Advertorial

Kemenkominfo Ajak Anak Muda Papua dan Malang Berkolaborasi untuk Tingkatkan Persatuan

Kompas.com - 26/10/2023, 12:04 WIB

KOMPAS.com - Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Keamanan Direktorat Jenderal (Ditjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak anak muda berkolaborasi dalam acara Forum Diskusi Publik “Papua Produktif Kolaborasi Malang Kreatif” di Bento Cafe Malang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (25/10/2023).

Acara tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, menanamkan nilai-nilai nasionalisme, mengasah produktivitas, serta kreativitas anak muda.

Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kemenkominfo Dikdik Sadaka mengatakan bahwa saat ini, anak muda merupakan generasi yang dapat membuat perubahan dengan cepat.

Oleh karena itu, perlu koordinasi lintas daerah untuk mengolaborasikan sesama anak bangsa guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pemuda yang produktif di dunia kreatif menjadi kunci anak muda zaman sekarang. Oleh karena itu, kami ingin mengolaborasikan pemuda Papua dengan pemuda di Malang agar bisa saling mendukung dan berkreasi memberikan hal-hal positif untuk NKRI,” ujar Dikdik dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Seniman asal Papua, Michael Jakarimilena, yang menjadi salah satu narasumber acara tersebut mengatakan bahwa kolaborasi anak muda lintas daerah menjadi faktor pendukung dalam perjalanan kariernya.

Menurutnya, anak muda jangan pilih-pilih dalam berteman. Ia menyarankan para pemuda untuk berkawan dengan siapa pun tanpa membeda-bedakan golongan dan daerah asal.

“Sewaktu tinggal di Surabaya, teman-teman saya lintas suku. Bahkan, mereka yang paling mendukung saya saat memulai karier di ajang pencarian bakat,” ujarnya.

Meski sudah berkarier di Jakarta, Michael tetap merasa bangga menjadi orang Papua. Ia merasa bahwa memiliki teman dari berbagai suku di Indonesia melengkapi hidupnya.

Senada dengan Michael, Serafi Unani mengatakan bahwa kolaborasi antar-pemuda lintas daerah membuat anak muda cepat berkembang.

Ia pun menceritakan pengalamannya saat berkolaborasi di tim nasional bertemu dengan pemuda-pemuda dari Sabang sampai Merauke. Saat berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang dan daerah, masing-masing pihak harus meruntuhkan ego untuk saling melengkapi.

“Dengan berkolaborasi, kami bisa menciptakan sesuatu yang baik dan positif. Mungkin saya tidak bisa menjadi seperti sekarang kalau saya dari dulu tidak pernah menghargai perbedaan,” ujar Serafi.

Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri 250 orang mahasiswa Papua dan Malang yang kuliah di Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai kota secara roadshow.

Melalui acara tersebut, Kemenkominfo berharap dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas anak muda, khususnya anak muda Papua di berbagai daerah di Indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau