KOMPAS.com – Sebagian besar pasangan yang baru saja menikah mendambakan bisa mendapatkan buah hati sesegera mungkin. Namun, tidak semua pasangan dapat langsung mewujudkannya.
Perlu diketahui, kehamilan juga perlu upaya. Bila Anda dan pasangan ingin cepat hamil dan sedang merencanakan memiliki momongan dalam waktu dekat, berikut lima hal yang perlu diperhatikan agar peluang kehamilan semakin besar.
Masa subur dan ovulasi adalah dua istilah yang sering dikaitkan dengan kesuburan perempuan. Namun, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Masa subur adalah periode waktu di mana perempuan paling mungkin hamil, yakni sekitar 12-16 hari sebelum menstruasi berikutnya dimulai. Namun, bisa pula bervariasi tergantung pada panjang dan keteraturan siklus haid.
Selama masa subur, sel telur dilepaskan dari ovarium dan siap untuk dibuahi oleh sperma. Proses ini sendiri disebut ovulasi.
Untuk mengetahui masa subur, Anda bisa menggunakan alat tes ovulasi, mengukur suhu basal tubuh, atau mengamati lendir serviks.
Dilansir www.mayoclinic.org, Sabtu (11/12/2021), berhubungan seks secara teratur setiap hari dapat meningkatkan peluang kehamilan. Namun, jika hal ini tidak memungkinkan, Anda dan pasangan bisa melakukannya paling tidak dua sampai tiga kali seminggu. Utamanya, saat masa ovulasi.
Selain intens, Anda dan pasangan juga harus memperhatikan waktu terbaik untuk melakukan hubungan intim. Dilansir laman mindbodygreen.com, Rabu (31/8/2022), aktivitas tersebut sebenarnya bisa dilakukan kapan saja ketika menginginkannya, baik pagi, sore, atau malam hari.
Namun, sejumlah pakar seks bersertifikasi dalam sumber tersebut mengatakan, seks di pagi hari lebih menyenangkan karena tubuh masih dalam keadaan rileks dan tidak terpengaruh stres, serta kadar testosteron pria sedang mencapai puncaknya.
Tidak hanya meningkatkan peluang kehamilan, berhubungan intim secara teratur juga dapat membantu mengurangi stres serta meningkatkan kesehatan fisik dan mental Anda dan pasangan.
Komunikasikan dengan pasangan agar rutinitas berhubungan seks menjadi menyenangkan sehingga potensi kehamilan menjadi lebih besar.
Gaya hidup sehat menjadi faktor penting yang memengaruhi kesuburan Anda dan pasangan. Salah satu contohnya adalah berolahraga, dengan catatan jenis olahraga yang dipilih ringan dan tidak terlalu intens.
Pasalnya, dilansir www.verywellfamily.com, Sabtu (7/12/2020), olahraga ekstrem hanya akan mengganggu kesuburan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cacat fase luteal.
Fase luteal adalah waktu sekitar 14 hari setelah ovulasi dan tubuh sedang bersiap untuk kehamilan. Sementara, cacat fase luteal adalah jika periode tersebut terjadi lebih pendek dari seharusnya dan ditandai dengan produksi progesteron yang menurun.
Selain olahraga, contoh lain gaya hidup sehat yang perlu Anda dan pasangan terapkan adalah mengelola stres dengan baik.
Seperti diketahui, stres dapat menyebabkan gangguan hormonal, siklus haid tidak teratur, penurunan libido, dan masalah kesuburan lainnya. Anda bisa mencoba beberapa cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, relaksasi, atau melakukan hobi.
Jika Anda dan pasangan merupakan perokok aktif atau sering mengonsumsi alkohol, hentikanlah kedua kebiasaan tersebut. Sebab, merokok dan konsumsi alkohol dapat merusak kualitas sel telur dan sperma, mengurangi kesuburan, dan meningkatkan risiko keguguran, kelainan bawaan, dan komplikasi kehamilan.
Kurangi pula paparan polusi udara dan bahan kimia berbahaya. Kedua hal ini dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi Anda dan pasangan, seperti sel telur ataupun sel sperma yang menjadi rusak, keseimbangan hormon terganggu, dan menyebabkan peradangan.
Peluang kehamilan juga dipengaruhi makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Terdapat beberapa makanan yang sebaiknya dihindari, di antaranya makanan olahan, seperti fast food, atau makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh.
Pasalnya, makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan hormonal, serta berisiko menimbulkan gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi kehamilan.
Penelitian yang dimuat www.ovulifemd.com, Rabu (15/4/2020), peningkatan asupan lemak trans sebesar 2 persen saja bisa meningkatkan risiko infertilitas dan gangguan ovulasi sebesar 79 persen.
Selain itu, konsumsi makanan tinggi lemak trans juga menimbulkan risiko endometriosis sebesar 48 persen.
Adapun lemak trans ditemukan dalam berbagai makanan olahan, khususnya yang digoreng, makanan panggang kemasan, margarin, produk roti dan kue, dan makanan cepat saji.
Sebaliknya, konsumsi makanan sehat kaya protein, serat, asam folat, zat besi, kalsium, seng, vitamin D agar peluang kehamilan semakin besar sekaligus mendukung kesehatan calon ibu dan janin. Tentunya, ditambah dengan penerapan gaya hidup yang sehat pula.
Adapun seluruh nutrisi tersebut dapat ditemukan pada daging tanpa lemak, ikan, telur, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Selain dalam bentuk makanan, nutrisi-nutrisi penting yang dibutuhkan dalam program kehamilan juga bisa ditemukan dalam PRENAGEN esensis.
PRENAGEN esensis merupakan susu persiapan kehamilan yang mengandung zink untuk menjaga sistem reproduksi agar berfungsi dengan baik.
Susu tersebut juga rendah lemak sehingga berat badan calon ibu tetap terjaga, serta kaya akan protein dan asam folat.
Seperti diketahui, protein diperlukan untuk membantu memperbaiki jaringan tubuh dan sel yang rusak. Nutrisi ini juga mendorong produksi asam amino yang dibutuhkan bagi perkembangan dan pertumbuhan janin.
Sementara itu, asam folat dibutuhkan untuk meningkatkan kesuburan, mengurangi risiko gagal ovulasi, serta berperan penting dalam kelancaran pembelahan sel zigot yang menjadi cikal bakal embrio dan janin. Selain itu, konsumsi asam folat juga menghindarkan janin dari risiko kelainan saraf.
PRENAGEN esensis hadir dalam dua varian rasa yang enak dan tidak membuat enek, yakni Velvety Chocolate dan French Vanilla. Dengan konsumsi dua gelas sehari, susu ini dapat melengkapi kebutuhan nutrisi lengkap persiapan kehamilan dan meningkatkan kesuburan.