,” ucap Asrul.

Tak jauh berbeda dengan Nurma dan Asrul, rasa bahagia serta syukur juga diungkapkan oleh Has (45) dan Tanihar (81) asal Kabupaten Kolaka Utara yang turut menikmati BPBL pada 2022.

“Berpuluh-puluh tahun kami memakai pelita. Dua tahun lalu saya mulai menyalur ke keponakan. Sekarang sudah dipasang (instalasi) listrik sendiri. Betul-betul gratis, saya tak bayar seratus rupiah pun,” imbuh Has.

Tanihar yang rumahnya tak jauh dari Has juga mengaku mendapatkan BPBL secara gratis. Ia bersyukur menjadi salah satu penerima manfaat BPBL. Sebelumnya, ia menyalur listrik dari rumah anaknya.

“Saya bersyukur dapat bantuan ini. Terima kasih,” kata Tanihar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau