Advertorial

Waspadai 4 Gangguan Kesehatan akibat Polusi, Yuk Jaga Imun agar Tetap Sehat

Kompas.com - 15/09/2023, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Langit sejumlah kota di Indonesia masih tampak kelabu. Buruknya kualitas udara akibat polusi dinilai sebagai salah satu sebab menurunnya imun masyarakat sehingga rentan terkena penyakit.

Kota Medan, misalnya, memiliki konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) sebesar 111 mikrogram per meter kubik pada Kamis (14/9/2023). Angka ini menunjukkan kualitas udara di Ibu Kota tidak sehat berdasarkan data situs pemantau kualitas udara aqicn.org.

Seiring dengan kondisi tersebut, masyarakat pun diimbau untuk menjaga imun agar senantiasa sehat dan terhindar dari paparan penyakit akibat polusi. Selain rutin berolahraga dan istirahat cukup, Anda perlu memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

Kebutuhan cairan dapat dipenuhi, salah satunya dengan mengonsumsi air kelapa asli dari Hydro Coco yang kaya nutrisi. Kandungan nutrisi ini penting untuk menjaga imun serta keseimbangan cairan dalam tubuh.

Meski begitu, masyarakat pun harus tetap waspada serta paham apa saja risiko penyakit yang dapat timbul akibat polusi. Hal ini penting diketahui sebagai salah satu upaya pencegahan.

Berikut empat gangguan kesehatan yang bisa timbul akibat polusi udara yang perlu Anda waspadai.

  1. Infeksi saluran pernapasan atas

Infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat akibat polusi udara. Tak hanya dialami orang dewasa, ISPA rentan dialami anak-anak dan lanjut usia (lansia).

Untuk diketahui, gangguan saluran pernapasan merupakan infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan. Adapun gejala yang timbul seperti batuk, pilek, serta demam. Bentuk infeksi saluran pernapasan atas juga beragam, mulai dari flu biasa, radang tenggorokan, sinusitis (infeksi sinus), faringitis, hingga epiglottitis.

Anda yang aktif beraktivitas dianjurkan menggunakan masker saat berada di luar ruangan untuk menghindari terkena polusi berlebih.

  1. Pneumonia

Gangguan kesehatan berikutnya yang berpotensi muncul saat polusi udara melanda adalah pneumonia atau familier disebut paru-paru basah.

Infeksi tersebut terjadi lantaran zat-zat yang terkandung pada udara masuk ke paru-paru sehingga menyebabkan peradangan. Dalam jangka waktu tertentu, zat berbahaya tersebut menumpuk yang menimbulkan peradangan yang lebih serius.

Dalam kondisi tersebut, peradangan pada kantung udara di paru-paru berkembang menimbulkan cairan atau nanah. Alhasil, penderita mengalami sesak napas, demam, hingga batuk berdahak.

  1. Bronchopneumonia

Bronchopneumonia merupakan jenis dari pneumonia yang dapat menyebabkan radang paru-paru yang berpengaruh terhadap alveoli (rongga) dan bronkus di paru-paru.

Ketika seseorang mengalami gangguan tersebut, gejala yang muncul mirip seperti flu, meliputi demam, batuk berlendir, sesak napas, sakit dada, berkeringat, dan panas dingin.

Gejala tersebut bahkan dapat menjadi lebih parah selama beberapa hari. Tingkat keseriusan gejala yang timbul pun tergantung pada kondisi imun setiap individu atau adanya penyakit penyerta lainnya.

  1. Asma atau Asthmatic bronchiale

Polusi udara juga menjadi perhatian serius bagi seseorang yang memiliki riwayat penyakit asma atau Asthmatic bronchiale.

Untuk diketahui, asma merupakan salah satu jenis penyakit yang berlangsung dalam jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan. Kondisi ini ditandai dengan adanya peradangan atau penyempitan saluran pernapasan.

Bila hal itu terjadi, pengidap asma akan mengalami sesak atau kesulitan saat bernapas, batuk, serta sesak dada.

Tentunya polusi udara sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh terutama bisa berdampak jangka panjang. Jadi Anda perlu waspada terhadap empat gangguan kesehatan yang berisiko muncul akibat polusi udara.

Bukan hanya gaya hidup sehat yang perlu Anda lakukan, tetapi juga pastikan Anda mencukupi kebutuhan elektrolit untuk menjaga imun tubuh tetap prima sehingga terhindar dari risiko gangguan kesehatan tersebut.

Mulailah memerhatikan dan memenuhi cairan tubuh yang hilang agar bisa tetap aktif beraktivitas setiap hari. Jaga imun Anda dengan rutin konsumsi air kelapa.

Air kelapa juga mengandung antioksidan guna membantu melawan radikal bebas dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan. Alhasil, mampu membantu Anda melawan dampak buruk polusi udara.

Anda bisa mengonsumsi Hydro Coco yang terbuat dari air kelapa asli, tanpa pengawet, dan pemanis buatan. Minuman ini diproduksi oleh Kalbe Nutritionals, yakni perusahaan yang ahli di bidang kesehatan dan nutrisi.

Hydro Coco dilengkapi dengan berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, seperti vitamin C, B3, B5, dan B6, kalsium, magnesium, serta tinggi serat dan rendah kalori.

Sebagai informasi, Hydro Coco tersedia dalam ukuran 250 ml, 330 ml, 500 ml, dan 1 liter yang pas untuk keluarga.

Anda dapat menyiapkan Hydro Coco untuk menjaga imun tubuh di tengah polusi udara. Untuk membeli Hydro Coco, Anda dapat mengunjungi toko terdekat atau klik tautan berikut.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau