KOMPAS.com – Kabupaten Lombok Utara menjadi daerah dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Nusa Tenggara Barat (NTB), yakni sebesar 22,6 persen pada 2022.
Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pangan, Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) berupaya membantu mengatasi permasalahan stunting melalui pemenuhan gizi seimbang.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyalurkan bantuan berupa 7.650 kg beras Fortivit (beras bervitamin) serta melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis lewat kegiatan Bulog Peduli Gizi kepada keluarga dengan balita di Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (7/9/2023).
Pemimpin Wilayah Bulog NTB David Susanto mengatakan, kegiatan Bulog Peduli Gizi merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJLS) Bulog Peduli. Kegiatan itu menjadi wujud komitmen nyata perusahaan dalam menunjang gizi dan pertumbuhan balita Bawah Garis Merah (BGM).
Adapun David menyerahkan secara langsung bantuan beras Fortivit tersebut didampingi Wakil Bupati Lombok Utara sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, dan perangkat desa setempat.
“Kegiatan Bulog Peduli Gizi dilaksanakan selama dua hari dengan menyerahkan bantuan beras Fortivit sebanyak 7.650 kg untuk 255 balita di Desa Senaru. Pagu alokasi bantuan ini adalah 10 kg per balita per bulan untuk konsumsi selama tiga bulan,” ujar David dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis.
David menjelaskan, beras Fortivit cocok dikonsumsi oleh anak-anak dalam usia pertumbuhan karena kaya akan kandungan mikronutrien, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B6, asam folat, vitamin B12, zat besi, dan seng.
Selain memberikan bantuan beras Fortivit, Bulog juga mengadakan beberapa kegiatan lain, seperti pemantauan pertumbuhan dan pemeriksaan balita dengan pendampingan dokter, serta pemberian edukasi mengenai pola hidup bersih dan sehat.
“Kami menghadirkan dokter spesialis anak dan dokter pendamping dari Universitas Trisakti. Tujuannya, untuk memberikan edukasi kepada kader posyandu dan masyarakat dari beberapa penjuru desa di Kabupaten Lombok Utara terkait kepedulian pemenuhan gizi keluarga,” ujar David.
Ke depan, kata David, Bulog akan terus memperluas cakupan kegiatan Bulog Peduli Gizi ke berbagai provinsi di Indonesia, khususnya di wilayah dengan prevalensi kerawanan gizi yang tinggi.
David berharap, kegiatan itu dapat memberikan kontribusi positif dalam menjamin pemenuhan asupan gizi dan meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga. Utamanya, untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan tangguh bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang.