Advertorial

HUT Ke-10 RER, April Group Ajak Mahasiswa Ikut Lestarikan Lingkungan

Kompas.com - 02/10/2023, 16:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 Restorasi Ekosistem Riau (RER), April group mengadakan talkshow pelestarian lingkungan dengan mengundang mahasiswa. Acara digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Rabu (27/9/2023).


Acara itu dihadiri 600 peserta, dengan rincian 500 mahasiswa dari lima universitas di Jakarta, yakni Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, Universitas Tarumanegara, Universitas Pertamina, Universitas Indonesia, dan Universitas Pelita Harapan. Lalu, 100 peserta sisanya adalah undangan.


Sebagai informasi, RER merupakan program restorasi hutan rawa gambut terbesar di Asia Tenggara yang berada di Riau, Sumatera. Program ini merupakan inisiatif produsen serat, pulp, dan kertas terbesar di Indonesia, APRIL Group.

Melalui RER, APRIL Group berkomitmen untuk melindungi, merestorasi, dan mengonservasi ekosistem di lahan gambut, menjaga stok karbon, serta melestarikan keanekaragaman hayati di lahan konsesi seluas 150.693 hektare (ha) di Riau.

Hingga Juni 2023, tercatat ada 861 flora dan fauna yang telah teridentifikasi di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang yang merupakan area restorasi RER.

Rinciannya sebagai berikut, 78 spesies mamalia, 318 spesies burung, 106 spesies amfibi dan reptil, 71 spesies odonata, 199 spesies tumbuhan, dan 89 spesies ikan. Adapun 69 di antara flora dan fauna teridentifikasi merupakan yang terancam punah secara global.

“Untuk melindungi dan menyelamatkan ratusan flora dan fauna, kami membutuhkan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, (di sisi lain, kami juga) tidak bisa bergantung pada pihak-pihak tertentu,” ujar Corporate Communication Specialist RER Tiurma Rosinta Siagian dalam sesi talkshow, Rabu.


Adapun beberapa pihak yang diharapkan kerja samanya dalam upaya merestorasi hutan, disebutkan oleh Tiurma. Mereka adalah pemerintah, peneliti, jagawana atau penjaga hutan, masyarakat, dan petugas pemadam kebakaran.

Pencapaian yang dicatatkan RER tak lepas dari upaya APRIL Group yang menerapkan model produksi-proteksi, dimana pengembangan ekonomi melalui pengelolaan hutan tanaman industri terintegrasi dengan perlindungan lingkungan dilakukan lewat hutan restorasi .

Membuka wawasan mahasiswa di Indonesia

Melalui acara tersebut, pihak RER dan April Group berharap dapat membuka wawasan mahasiswa mengenai hutan sekaligus risiko yang mengancam flora fauna yang hampir punah.

Acara diawali dengan sosialisasi hutan gambut Sumatera seluas lebih kurang 150.000 ha yang menjadi lahan konsesi RER.

Selain pihak penyelenggara, aktivis lingkungan Ramon Yusuf Tungka juga hadir sebagai narasumber. Para pembicara memaparkan pentingnya pelestarian hutan. Kemudian, ada pula sesi tanya jawab dengan peserta.

Sesi tanya jawab mengundang antusias sejumlah peserta. Salah satu yang menarik perhatian adalah paparan pengalaman pihak RER saat masuk ke dalam hutan.

“Saat di hutan, apa saja bisa terjadi. (Dalam satu momen masuk ke hutan) saya bersama tim sempat mendengar suara raungan harimau dari kejauhan. Sontak, hal itu membuat kami kaget, dan salah satu tim ada yang (Sampai) buang air kecil di celana saking takutnya,” sambung Tiurma,

Meski demikian, tambah dia, sebagian dari mereka senang karena berkesempatan masuk ke dalam hutan dan mendengar suara-suara seperti itu.

“(Masuk ke dalam hutan). Memang perlu persiapan yang matang,” tegasnya

Pertanyaan lain yang juga banyak ditanyakan peserta selanjutnya adalah mengenai cara bagi generasi muda seperti mereka untuk ikut melestarikan hutan. Sementara, aktivitas mereka tidak berkaitan langsung dengan hutan.

“Setiap orang dapat membantu pelestarian hutan walau dalam jarak jauh. Hal terpenting yang harus diingat, sekecil apa pun yang kita lakukan, (hal ini) dapat memengaruhi ekosistem hutan,” ujar Ramon menjawab pertanyaan tersebut.


Lebih lanjut, Ramon juga mengajak mahasiswa untuk ikut membantu melestarikan lingkungan dengan cara sederhana.

Misalnya, dengan mengurangi sampah, peka terhadap isu lingkungan, ikut menjadi volunteer pelestarian lingkungan, dan juga mengadopsi pohon. 

Mahasiswa Untar Bagas menyampaikan kesannya menjadi peserta dalam acara tersebut. Ia mengaku, sesi talkshow membuka pandangan para mahasiswa tentang pelestarian lingkungan.

“Setelah mengikuti acara ini, saya tergerak dan tersadar akan pentingnya pelestarian lingkungan. Saya sebagai mahasiswa (program studi) Arsitektur juga mempelajari tentang material yang bersahabat dengan lingkungan. Itu bisa menjadi salah satu langkah saya dalam melestarikan lingkungan,” ujar Bagas.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau