Advertorial

BPJS Kesehatan Raih Penghargaan Digital Architect of the Year pada Ajang WFIS Indonesia Awards 2023

Kompas.com - 26/10/2023, 19:45 WIB

KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan mendapat penghargaan Digital Architect of the Year dalam ajang World Financial Innovation Series (WFIS) Indonesia Awards 2023, Rabu (26/10/2023).

Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi BPJS Kesehatan dalam menghadirkan inovasi berbasis teknologi pada sistem jaminan sosial di bidang kesehatan.

Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan mengatakan, sistem teknologi informasi yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan punya manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan yang masuk ke dalam ekosistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), termasuk fasilitas kesehatan.

Salah satu inovasi yang dihadirkan oleh BPJS adalah teknologi pengolahan big data berbasis artificial intelligence (AI). Inovasi ini dihadirkan untuk menghadapi pertumbuhan jumlah peserta yang terus meningkat.

“Penerapan digitalisasi layanan kesehatan diharapkan tidak hanya memberikan kemudahan bagi peserta dan pemangku kepentingan, tetapi juga akan berdampak positif pada keberlangsungan BPJS Kesehatan serta Program JKN di masa depan. Ini sejalan dengan visi BPJS Kesehatan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akibat perubahan zaman melalui investasi dalam teknologi dan digitalisasi,” ujar Edwin dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (26/10/2023).

Saat ini, tambah Edwin, BPJS Kesehatan juga tengah mengoptimalkan kebijakan keamanan siber yang bersifat end-to-end, mulai dari tata kelola penanganan siber langkah preventif hingga langkah konkret dalam perlindungan data.

Edwin menjelaskan, langkah tersebut diambil pihaknya agar seluruh data peserta JKN dapat terlindungi dengan baik.

Lebih lanjut, Edwin mengatakan bahwa salah satu aspek penting dari sistem jaminan sosial kesehatan adalah interkoneksi data antara masyarakat dan fasilitas kesehatan.

Adapun semua data yang terkait dalam semua program BPJS Kesehatan dibuat saling berkaitan demi memastikan efisiensi dan akurasi pelayanan kesehatan.

“Teknologi dan informasi yang ada kini menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam menjalankan program jaminan sosial kesehatan, khususnya dalam Program JKN,” ucapnya.

Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan. Dok. BPJS Kesehatan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan.

Meski keberagaman entitas dan keterkaitan data memberikan manfaat besar dalam pengelolaan Program JKN, Edwin mengingatkan bahwa hal itu juga membawa konsekuensi tersendiri.

Pasalnya, semakin besar keragaman dan tingginya jumlah entitas yang saling terhubung, semakin besar juga potensi ancaman siber dan risiko kegagalan perlindungan data dalam ekosistem digital.

Perkuat komitmen

Edwin berharap, prestasi yang diraih dapat semakin menguatkan komitmen BPJS Kesehatan dalam menghadirkan layanan kesehatan berbasis teknologi yang berkualitas.

Dengan begitu, kata Edwin, pihaknya dapat semakin memberikan kemudahan pelayanan yang bisa terus dimanfaatkan oleh peserta JKN di seluruh fasilitas kesehatan.

“Adanya pengoptimalan layanan berbasis digital yang sudah ada dan penghadiran inovasi baru semakin membuat BPJS Kesehatan semangat untuk memenuhi kebutuhan peserta dengan lebih baik,” terang Edwin.

Sementara itu, salah satu juri pada ajang WFIS sekaligus President Banker Club Raine Renaldi menyebutkan bahwa dari sejumlah peserta yang mengikuti ajang tersebut, banyak hal-hal baru yang menarik untuk dipelajari.

“Semua peserta yang berpartisipasi memiliki kemampuan dan potensi yang baik dalam membawa organisasi yang dipimpinnya,” jelas Raine.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau