Advertorial

Pasok Energi ke IKN, Proyek PLTA Bendungan Kusan Diminati Investor Luar Negeri

Kompas.com - 18/10/2023, 15:59 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, berupaya mempercepat rencana pembangunan Bendungan Kusan.

Kepala Dinas (Kadis) Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Andrianto Wicaksono mengatakan, pembangunan Bendungan Kusan sangat penting bagi Ibu Kota Nusantara (IKN). Pasalnya, bendungan ini dapat menyuplai tenaga listrik yang bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT) alias energi hijau.

Sementara itu, untuk Kabupaten Tanah Bumbu, Bendungan Kusan dapat mengendalikan banjir yang terjadi setiap tahun. Bendungan ini juga dapat mencetak lahan sawah baru dan mengairi sawah dengan sistem tadah hujan.

“Selain untuk mengairi sawah, Bendungan Kusan juga dapat meningkatkan hasil perikanan air tawar. Inisiatif ini dapat menunjang ketahanan pangan dan suplai pangan ke IKN" kata Andrianto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (18/10/2023).

Bendungan Kusan memiliki luas genangan 2.057 hektare (ha) dan volume tampungan 180,47 juta meter kubik. Bendungan ini memiliki tinggi jatuh bersih 80,20 meter dengan debit per unit bangkit 21,00 meter kubik per detik.

Rencananya, Bendungan Kusan akan menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 3x13,5 megawatt (MW). Bendungan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan Selatan yang tumbuh 5,8 persen setiap tahun.

Staf Khusus Bupati Bidang Investasi Anwar Ali Wahab mengatakan bahwa proyek Bendungan Kusan diminati investor luar negeri.

Hal tersebut disampaikan Anwar pada acara South Borneo Investment Forum BI Kalsel di Hotel Sheraton dan Tunjungan Plaza, Surabaya, Jumat (6/10/2023).

Staf Khusus Bupati Bidang Investasi Anwar Ali Wahab.Dok. Istimewa Staf Khusus Bupati Bidang Investasi Anwar Ali Wahab.

Menurutnya, terdapat dua negara yang berminat untuk menjadi investor Bendungan Kusan, yakni Australia dan Amerika Serikat (AS).

“Kami telah bertemu dengan perwakilan dari Australia di Surabaya. Sementara itu, untuk investor dari New York, AS, kami telah berbicara melalui zoom meeting yang difasilitasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Rapat ini juga diikuti PT PLN,” kata Anwar.

Terkait biaya, Anwar menjelaskan bahwa estimasi biaya konstruksi Bendungan Kusan sekitar Rp 2,9 triliun. Dengan biaya sebesar ini, Bendungan Kusan berpotensi menghasilkan keuntungan investasi yang besar.

“Pada dasarnya, semua investor luar yang berkomunikasi dengan kami sangat berminat. Hanya saja, mereka sedang mempelajari dan tentunya akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu. Kami masih menunggu investor yang lain yang berminat," tutur Anwar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau