KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak generasi muda untuk memahami bahaya stunting sejak dini.
Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Marroli J Indarto berharap, pemahaman tentang stunting mampu mendorong kesadaran generasi muda untuk mencegah stunting sehingga anak-anak mereka di masa depan bebas stunting.
“Kami meyakini jika generasi muda mengetahui lebih dini tentang stunting, maka dalam waktu 5 tahun angka stunting akan jauh turun,” katanya dalam diseminasi informasi dan edukasi percepatan penurunan stunting bertajuk Genbest Talk “Gen Z Jaga Gizi, Sadar Sanitasi” di Kota Banjarmasin, Jumat (13/10/2023).
Marroli menjelaskan, hingga kini stunting masih menjadi ancaman. Sebab, stunting tidak hanya menyebabkan anak bertubuh pendek, tetapi juga menurunkan tingkat produktivitas, serta rentan terkena penyakit komorbid saat dewasa.
Oleh karena itu, diperlukan kesadaran generasi muda untuk mencegah stunting, utamanya dengan menjaga nilai asupan gizi dan menjalankan perilaku hidup sehat dengan pola hidup bersih, khususnya kebersihan sanitasi.
Dia juga berpesan agar generasi muda tidak menikah pada usia dini karena berisiko melahirkan anak stunting akibat organ reproduksi yang belum berfungsi secara optimal.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Banjarmasin Machli Riyadi menyebutkan, pencegahan stunting sejak dini sangat penting.
"Jangan sampai bonus demografi untuk mengisi peluang-peluang pembangunan di negeri ini terhambat karena persoalan utama yakni stunting," katanya dalam siaran pers.
Di hadapan para mahasiswa Kota Banjarmasin, Machli menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin terus berkomitmen mendukung program-program penurunan stunting, termasuk dengan meningkatkan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas.
Selain itu, Pemkot Banjarmasin juga meningkatkan pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik pada anak.
Tips makan sehat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tabiun Huda mengatakan, masyarakat dapat merujuk pada panduan "Isi Piringku" dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperoleh gizi seimbang.
"Isi Piringku" memaparkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.
Tabiun menambahkan, Pemkot Banjarmasin juga telah melaksanakan semua program pencegahan stunting dengan penyesuaian pada kondisi sekitar.
"Misalnya dengan menginformasikan sumber makanan bergizi yang terdapat di daerah tersebut. Juga mengawasi pengolahan bahan makanannya agar gizinya tetap terjaga," paparnya yang juga hadir sebagai narasumber.
Pada kesempatan itu, dokter sekaligus selebriti Lula Kamal memberikan tips cara makan sehat guna mendapatkan gizi terbaik, yaitu dengan mengonsumsi makanan secara utuh.
"Pertama, makanlah makanan yang masih utuh, seperti nasi putih yang utuh, belum dicampur atau diolah. Kedua, kunyahlah. Ini agar nilai gizinya tidak berkurang atau hilang," katanya.
Untuk diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting di Indonesia terus menurun secara konsisten. Data Studi Status Gizi Indonesia pada 2022 menunjukan, tingkat stunting secara nasional sudah mengalami penurunan menjadi 21,6 persen.
Khusus untuk Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), angka stunting mencapai 24,6 persen, sedangkan Kota Banjarmasin masih berada pada 22,4 persen. Tingkat ini harus diturunkan karena masih di atas target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu 14 persen pada 2024.
Guna menekan angka stunting, Kemenkominfo sejak 2019 menggandeng generasi muda untuk mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat).
Genbest Talk di Kota Banjarmasin adalah salah satu rangkaian dari kampanye Genbest.
Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.
Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid.