KOMPAS.com – Perjalanan Holding Ultramikro (UMi) yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memasuki tahun kedua.
Kolaborasi tersebut menciptakan banyak inovasi dalam meningkatkan literasi keuangan pelaku usaha mikro dan ultramikro, serta percepatan inklusi keuangan secara nasional.
Nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) menjadi pihak yang merasakan manfaat dari penggabungan tiga entitas badan usaha milik negara (BUMN) tersebut.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, segmen ultramikro dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, sektor ini mengalami keterbatasan akses terhadap layanan keuangan formal, seperti perbankan.
Maka dari itu, Holding UMi diharapkan dapat menjadi solusi tantangan tersebut. "Hingga Juni 2023, Holding UMi berhasil mengintegrasikan lebih dari 36 juta nasabah peminjam atau debitur dan 162 juta nasabah simpanan mikro," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Capaian itu tak terlepas dari dukungan 1.013 unit kantor co-location Sentra Layanan Ultra Mikro (SENYUM). Selain itu, produk PNM Mekaar mampu membantu 14,8 juta perempuan prasejahtera. Produk pembiayaan ini dinilai ramah karena tanpa agunan.
Sebanyak 110.000 ketua kelompok nasabah PNM Mekaar juga telah bergabung menjadi agen BRILink Mekaar. Sembari menjalankan usaha yang ada, mereka bisa memberikan pelayanan keuangan, seperti pembelian pulsa dan transfer uang, kepada masyarakat sekitar.
“Dengan menjadi agen BRILink Mekaar, pendapatan para nasabah pun bertambah dan bisa memberi tambahan untuk ekonomi keluarganya,” jelasnya.
Hal senada turut diutarakan Direktur Utama PNM Arief Mulyadi. Ia berkata, Holding UMi memberikan manfaat bagi nasabah PNM. Selain itu, juga mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
“Melalui pembukaan rekening Simpedes UMi, pencairan yang sebelumnya masih berjalan secara konvensional kini lebih terstruktur dan risiko pendistribusian dapat diminimalkan,” kata Arief.
Hal tersebut, lanjutnya, sejalan dengan tujuan utama pendirian Holding UMi, yakni meningkatkan layanan keuangan kepada pelaku ultramikro serta perluasan akses pembiayaan.
“Dengan keberadaan Holding UMi bersama tiga entitas, target besar untuk menyejahterakan kelompok ultramikro jadi lebih mudah dicapai. Bukan untuk kami, melainkan untuk kehidupan mereka yang lebih baik,” tambah Arief.
Arief juga mengaku bangga kepada nasabah PNM Mekaar yang bergabung menjadi agen BRILink Mekaar. Ia pun berpesan kepada nasabah untuk menjalankan usaha dengan gigih demi kesejahteraan keluarga.
“Jika sebelumnya pendapatan nasabah berasal dari satu sumber usaha, kini bertambah sejak bergabung menjadi agen BRILink Mekaar,” ucapnya.
Inklusi keuangan kepada nasabah PNM Mekaar juga menjadi salah satu komitmen PNM dan seluruh anggota Holding Ultramikro dalam membantu pemerintah menciptakan kehidupan sehat dan sejahtera sesuai pilar sosial dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan merupakan tiga aspek utama dari empat aspek tujuan tersebut, selain pembangunan hukum dan tata kelola.
“Sebetulnya, sejak 7,5 tahun lalu, kami gulirkan pinjaman lewat PNM Mekaar. Jadi, sudah hampir 19 juta nasabah yang kami biayai. Hal ini menjadi salah satu dukungan kami terhadap literasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” terang Arief,
Arief pun menegaskan bahwa sejak 13 September 2021, sebanyak 8,5 juta nasabah telah membuka rekening bank di BRI pada produk Simpedes UMi.
Berdasarkan data tersebut, ia berpendapat, masih banyak segmen ultramikro yang belum terlayani. Pasalnya, banyak orang masih belum mendapatkan kesempatan mengakses pembiayaan dari sektor formal. Hal ini juga selaras dengan jumlah UMKM yang saat ini tercatat mencapai 59,2 juta UMKM.