Advertorial

Kasus ISPA Meningkat Saat Polusi Udara, Begini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 06/10/2023, 19:18 WIB

KOMPAS.com – Hidung tersumbat, pilek, batuk, sakit kepala, kelelahan, dan demam menjadi gangguan kesehatan yang kerap dikeluhkan masyarakat, termasuk anak-anak, di wilayah Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu terakhir.

Gangguan kesehatan yang merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) itu terjadi akibat polusi udara yang meningkat.

Dilansir dari National Institutes of Health (NIH), ISPA menyerang saluran pernapasan atas yang terdiri dari saluran udara dari lubang hidung ke pita suara di laring, termasuk sinus paranasal dan telinga tengah. Adapun ISPA dapat berupa radang tenggorokan, batuk, pilek, dan flu.

Tak hanya memengaruhi saluran pernapasan, ISPA juga memiliki efek sistemik karena berisiko terhadap perluasan infeksi atau toksin mikroba, peradangan, dan penurunan fungsi paru.

ISPA sangat berbahaya bagi anak-anak, orang lanjut usia (lansia), dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh.

Sebagai informasi, ISPA disebabkan oleh ratusan jenis bakteri dan virus. Kedua mikroba ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui hidung dan mulut. ISPA bisa menular melalui udara, seperti bersin atau batuk. Tak heran, infeksi ini mudah menular pada kelompok usia anak-anak.

Di tengah situasi polusi, ISPA pada anak sebenarnya bisa dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Secara umum, berikut 5 tip mencegah ISPA pada anak di tengah polusi udara yang meningkat.

1. Rajin mencuci tangan

ISPA bisa menular melalui benda yang terkontaminasi). Oleh sebab itu, mencuci tangan dengan sabun harus menjadi salah satu perilaku hidup bersih dan sehat yang ditanamkan pada anak.

Tumbuhkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, terutama sebelum dan sesudah makan, serta setelah menggunakan toilet.

2. Pakai masker saat berada di luar ruangan

Particulate matter atau PM 2.5 merupakan salah satu polutan polusi udara yang menyebabkan ISPA dan pneumonia, terlebih pada kelompok usia rentan, seperti anak-anak.

Untuk menghindari paparan PM 2.5 dan polutan lain, pastikan anak untuk menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Pasalnya, masker dapat menyaring udara kotor sebelum terhirup oleh anak.

3. Olahraga secara teratur

Olahraga menjadi salah satu kunci penting untuk menjaga daya tahan tubuh dari risiko terjadinya ISPA. Sebab, jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras untuk memasok oksigen tambahan yang dibutuhkan otot saat berolahraga.

Jika dilakukan secara rutin, olahraga bisa meningkatkan fungsi paru-paru serta membuatnya bekerja lebih efisien, termasuk untuk memasukkan oksigen dan membuang karbon dioksida.

Tak hanya itu, olahraga juga dapat meningkatkan sirkulasi sel darah putih di dalam tubuh sehingga bisa mendeteksi patogen yang masuk ke dalam tubuh secara lebih cepat.

4. Istirahat cukup

Istirahat cukup menjadi hal penting yang harus dijaga oleh orangtua agar terhindar dari ISPA.

Mengutip Kompas.com, Senin (23/5/2022), kurang tidur atau terlalu letih dapat menurunkan imunitas dan meningkatkan risiko penyakit, termasuk ISPA.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merekomendasikan anak-anak usia 6-12 tahun memerlukan waktu tidur 10 jam per hari.

5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang

Makanan sehat dan bergizi seimbang merupakan amunisi penting untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama dalam menghindari risiko ISPA.

Pastikan anak mendapatkan nutrisi seimbang, mulai dari sayuran, buah-buahan, daging, hingga kacang-kacangan, yang kaya akan vitamin dan mineral penting.

Salah satu vitamin utama yang dibutuhkan tubuh adalah vitamin A. Menurut Kemenkes, vitamin A yang banyak ditemukan pada wortel, brokoli, bayam, minyak ikan, dan kuning telur, dapat membantu mengatur sistem kekebalan tubuh serta memberi perlindungan terhadap infeksi.

Sementara itu, vitamin B,, khususnya B6, dapat memengaruhi produksi antibodi pencegah infeksi. Ada pula vitamin C yang berperan sebagai peningkat imunitas.

Selain itu, Si Kecil juga membutuhkan asupan seperti protein, lemak, serat, dan karbohidrat yang cukup.

Guna mendukung pemenuhan nutrisi, orangtua juga dapat memberikan susu pertumbuhan ke dalam menu hariannya, seperti produk dari Morinaga MoriCare+ Triple Bifi.

Susu pertumbuhan tersebut merupakan sinergi nutrisi yang mendukung kecerdasan multitalenta dan pertahanan tubuh ganda.

Sebagai informasi, Morinaga MoriCare+ Triple Bifi dilengkapi probiotik Triple Bifi dan prebiotik GOS yang dapat meningkatkan jumlah probiotik bifidobakterium atau bakteri baik dalam usus sehingga kesehatan anak selalu terlindungi, terlebih saat polusi udara meningkat.

Adapun Morinaga MoriCare+ Triple Bifi hadir dengan formula baru, yakni vitamin C, zink, dan vitamin A yang lebih banyak untuk membantu menjaga daya tahan tubuh si kecil, serta zero sugar.

Susu pertumbuhan tersebut juga mengandung magnesium, vitamin D, kalsium, dan mineral yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak

Kandungan omega-3 dan omega-6, zat besi, serta arachidonic acid (AA) dan docosahexanoic acid (DHA) lebih tinggi juga terdapat dalam Morinaga MoriCare+ Triple Bifi. Kandungan ini dapat membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan multitalenta.

Informasi lebih lanjut mengenai Morinaga MoriCare+ Triple Bifi bisa Anda dapatkan dengan mengeklik tautan ini.

Baca tentang
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau