KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengalokasikan bantuan listrik gratis untuk 2.000 rumah tangga (RT) di Riau. Jumlah ini mengalami peningkatan dari realisasi BPBL 2022 untuk Riau, yakni 980 RT.
Hal tersebut diutarakan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Nugroho saat hadir pada kegiatan Peresmian dan Penyalaan Pertama Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) Provinsi Riau di Desa Tanjung Bungo, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Jumat (16/06/2023).
Acara tersebut turut dihadiri anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) H Nurzahedi, dan Executive Vice President (EVP) Pengembangan Produk Niaga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Ririn Rachmawardini.
“Realisasi penerima BPBL di Provinsi Riau pada 2022 sebanyak 980 RT. Untuk Kabupaten Kampar, saat ini telah tersambung sebanyak 169 RT dan tersebar di 14 kecamatan,” ujar Nugroho dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (31/8/2023).
Nugroho melanjutkan, melalui program yang didukung DPR RI tersebut, Kementerian ESDM menargetkan 125.000 RT tersambung listrik gratis di seluruh Indonesia pada 2023. Angka ini juga mengalami peningkatan dari target 2022 sebanyak 80.000 RT.
Adapun realisasi BPBL 2022 yang dilakukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian ESDM melebihi target, yakni 80.183 RT.
Sementara itu, Nurzahedi menjelaskan bahwa program BPBL adalah bentuk sinergi yang baik antara lembaga eksekutif dan legislatif untuk memastikan RT di seluruh Indonesia dapat menikmati listrik secara mandiri.
Nurzahedi berharap, ketersediaan listrik yang diberikan lewat program BPBL dapat memberi dampak positif pada bidang ekonomi, pendidikan, sosial, dan penerima bantuan.
“Saya berterima kasih kepada Kementerian ESDM yang telah merealisasikan program BPBL di Riau. Saya juga berterima kasih kepada PLN yang telah memberikan dukungan teknis pemasangan aliran listrik ke rumah warga. Semoga tujuan untuk merealisasikan target rasio elektrifikasi 100 persen pada 2024 dapat tercapai,” jelas Nurzahedi.
Ririn Rachmawardini menyampaikan bahwa PLN berkomitmen penuh dalam pemerataan akses dan percepatan penyediaan tenaga listrik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Menurutnya, program BPBL sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
"Program BPBL merupakan keseriusan PLN dalam melaksanakan mandat yang diberikan pemerintah dalam program penanganan kemiskinan ekstrem," terang Ririn.
Program BPBL mendapat apresiasi dari masyarakat penerima bantuan.
Dua penerima manfaat program BPBL 2022 asal Desa Tanjung Bungo, Asrul (30) dan Syamsudin (72), mengaku senang atas bantuan yang diterima.
Asrul mengatakan, saat ini ia tak perlu lagi menyambung listrik dari kantor desa untuk menggunakan sejumlah perangkat elektronik yang ada di rumahnya.
“Saya senang telah mendapatkan listrik gratis dari pemerintah. Sekarang rumah saya jadi lebih terang,” kata Asrul.
Senada dengan Asrul, Syamsudin juga mengatakan bahwa bantuan yang diberikan lewat program BPBL memiliki manfaat besar.
“Perasaan saya sangat senang telah mendapatkan bantuan listrik gratis. Terima kasih pemerintah dan PLN,” ucap Syamsudin.